Kontras Surabaya: Aktivis Rentan Dibunuh


Ilustrasi Pembunuhan Senjata Tajam (MerahPutih/Alfi Rahmadhani)
MerahPutih Peristiwa - Melihat banyak aktivis yang dibunuh menandakan bahwa aktivis masih rentan terhadap pembunuhan. Tak ada kepedulian pemerintah dan tak adanya regulasi yang melindungi kegiatan aktivis menjadi indikator kerentanan tersebut.
Demikian pernyataan Koordinator Kontras Surabaya Fathul Khoir, dalam diskusi publik "Konflik Tambang di Lumajang dan Kekejian terhadap Salim Kancil" di Fisipol UGM, Yogyakarta, Selasa (6/10).
Menurut Fathul Khoir, dua aktivis telah menjadi buktinya. Dua aktivis tersebut ialah Jopi Peranginangin dan Salim Kancil. "Sekarang semakin besar dibandingkan era 90-an. Apalagi tidak ada regulasi yang melindungi aktivis. Aktivis rentan dibunuh," tegasnya.
Menurutnya, pembunuhan terhadap aktivis saat ini berbeda dengan masa orde baru. Sekarang dilakukan dengan cara rekayasa. Sementara dahulu sangat jelas.
Meski demikian, Fathul Khoir berharap pembunuhan Salim Kancil harus menjadi peristiwa terakhir. Saat ini Kontras tengah melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan media. Hal itu untuk menuntaskan kasus yang menimpa Salim Kancil.
Selain Fathul Khoir, diskusi yang diselenggarakan Klub Diskusi Administrasi Publik UGM ini menghadirkan aktivis lingkungan Laskar Hijau, Abdullah Kudus. Selain itu, juga dihadiri mahasiswa Lumajang. (fre)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
IKLIM Hadirkan 15 Musisi Lintas Genre untuk Tingkatkan Kesadaran Krisis Alam

Fans K-Pop Sambut Baik Keputusan Hyundai Motor Company Batal Beli Smelter di Kalimantan Utara

Warga Diajak Ikut Kampanye Momen Terbesar untuk Bumi dengan Matikan Lampu 60 Menit

2 Putusan MK Era Mahfud Solusi Atasi Kriminalisasi Aktivis Lingkungan

PT Tunas Inti Abadi Terima Penghargaan Rehabilitasi dan Reklamasi Terbaik

Farwiza Farhan, Perempuan Tangguh asal Indonesia Terdaftar dalam Time 100 Next 2022
