Kolaborasi Maestro Musik Sunda dan Doulce Mémoire Bikin Hening Teater Kecil TIM

MerahPutih Budaya - Alunan irama kecapi Sunda yang dipetik oleh Dede Suparman dalam rangkaian Festival Seni Perancis-Indonesia di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki begitu selaras dengan alunan irama yang dimainkan oleh grup Musisi Doulce Mémoire (Perancis).

Ditambah pula suara lembut Hendrawati Ashworth dan iringan seruling berlaras degung yang dimainkan oleh Yoyon Darsono selaku Pelestari Musik Tradisional Karawitan.

Perpaduan unsur irama tersebut, sontak membuat hening suasana dan takzim beberapa wartawan yang berkesempatan menyaksikan secara langsung para seniman terbaik dunia itu tampil.

"Musisi Doulce Mémoire memainkan musil lama, abad ke-14. Jadi, tidak sesuai kalau saya memainkan terompet," ujar Yoyon saat memperkenalkan dirinya di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (5/5).

Keharmonisan dalam nada, sambung Yoyon, tentu bukan hal yang mudah. Ketika berkolaborasi dengan Musisi Doulce Mémoire, masih kata Yoyon, butuh pendekatan emosional yang cukup lama. "Kami sudah kenal setahun yang lalu, awalnya kami hanya main di IFI Jakarta saja," katanya.

"Dalam kolaborasi ada pendekatan laras degung dan laras pelog sehingga kolaborasi kami nyambung," pungkasnya.

Seperti diketahui, grup musisi asal Perancis itu, Doulce Mémoire pada tahun ini mengadakan tur keliling Indonesia, yang di mana pada tanggal 1 Mei kemarin berhasil menggelorakan kota Bandung.

Adapun beberapa kota lain yang dikunjungi adalah Surabaya (3/5), Yogyakarta (4/5), Jakarta (5/5), dan Bali (7/5).(Ard)

BACA JUGA:

1. Pagelaran Musik Tradisional, Yoyon: Tidak Ada Ritual Khusus
2. Mengenal Calung, Alat Musik Sunda Sejenis Angklung
3. Indahnya Musik Tradisional dalam Lagu Jawa Tengah Gambang Suling
4. Arumba, Musik Tradisional Khas Jawa Barat
5. Kolintang Alat Musik Tradisional Sulawesi Utara