Ketua Komisi VII DPR Dukung Pemerintah yang Tentukan Harga Pertamax

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Jumat, 22 Mei 2015
Ketua Komisi VII DPR Dukung Pemerintah yang Tentukan Harga Pertamax

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Bisnis - Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika menyetujui adanya itikad baik Pemerintah yang akan mengambil alih penetapan harga Bahan Bakar Minyak jenis Pertamax non subsidi jenis Pertamax. Karena menurutnya, penetapan harga Pertamax oleh Pemerintah sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), di mana Pemerintah ikut menentukan harga BBM jenis tersebut.

"Pemerintah bukan intervensi, tapi harus ikut menentukan harga Pertamax. Konstitusi yang mengatakan itu," tutur Kardaya di Jakarta, Jumat (22/5).

Lebih lanjut ia mengatakan, meskipun BBM jenis Pertamax bukan merupakan barang subsidi. Namun, dalam hal ini Pemerintah tetap harus ikut andil dalam penetapannya. Karena ini menyangkut hidup masyarakat luas.

"Tidak boleh dilepas. Bukan berarti yang tidak ada subsidi dilepas," sambungnya.

Kalau putusan MK menyebutkan meski Pertamax Cs merupakan BBM non subsidi, tetapi pemerintah harus campur tangan karena BBM menyangkut keberlangsungan hajat hidup rakyat banyak.

"Konstitusi itu mengatakan BBM hajat hidup masyarakat. Tidak boleh dilepas. Bukan berarti yang tidak ada subsidi dilepas," ujar Kardaya.

Sementara ketika dikonfirmasi kerugian yang akan dialami Pertamina karena Pemerintah ikut andil dalam penetapan harga Pertamax.

"Dulu kami tawarkan subsidi ditaruh sebagai jaga-jaga. Tapi tidak diterima. Ya sudah," kata Kardaya dengan nada sindir.

Untuk diketahui, dalam penetapan harga Pertamax Pertamina selalu menyesuaikan harga Pertamax dengan mengikuti harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Namun, seperti diberitakan merahputih.com sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berencana menaikkan harga Pertamax tiga atau enam bulan sekali dengan berkolaborasi terlebih dahulu dengan Pemerintah. Hal tersebut mengingat Pemerintah tengah konsen dengan daya beli masyarakat, terlebih kebutuhan mendekati bulan puasa dan lebaran, yang tentunya ini menjadi poin penting bagi Pertamina.

"Kemungkinan kita akan melihat itu. Bagaimana potensinya dan tetap koordinasi dengan pemerintah," tutur Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto beberapa hari lalu. (rfd)

 

BACA JUGA:

Ketua Komisi VI DPR Akui Dahlan Iskan Pernah Wacanakan Pembubaran Petral

SBY Sewot Dituding Lindungi Petral

Laporkan Petral Bubar, Menteri Sudirman Enggan Ungkap Oknum Mafia

Harga Minyak Dunia Merosot, Pemerintah Menaikkan Harga BBM

Hapus BBM jenis Ron 88, Faisal Basri Diduga Terlibat Konflik Kepentingan Trader Migas

#Pertamina #Harga BBM
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Berita Terkait

Indonesia
KPK Periksa Eks Direktur Keuangan Telkom terkait Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina
KPK telah memeriksa sejumlah petinggi dari PT Telkom dan PT Pertamina dalam kasus digitalisasi SPBU.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
KPK Periksa Eks Direktur Keuangan Telkom terkait Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina
Indonesia
SPBU Swasta Berkontribui Alihkan Konsumen BBM Subsidi ke Nonsubsidi
Kementerian ESDM mencatat terdapat peralihan (shifting) konsumen, dari bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jadi mengonsumsi BBM nonsubsidi, dengan angka mencapai 1,4 juta kiloliter (KL).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
SPBU Swasta Berkontribui Alihkan Konsumen BBM Subsidi ke Nonsubsidi
Indonesia
Gas Elpiji 3 Kg di Sragen Kembali Langka, Pertamina Tambah Pasokan 112 Persen
Gas Elpiji 3 kg di Sragen kembali mengalami kelangkaan. Pertamina pun menambah pasokan sebanyak 112 persen.
Soffi Amira - Senin, 11 Agustus 2025
Gas Elpiji 3 Kg di Sragen Kembali Langka, Pertamina Tambah Pasokan 112 Persen
Indonesia
Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina, KPK Periksa GM Finance Anak Usaha Telkom
KPK akan memeriksa GM Finance terkait kasus digitalisasi SPBU Pertamina. Kasus ini terjadi pada 2018 hingga 2023.
Soffi Amira - Kamis, 07 Agustus 2025
Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina, KPK Periksa GM Finance Anak Usaha Telkom
Indonesia
Kasus Salah Isi Pertalite Malah Dapat Solar di Kembangan, Pihak SPBU Bisa Dijerat Pasal UU Perlindungan Konsumen
Polisi sudah melakukan penyegelan pada SPBU tersebut
Angga Yudha Pratama - Selasa, 05 Agustus 2025
Kasus Salah Isi Pertalite Malah Dapat Solar di Kembangan, Pihak SPBU Bisa Dijerat Pasal UU Perlindungan Konsumen
Indonesia
Salah Isi Bensin Bikin 25 Motor di Jakarta Rusak Total, Bengkel Dekat SPBU Kembangan Auto Cuan
Operasional SPBU tersebut ditutup untuk sementara, dan banyak pengendara yang terpaksa mencari SPBU lain.
Angga Yudha Pratama - Selasa, 05 Agustus 2025
Salah Isi Bensin Bikin 25 Motor di Jakarta Rusak Total, Bengkel Dekat SPBU Kembangan Auto Cuan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina
Mantan Komisaris Utama Pertamina, Ahok, menyinggung nama Jokowi dalam kasus korupsi Pertamina. Namun, apakah berita ini benar?
Soffi Amira - Selasa, 05 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina
Indonesia
SPBU Meruya Utara Tanggung Biaya Perbaikan Motor Mogok dan Ganti Isi Pertamax Full
SPBU 34.116.12 Meruya Utara, Jakarta Barat (Jakbar), yang menyebabkan belasan motor mogok setelah mengisi pertalite telah dijatuhi sanksi penutupan sementara.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
SPBU Meruya Utara Tanggung Biaya Perbaikan Motor Mogok dan Ganti Isi Pertamax Full
Indonesia
Dampak Ledakan Stasiun Pengumpul Pertamina: Pasokan Gas ke Warga Subang Terhenti
Pertamina mengimbau agar masyarakat yang terdampak mencari solusi alternatif akibat penghentian sementara pasokan gas.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 05 Agustus 2025
Dampak Ledakan Stasiun Pengumpul Pertamina: Pasokan Gas ke Warga Subang Terhenti
Indonesia
Ledakan Pipa Gas di Subang Memakan Korban, Pertamina Lakukan Investigasi
Manager Communication Relations and CID Pertamina EP memastikan pihaknya akan melakukan investigasi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 05 Agustus 2025
Ledakan Pipa Gas di Subang Memakan Korban, Pertamina Lakukan Investigasi
Bagikan