KOI Sikapi Positif Pernyataan Ahok


Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama melambaikan tangannya. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./ed/pd/15
MerahPutih Olah Raga - Kendala kembali muncul ditengah persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Terlebih, setelah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok, mengatakan tidak memiliki lahan untuk dijadikan perkampungan atlet jika lahan di Kemayoran tidak diizinkan dan diambil alih Pemprov DKI Jakarta.?
Meski demikian, hal tersebut tidak sepenuhnya mengganggu Wakil Ketua Umum (Waketum) Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Muddai Madang. Dalam pandangan Muddai, tetap harus berfikir positif dan berharap semua bisa dijalankan dengan baik.
Apalagi dikatakannya, bahwa Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tidak ingin berandai-andai terlebih dahulu, setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan mundur sebagai tuan rumah Asian Games ke-18 tahun 2018.?
Sebab menurutnya, Ahok menyatakan hal tersebut akibat dipicu kesulitan untuk memanfaatkan lahan milik negara untuk pembangunan Wisma Atlet Kemayoran setelah dijegal Komisi II DPR RI.? Karena itu, masih diutarakan Muddai, persoalan yang ada pasti dapat diselesaikan oleh negara.?
?"Saya yakin negara punya cara sendiri untuk menyikapi keinginan Ahok ini. Sejauh ini KOI enggan menyikapi, dan bagi Sumsel diharapkan jangan berandai-andai dahulu, meski sedari awal sudah menyatakan siap menerima limpahan cabang olahraga apapun dari Jakarta," katanya.
Terlepas dari persoalan tersebut, Muddai tidak menampik bahwa Sumsel lebih siap jika dibandingkan Jakarta karena telah memiliki Kompleks Olahraga Jakabaring di Palembang dengan dilengkapi 15 arena olahraga internasional serta wisma atlet.? Karena itu, Sumsel juga berpeluang mendapatkan tambahan lebih dari 15 cabang olahraga.?
?"Sumsel terus membangun, dan perencanaannya sudah jelas. Pada 2016, akan fokus pada pembangunan infrastruktur," sambung Ketua KONI Sumsel tersebut.?
?Indonesia ditunjuk Komite Olimpiade Asia (OCA) menjadi tuan rumah Asian Games ke-18 menggantikan Vietnam yang mengundurkan diri sejak September 2014.?
Sayangnya hingga kini, renovasi arena di Jakarta belum berjalan. Ironisnya, rencana peletakan batu pertama pembangunan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, yang dijadwalkan pada September lalu diundur ke Februari 2016.?
?Wisma Atlet yang menjadi tanggung jawab Pemeritah Provinsi DKI Jakarta tersebut akan menyediakan tempat menginap dengan daya tampung 14.000 atlet, yang terdiri atas tujuh menara apartemen dengan tinggi 24 hingga 32 lantai.?
?Proyek tersebut sudah dibuat maketnya, tapi belum bisa ditenderkan karena menunggu persetujuan DPR.?
?Selain membangun wisma atlet, Jakarta sebagai kota utama juga telah menyanggupi akan membangun arena balap sepeda (velodrome), pacuan kuda (equestrian), akuatik, dan renovasian Stadion Gelora Bung Karno.(esa)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man

Bertemu Gubernur Pramono, Ahok Ngobrol soal Pajak Bumi dan Bangunan

Tak Persoalkan Tunjangan Perumahan Anggota DPR Rp 50 Juta, Ahok: Asalkan Bekerja Profesional

[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina
![[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina](https://img.merahputih.com/media/ae/a4/e7/aea4e7c3ad726339e616e8f2ad00d00f_182x135.jpeg)
Ahok Diperiksa soal Kasus Korupsi Lahan di Cengkareng, Sebut tak Tahu Detail

Kembali Diperiksa Bareskrim, Ahok: Tambahan BAP

Pramono Pertimbangkan Usulan Ahok Soal Insentif Voucher Belanja untuk Peningkatan Pengguna Transportasi Umum

DPRD DKI Usul Pembentukan BUMD Parkir, Ahok: Harus Berbasis Digital dan Cashless agar Tercatat

Mantan Komisaris Utama Pertamina Ahok Diperiksa Sebagai Saksi Korupsi Pertamina di Kejagung

Ahok Bawa Data Penting ke Kejaksaan Agung Saat Diperiksa Terkait Kasus Pertamina
