Lacak Ponsel Android Bisa Melalui Baterainya


melacak ponsel Android tidak hanya bisa dilakukan dengan melacak GPSnya, namun juga bisa melalui data konsumsi baterai. (Foto: Prima Santoso)
MerahPutih Teknologi - Dalam sebuah penelitian di Universitas Stanford yang dirangkum oleh BBC pada 24 Februari 2015 silam, melacak ponsel pintar tidak melulu dilakukan dengan menyadap data GPS atau konseksi selular. Ponsel Android ternyata dapat dilakukan dengan menganalisa pemakaian baterai.
Pelacakan dengan cara ini dilakukan dengan menelaah pola pemakaian baterai ponsel. Sebagai contoh, ketika sebuah ponsel berada cukup jauh dari Broadband Tower Services (BTS), maka pemakaian baterainya pun akan semakin tinggi untuk memperkuat sinyal seluler ponsel agar dapat mencapai BTS. Sehingga titik pencarian ponselnya adalah daerah BTS dalam radius yang bisa dijangkau BTS hingga daerah terluar dengan kondisi sinyal yang lemah. (Baca: Sony Xperia E4 vs Android One Evercoss, Perbandingan Ponsel Murah Terpopuler)
Faktor yang bisa menjadi perhitungan adalah obyek yang menghalangi penerimaan sinyal serta pemakaian baterai akibat kegiatan tertentu. Untuk perhitungannya dengan memakai algoritma khusus. Para peneliti menciptakan sebuah aplikasi yang khusus ditujukan untuk mencari lokasi ponsel dengan cara ini.
“Aplikasi yang bersangkutan tak memiliki akses ke GPS ataupun fasilitas pelacak lainnya (Wi-Fi dan sinyal seluler),” tulis para peneliti dalam makalah yang dipublikasikan itu. (Baca: Spice Meluncurkan Ponsel Android One di Indonesia, Nepal, dan Sri Lanka)
Peneliti itu melanjutkan, aplikasi yang mereka buat hanya meminta izin untuk memakai koneksi jaringan dan mengakses data penggunaan baterai, karena kedua permission itu umum diminta oleh banyak aplikasi Android sehingga dinilai tidak akan menimbulkan kecurigaan.
Di Play Store sendiri, ada 179 aplikasi yang meminta akses pada dua hal tersebut. Aktivitas seperti melakukan panggilan telepon, membuka peta, ataupun media sosial juga dapat mempengaruhi pemakaian baterai. Namun aplikasi buatan para peneliti ini sanggup menyaring aneka faktor itu dan menghasilkan penghitungan yang akurat.
“Setelah beberapa lama mengukur (dalam hitungan menit), algoritma program mampu ‘menembus’ gangguan-gangguan itu,” tambah tim peneliti.
Menanggapi penelitian ini, pakar keamanan cyber, Profesor Alan Woodward dari Universitas Surrey mengatakan, analisa pada baterai ini menjadi suatu cara pelacakan yang berpotensi mengganggu privasi pengguna ponsel.
Belum lagi banyak ponsel dewasa ini yang dibekali berbagai macam alat dengan potensi dapat ditelusuri jejaknya, sebut saja aneka sensor seperti giroskop, mikrofon, dan kamera, di samping yang lebih umum disasar untuk keperluan tersebut macam GPS.
“Kita sedang mendekati zaman di mana satu-satunya cara aman memakai ponsel adalah dengan mencopot baterainya. Tapi tak semua ponsel memungkinkan Anda melakukan hal tersebut,” kata Woodward.