Komnas HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan Tolikara


Kerusuhan Tolikara (Foto Ist)
MerahPutih, Nasional-Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) mengirim lima anggota yang bertugas untuk mencari fakta-fakta di lokasi bentrokan guna menyelidiki kasus kerusuhan berbau SARA di Tolikara, Papua.
Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution menyatakan pihaknya membentuk tim investigasi kasus kerusuhan berbau SARA di Tolikara, Papua. Tim yang terdiri dari lima orang akan memastikan apakah ada pelanggaran HAM atau tidak di Tolikara.
"Besok, Selasa (21/7), lima anggota kami bekerja sama dengan sejumlah pegiat HAM di Jayapura akan ke Papua, guna melakukan investigasi apakah dalam kerusuhan tersebut terdapat pelanggaran HAM atau tidak," katanya kepada Merahputih.com, saat dihubungi Senin (20/7).
Kelima angggota tersebut, terdiri dari dua komisioner dan tiga penyidik, kata Manager, akan bekerja sesuai dengan SOP dan kode etik Komnas HAM sehingga terkuak fakta-fakta baru untuk menyelesaikan perselisihan kedua belah pihak.
Menurutnya, tim akan melakukan pemeriksaan kebenaran Surat Edaran GIDI, yang melarang umat muslim merayakan Idul Fitri.
"Surat edaran GIDI akan kita periksa kebenaranya," kata dia. Tak hanya sampai di situ, seluruh jajaran anggota Polres Tolikara juga akan diperiksa, apakah sudah sesuai dengan SOP, atau belum. Lebih lanjut, Komnasham juga akan meminta klarifikasi dari kepala daerah setempat. "Semua akan kita dengar," tandasnya.
Namun, sebelum melakukan investigasi tim akan mendatangi kedua belah pihak yang menjadi korban. Khususnya korban yang tertembak, mengalami luka berat dan ringan.
Seperti diketahui, umat Muslim diserang jemaat sinode GIDI saat sedang melakukan ibadah salat Id pada Jumat (17/7). Dalam peristiwa itu, satu orang massa GIDI tewas dan 11 lainnya luka-luka sementara beberapa bangunan, terdiri dari ruko dan masjid hangus terbakar. (Fdi)
Baca Juga:
PGI Desak Komnas HAM Investigasi Kerusuhan Tolikara Secara Transparan