KUA-PPAS Molor, Ahok Lempar Kesalahan ke Bapedda


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) saat di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/7). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:
MerahPutih Megapolitan - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan bahwa evaluasi Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang molor merupakan kesalahan dari Badan Perencanaan dan Pembanguan Daerah (Bapedda).
"Karena sudah kesalahan Bapedda itu, saya lagi minta jawaban apa yang betul gitu, KUA-PPAS kita sekarang kan berbeda dengan tahun lalu. Tahun lalu kan gak mengikuti peraturan Dagri (Kementeraian Dalam Negeri) yang harus ada angkanya," oceh Ahok dari Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (30/11).
Kata Ahok, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak pernah menyusun KUA-PPAS yang sudah ada angkanya. Malah ia mengklaim penyusunan KUA-PPAS saat ini sama dengan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun lalu.
"Jadi puluhan tahun DKI tak pernah susun KUA-PPAS udah ada angka. Jadi lebih tepat lagi KUA-PPAS tahun ini mirip sekali dengan APBD tahun lalu. Udah ada Angka," klaim Mantan Bupati Belitung Timur itu. (dit)
"Karena sudah kesalahan Bapedda itu, saya lagi minta jawaban apa yang betul gitu, KUA-PPAS kita sekarang kan berbeda dengan tahun lalu. Tahun lalu kan gak mengikuti peraturan Dagri (Kementeraian Dalam Negeri) yang harus ada angkanya," oceh Ahok dari Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (30/11).
Kata Ahok, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak pernah menyusun KUA-PPAS yang sudah ada angkanya. Malah ia mengklaim penyusunan KUA-PPAS saat ini sama dengan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun lalu.
"Jadi puluhan tahun DKI tak pernah susun KUA-PPAS udah ada angka. Jadi lebih tepat lagi KUA-PPAS tahun ini mirip sekali dengan APBD tahun lalu. Udah ada Angka," klaim Mantan Bupati Belitung Timur itu. (dit)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Indonesia
Komunitas Fotografer Minta Maaf setelah Pungutan Rp 500 Ribu ke Pengunjung yang Motret Tebet Eco Park Ramai
Koordinator komunitas sudah meminta maaf atas kejadian tersebut yang membuat Eco Park tidak kondusif.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025

Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bakal Tertibkan Pihak yang Tarik Biaya Rp 500 Ribu Motret di Tebet Eco Park
Pramono bahkan baru mengetahui ada komunitas fotografi yang meminta uang dari warga yang memotret di taman sana.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025

Indonesia
Pemprov DKI Ungkap Mafia Kios di Pasar Barito, PSI Sebut Preseden Negatif yang Menunjukkan Kelalaian Pemda
Menunjukkan ketidakmampuan Dinas PPKUKM untuk melakukan pembinaan.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025

Indonesia
PSI Usul Pelelangan Ikan Masuk Kawasan Tanpa Rokok
Dinas KPKP harus membahas isunya supaya tidak menjadi permasalahan di kemudian hari setelah Raperda KTR disahkan DPRD DKI Jakarta.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025

Indonesia
Dewan PSI Minta Pramono Perhatikan Nasib Pedagang Taman Puring setelah Kebakaran
Pasar Taman Puring belum kunjung diperbaiki.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025

Indonesia
PT KAI Bongkar Habis Puluhan Bangunan Liar di Jalur Kampung Bandan-Angke, Bisa Bahayakan Perjalanan Kereta
Secara total, sebanyak 37 bangunan liar dengan luas area sekitar 630 meter persegi dibongkar.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025

Indonesia
Rencana Pembangunan Jembatan Donat Dukuh Atas Jakarta Dikaji Lembaga Dari Jepang
Terkait anggaran, belum ada angka pasti karena desain rinci atau detailed engineering design (DED) belum selesai.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025

Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025

Indonesia
Siap Tampung Pedagang, Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Punya 125 Kios
Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung dihadirkan sebagai ruang usaha baru yang lebih modern dan nyaman.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025

Indonesia
Kasus Terapis Remaja yang Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Anak di Bawah Umur Lain yang Jadi Korban
Polisi akan mendalami alur perekrutan korban yang masih di bawah umur sehingga dipekerjakan sebagai terapis.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
