Kisah Perjalanan Bisnis Hamzah si "Raminten"

Ana AmaliaAna Amalia - Jumat, 29 April 2016
Kisah Perjalanan Bisnis Hamzah si

House of Raminten, rumah makan 24 jam yang berlokasi di Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta (MerahPutih/Fredy Wansyah)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Bisnis - Hamzah Sulaeman bukan nama yang asing bagi masyarakat Yogyakarta. Pria kelahiran 7 Januari 1950 ini memiliki bisnis yang menggurita di Kota Yogyakarta.

Lapak usahanya mulai dari batik, toko minimarket, hingga cafe. Bahkan, setiap brand bisnis tidak hanya satu lapak saja, melainkan di berbagai tempat. Misalnya, selain di Kota Baru, cafe The House of Raminten memiliki cabang di Jalan Kaliurang. Begitu juga nama toko Mirota yang berada di beberapa tempat di Kota Yogyakarta.

Semua usahanya itu tidak terlepas dari peran dan peninggalan orangtua. Saat anak bungsu dari 5 bersaudara ini masih balita, kedua orangtuanya telah memulai bisnis dengan berdagang makanan di kawasan Malioboro. Orangtuanya membuka toko Minuman dan Roti Tawar. Kedua orangtuanya bahkan mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga bangku kuliah, meski tidak semua menyelesaikan perkuliahannya.

Hamzah, misalnya, tidak menyelesaikan kuliahnya di Universitas Gadjah Mada. Begitu juga dengan kakaknya. Namun, pria yang gemar bermain seni peran ini memilih studi di jurusan bahasa Inggris IKIP Yogyakarta -saat ini Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan bekal ilmu bahasa Inggris itu, Hamzah mulai melanglangbuana ke dunia dengan menjadi pekerja di kapal pada tahun 1971.

Tiga tahun kemudian, 1974, Hamzah pulang ke Yogyakarta. Sejak itulah ia mulai memikirkan masa depannya secara mandiri dengan memulai bisnis. Setahun kemudian, 1975, ayahnya meninggal. Kepergian ayahnya memaksa dirinya harus melanjutkan bisnis yang telah dibangun.
Selanjutnya, tahun 1976, Hamzah membuka toko batik. Toko itu ia namai "Mirota Batik".

Namanya diambil dari akronim nama toko orangtua, Minuman dan Roti Tawar. Ia mulai disibukkan dengan bisnis yang ia bangun sendiri. Namun, di tengah-tengah kesibukannya, ia sempat membuka bisnis lainnya, yakni bisnis catering. Sayang, bisnis itu tak bertahan lama.

Hamzah pun terus membesarkan nama "Mirota". Ia membuka cabang "Mirota" di beberapa tempat. Namun, sayangnya, Mirota Batik di Jalan Malioboro terbakar pada tahun 2004. Ia lantas tak patah semangat. Ia kembali membangun Mirota Batik, namun dengan nama barunya, Hamzah Batik. Kini, Hamzah Batik telah besar dan terkenal. Tidak hanya dikenal bagi warga Yogyakarta semata, melainkan juga wisatawan yang berkunjung ke Kota Pelajar ini.

Tidak sampai di situ, Hamzah menambah gurita bisnisnya. Pada tahun 2008, ia membuka cafe, setelah sempat membuka bisnis jamu. Cafe tersebut diberi nama The House of Raminten.

"Namanya dikasih House of Raminten, supaya orang-orang tahu, inilah rumahnya Raminten," ujar Bayu, salah satu pegawai The House of Raminten kepada merahputih.com, baru-baru ini.

Usia telah menua, Hamzah tak lagi berambisi memegang kendali seluruh bisnisnya. Sebelum mendirikan cafe The House of Raminten, ia telah menyerahkan pengelolaan Mirota Batik kepada pegawai terbaiknya.

Begitu juga cafe nyentrik di Kota Baru Yogyakarta ini, kini tidak lagi dikendalikannya.

"Sekarang anak angkatnya yang nerusin, yang mengelola cafe ini," kata Lisa, Manager Umum The House of Raminten, saat berbincang dengan merahputih.com, di Kota Baru, Kota Yogyakarta, Kamis (28/4). (Fre)

BACA JUGA:

  1. Ayam Koteka, Menu Andalan The House of Raminten
  2. Tempat-tempat Ngopi Asyik di Yogyakarta
  3. Wedang Uwuh Minuman Tradisional Asli Yogyakarta
  4. Nikmati Bubur Ayam Khas Jakarta di Yogyakarta
  5. Bakmi Jogja Bungkik, Kuliner Mie Favorit di Tangerang Selatan
#Yogyakarta #The House Of Raminten
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Indonesia
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Periode yang sama pada tahun lalu, tercatat volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh sebanyak 75.572 penumpang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Indonesia
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan rekor tertinggi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan layanan kereta api selama bulan Juli 2025.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
Indonesia
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
Pada Kamis (3/7), seorang driver ojol bersama pasangannya mengalami insiden saat mengantarkan pesanan kopi ke rumah pelanggan.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
ShowBiz
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Film dokumenter ini menyajikan perjalanan inspiratif Raminten
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Juni 2025
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Indonesia
Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
KAI Commuter memprediksi adanya 100–130 ribu pengguna pada hari libur yang akan menggunakan Commuter Line Yogyakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 30 Mei 2025
Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
Indonesia
Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
Status kasus dugaan mafia tanah yang menimpa Mbah Tupon kini resmi naik ke penyidikan polisi.
Wisnu Cipto - Jumat, 16 Mei 2025
Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
Indonesia
Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta
Kereta api kian dipilih wisatawan asing untuk menikmati keindahan dan keunikan destinasi wisata di Yogyakarta dan sekitarnya.
Dwi Astarini - Selasa, 29 April 2025
Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta
Indonesia
Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
Kabar duka, Hamzah Sulaiman, pendiri House of Raminten dan sosok seniman asal Yogyakarta, meninggal dunia di usia 75 tahun.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 24 April 2025
Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
Bagikan