'Maradona' Kritik Menpora dan Minta Kompetisi Indonesia Kembali Digulirkan

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 24 Desember 2015
'Maradona' Kritik Menpora dan Minta Kompetisi Indonesia Kembali Digulirkan

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. (Foto:ist)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Sepak Bola - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, diminta tidak menahan egonya lebih lama lagi. Pasalnya, insan sepak bola nasional sangat membutuhkan kehadiran kompetisi.

Hal tersebut, disampaikan mantan pemain tim nasional dari klub PSMS Medan era 1970-an, Zulkarnaen Lubis. Sebab menurutnya, turnamen tidak dapat menggantikan kompetisi yang lebih memberikan banyak manfaat.

"Saya minta semua pihak berdamai. Sepak bola kita harus seperti dulu. Jangan pemerintah, dalam hal ini Menpora (Imam Nahrawi) membenci bapak-nya sepak bola, tapi rumahnya yang dibakar. Kasihan anak-anak yang ada di dalamnya, mati terbakar," kata mantan pemain Krama Yudha Tiga Berlian, Persegres Gresik, Petrokimia Putra, PSM Makassar tersebut, Kamis (24/12).

Dengan adanya kompetisi, ditambahkan sosok kelahiran Binjai, Sumatera Utara 21 Desember 1958 tersebut, membuat jaminan hidup para pemain lebih baik. Sementara hal tersebut, tidak didapat dari turnamen.

"Kalau kompetisi, mutu permainan itu bisa terlihat. Dari sisi kontrak, pendapatan pemain juga jelas, tidak per paket seperti di turnamen. Marilah berdamai, sudahi permasalahan ini. Pemain sangat membutuhkan kompesi. Tanpa kompetisi, sepak bola tidak bisa maju," ujar Maradona dari Indonesia- julukan Zulkarnaen Lubis.

PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mahmud Matalitti, mengalami kendala meminta PT Liga Indonesia (PT LI) memutar kompetisi lantaran dibekukan Menpora Imam Nahrawi.

Pembekuan yang terjadi sejak 17 April tersebut, dilakukan atas dasar sangkaan beberapa kasus korupsi dan dugaan kesalahan penyelenggaraan serta manajemen kompetisi sepak bola nasional.

Pembekuan oleh Menpora Imam tersebut, akhirnya berujung pada pemberian sanksi (suspension) terhadap PSSI oleh FIFA.

Sanksi FIFA untuk PSSI diturunkan karena dianggap telah melanggar statuta FIFA pasal 13 dan 27 terkait adanya intervensi dari pihak luar dalam hal ini Kemenpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).

Dengan turunnya sanksi yang belum diketahui batas akhirnya tersebut, PSSI sebagai induk organisasi sepak bola kehilangan keanggotaan dan timnas Indonesia dilarang mengikuti kejuaraan internasional yang diadakan oleh FIFA maupun AFC.

Selain itu, sanksi FIFA juga melarang Indonesia menerima semua keuntungan dari federasi sepak bola dunia maupun AFC seperti program pengembangan persepakbolaan, kursus-kursus atau pelatihan selama sanksi berlangsung.(esa)

BACA JUGA:

  1. Pemerintah Beri Lampu Hijau Komite Ad-Hoc Berjalan
  2. Tim Transisi: Komite Ad Hoc Ilegal
  3. Puasa Bicara, Tim Transisi Lakukan Silent Operation
  4. Anggota Tim Transisi: Kami Sekarang Sedang Slow Down
  5. Pelatih Imbau Mitra Kukar Jaga Kondisi Selama Liburan
#Liputan Khusus #BekukanPSSI #Imam Nahrawi #Menpora Imam Nahrawi #Sepak Bola Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang
Komisi III DPR membuka pintu masukan dari pemred media massa terkait larangan liputan sidang.
Soffi Amira - Senin, 24 Maret 2025
Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang
Olahraga
Indonesia U-17 Libas India 3-1, Ketum PSSI Erick Thohir Belum Puas
Erick Thohir menyatakan belum saatnya bagi pemain dan pelatih Timnas Indonesia U-17 untuk merasa puas.
Wisnu Cipto - Senin, 26 Agustus 2024
Indonesia U-17 Libas India 3-1, Ketum PSSI Erick Thohir Belum Puas
Indonesia
Legislator Ingatkan Pemerintah Kedepankan DBON, Bukan Naturalisasi
Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 Juni 2024
Legislator Ingatkan Pemerintah Kedepankan DBON, Bukan Naturalisasi
Indonesia
Keluarga Korban Sempat Protes saat Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan
Lima terdakwa perkara tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan surat dakwaan di PN Surabaya.
Zulfikar Sy - Senin, 16 Januari 2023
Keluarga Korban Sempat Protes saat Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan
Indonesia
Korban Meninggal Tragedi Stadion Kanjuruhan Bertambah lagi
Korban meninggal dunia dari peristiwa tersebut kembali bertambah.
Zulfikar Sy - Senin, 24 Oktober 2022
Korban Meninggal Tragedi Stadion Kanjuruhan Bertambah lagi
Indonesia
Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tolak Autopsi
Polisi menyatakan proses autopsi korban Tragedi Kanjuruhan belum bisa dilakukan.
Zulfikar Sy - Kamis, 20 Oktober 2022
Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tolak Autopsi
Indonesia
Jaminan FIFA, Piala Dunia U-20 Tetap di Indonesia
Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menjamin Indonesia tak kehilangan hak menggelar Piala Dunia U-20 2023 usai tragedi Kanjuruhan.
Zulfikar Sy - Selasa, 18 Oktober 2022
Jaminan FIFA, Piala Dunia U-20 Tetap di Indonesia
Indonesia
8 Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Dirawat di RS
Delapan korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang.
Zulfikar Sy - Senin, 17 Oktober 2022
8 Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Dirawat di RS
Olahraga
Menpora tak Ingin Sepak Bola Tanah Air Berhenti Terlalu Lama
Zainudin Amali tak ingin kompetisi sepak bola terhenti terlalu lama karena akan menyulitkan klub dan pemain.
Zulfikar Sy - Rabu, 12 Oktober 2022
Menpora tak Ingin Sepak Bola Tanah Air Berhenti Terlalu Lama
Indonesia
Seluruh Stadion Sepak Bola di Indonesia Bakal Diaudit Total
Insiden kerusuhan Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 132 suporter membuat pemerintah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap persepakbolaan Indonesia.
Zulfikar Sy - Rabu, 12 Oktober 2022
Seluruh Stadion Sepak Bola di Indonesia Bakal Diaudit Total
Bagikan