Korea Utara Gelar Pemilu


Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandang matahari terbenam di puncak Gunung Paektu, Sabtu (18/4), dalam foto yang disiarkan Kantor Berita Pusat Korea Utara pada Minggu (19/4). ANTARA FOTO/REUTEURS
MerahPutih Internasional - Pasca kepemimpinan Kim Jong-un sejak tahun 2011 lalu, Korea Utara kembali menggelar Pemilihan Umum (Pemilu) pada Minggu (19/07).
Pemilu tersebut digelar untuk memilih sejumlah posisi, seperti; perwakilan provinsi, kota dan tingkat majelis lokal.
Dalam mekanisme Pemilu di Korea Utara, warga hanya berhak memilih satu kandidat untuk setiap posisi, di mana posisi tersebut dipilih oleh partai yang mendapat suara mayoritas.
Dae Young Kim, seorang reporter asal Korea Selatan yang secara intens meliput tahap-tahap pemilu di Korea Utara menyatakan, meskipun pesta rakyat ini mengatasnamakan demokrasi, namun pada praktiknya masih belum transparan.
"Pemilu ini pada prinsipnya hanya berupaya untuk meraih simpati publik," tegas Kim seperti dilansir Aljazeera. "Seperti biasanya, presentasi suara mencapai 98 persen karena mayoritas masyarakat memilih 'ya' pada salah satu partai yang memegang kendali."
Kim Jong-un memimpin Korea Utara tepat setelah sang ayah, Kim Jong-ill, meninggal pada 17 Desember 2011 lalu.
Pada pemilu terakhir yang digelar bulan Juli 2011, presentasi pemilih mencapai 99,82 persen terhadap partai yang dipimpin Kim Jong-un tersebut.
"Pemilu yang digelar kali ini sepertinya hanya sebagai alat untuk memperkuat legitimasi pemimpin yang tengah berkuasa. Korea Utara masih jauh untuk dikatakan demokrasi," tutup Dae.
BACA JUGA:
PBB Minta Warga Dunia Bantu Wabah Kelaparan di Korut
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus

Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Pertama dalam Sejarah nih, Pembelot Korea Utara Gugat Kim Jong-un atas Tindakan Penyiksaan

Korut Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Langgar Piagam PBB

Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan

Presiden Korsel Hentikan Proganda lewat Pengeras Suara ke Korut, Perbaiki Hubungan Antarnegara
