Kondisi Darurat, Presiden Instruksikan Segera Evakuasi Korban Asap


Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas soal penanganan korban bencana kabut asap, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (23/10). (Foto Setkab)
MerahPutih Peristiwa - Kondisi udara di wilayah terbakar di Sumatera dan Kalimantan sudah sangat membahayakan bagi kesehatan. Presiden Joko Widodo memerintahkan segera melakukan proses evakuasi warga masyarakat korban asap kebakaran lahan.
“Saya teruskan untuk penanganan yang fokus untuk nahan api dan dampak asap ini dilakukan secara massive, semua kementerian agar konsentrasi dan masuk ke lapangan, terutama untuk yang berkaitan dengan anak dan bayi,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada rapat terbatas masalah penanggulangan bencana kabut asap, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/10) pagi seperti dikutip laman Setkab.go.id. Presiden menunjuk Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan sebagai koordinator. Menko Polhukam besok pagi juga akan terbang ke Kalimantan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Sosial. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, bertugas mempersiapkan langkah-langkah mengenai hal yang berkaitan dengan kesehatan, pendidikan, sosial dsb.
Rapat terbatas penanggulangan bencana asap itu dihadiri oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri LHK Siti Nurbaya, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri Kesehatan Nila F. Moelok, Mendikbud Anies Baswedan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Presiden Jokowi meminta Menteri Kesehatan agar bisa memobilisasi dari swasta, BUMN terkait pemulihan kesehatan. Sementara di bidang pendidikan, Presiden Jokowi meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk turun langsung, karena para siswa tengah mempersiapkan diri mengikuti Ujian Nasional.
Sekarang ini kualitas udara sebagian besar daerah di Riau, Jambi, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, level berbahaya. Data dari BNPB menyebutkan, indeks kualitas udara (PM10) di Pekanbaru (600 ugr/m3) level berbahaya, Jambi (712) berbahaya, Palembang (316) level sangat tidak sehat, Pontianak berbahaya (555), Banjarbaru sedang (121), Samarinda tak sehat (178), dan Palangkaraya, berbahaya (1.496). (Luh)
BACA JUGA:
- Ira Rayani: Jangan Banyak Omong, Bantu Saja Korban Asap
- Rossa: Pemerintah Lamban Tangani Masalah Asap
- Kabut Asap Indonesia Ancam MotoGP Malaysia
- Persib Juara, Ridwan Kamil Imbau Bobotoh Sumbang Korban Asap
- AEPI: Pansus Asap Lebih Penting ketimbang Pansus Pelindo II
Bagikan
Berita Terkait
Karhutla Kian Merajalela, DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini Demi Selamatkan Indonesia

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri

Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
