Komunitas NU Jerman Minta Presiden Jokowi Pimpin Langsung Pemberantasan Korupsi


Foto Ilustrasi (Antara Foto)
MerahPutih Nasional- Komunitas Nahdlatul Ulama (NU) Jerman menyampaikan aspirasi kepada Presiden Joko Widodo terkait penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di era Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dalam surat terbuka yang diterima redaksi pada Jumat malam (6/3) Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Jerman meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk tampil di depan memimpin pemberantasan korupsi.
Mereka juga meminta kepada Presiden untuk turun tangan dan menghentikan kriminalisasi terhadap aktivis dan penggiat anti korupsi. Bukan hanya itu mereka juga meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk melakukan pembenahan mendasar dalam tubuh Polri.
Berikut isi surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo
Surat Terbuka untuk Presiden Republik Indonesia
Yth. Presiden Republik Indonesia
Ir. H. Joko Widodo
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Bapak Presiden yang kami hormati, kami ingin menyampaikan aspirasi masyarakat pecinta Indonesia bersih dan adil mengenai perkembangan penegakan hukum dan pemberantasan kejahatan korupsi di era Bapak menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Kita semua ingat bahwa reformasi bergulir untuk memperkuat sistem demokrasi yang ditopang oleh supremasi hukum yang berkeadilan sosial. Ini adalah visi kebangsaan dan cita-cita luhur yang tidak bisa ditawar-tawar. (Baca: Perlukah Hukuman Mati Bagi Koruptor?)
Melihat perkembangan akhir-akhir ini, kami merasa terpukul dengan tidak adanya langkah kongkret dari pemimpin tertinggi negara dalam memperkuat perjuangan melawan kejahatan korupsi yang telah menghancurkan negeri ini dari berbagai aspek: sosial, politik, ekonomi dan mental. Oleh karena itu kami mengingatkan –jika memang Bapak Presiden sedang lupa– dan menyeru agar Bapak sebagai pemimpin tertinggi Republik Indonesia untuk,
(1) berada di garis terdepan memimpin langsung pemberantasan korupsi di Indonesia;
(2) tegas menolak berkompromi dengan segala macam jenis praktek korupsi dan oknum-oknumnya;
(3) menghentikan kriminalisasi terhadap para pegiat anti korupsi; (4) segera melakukan reformasi mendasar pada Kepolisian Republik Indonesia; dan
(5) mengembalikan dan menegakkan supremasi hukum yang berkeadilan.
Demikian surat ini kami buat. Besar harapan kami Bapak Presiden segera melakukan langkah kongkret untuk menyelamatkan masa depan anak bangsa dari cengkraman kejahatan korupsi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.,
Berlin, 6 Maret 2015
Komunitas Nahdlatul Ulama (NU) Jerman
Munirul Ikhwan Zacky Khairul Umam
(Rois Syuriah) (Ketua Tanfidziyah)
Bagikan
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri

Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta

Presiden Berhentikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur, Diganti Teguh Setyabudi
