Kerajinan dari Bahan Rotan Disukai Pasar Luar Negeri

Seorang pengrajin rotan di Kampung Margasari, Kelurahan Curug Kulon, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang sedang membuat kerangka salah satu produk kerajinan rotan. (Foto: MerahPutih/Widi Hatmoko)
MerahPutih Budaya – Ternyata, kerajinan rotan hasil karya tangan-tangan masyarakat Curug, Kabupaten Tangerang banyak disukai masyarakat di luar negeri. Alsannya, karena selain produk kerajinan dari bahan alami rotan ini lebih ramah lingkungan, hasil kerajinan tangan masyarakat Curug lebih rapi, dan memiliki ciri khas tersendiri.
Kusmana (32), salah seorang penggiat kerajinan rotan di RT 05/08 Kampung Margasari, Kelurahan Curug Kulon, Kecamatan Curug yang berhasil diwawancarai merahputih.com, mengaku, ia sering memgirim produk kerajinan rotannya ke Belanda, Jerman, dan Amerika.
Produk kerajinan yang kerap dikirim tersebut adalah keranjang sepeda, dan rak. “Yang dikirim ke Belanda atau ke Jerman ini keranjang sepeda. Jadi, sepeda-sepeda di sana itu keranjang yang ada di depannya itu pakai keranjang dari rotan, dari sini (Curug-red). Kalau yang dikirim ke Amerika, itu rak-rak kecil,” ungkap Kusmana, Jumat (07/10).
Ia juga mengatakan, alasan produk kerajinan keranjang, atau rak dari rotan bisa disukai oleh masyarakat di Jerman, Belanda, dan Amerika, karena bahan tersebut mudah hancur, dan ketika sudah tak terpakai, tidak menyisakan limbah seperti bahan plastik atau sintetis. “Orang di sana kan begitu, enggak suka menyisakan sampah plastik atau sintetis, makanya menggunakan bahan alami, rotan ini. Dipakai, rusak, bisa lebur, tidak seperti plastik atau sintetis,” katanya.
Untuk bisa menerobos pasar luar negeri, kata Kusmana, ada beberapa kreteria yang harus dipenuhi, yaitu selain harus benar-benar memiliki keseragaman bentuk, tingkat kerapian juga menjadi penilaian. Termasuk kuwalitas bahan baku rotan yang digunakan. “Ya, selektif banget. Karena dilihat dari ukuran, semua harus benar-benar sama. Bahan baku rotan juga harus yang super. Sekali kirim itu bisa beberapa kontainer,” ucapnya.
Selain keranjang sepeda, kerajinan rotan lain yang disukai di luar negeri adalah peti mati. Kusmana mengaku, peti mati anyaman dari rotan ini dikirim ke Australia. Satu peti mati ia jual dengan harga Rp 2, 5 juta. (Widi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Banjir di Sebagian Besar Pemukiman dan Jalan Umum di Kota Tangerang Berangsur Surut

Gara-Gara BMKG, Status Siaga Bencana Hidrometeorologi Tangerang Diperpanjang Sampai Maret

Banjir Kota Tangerang Terjadi di Lima Titik, Evakuasi Dilakukan

Menilik Kerajinan Tradisional Anyaman Tikar Daun Pandan

Menilik Tandon Ciater, Waduk Wisata yang jadi Resapan Air di Tangsel

Bantah Isu 30 Orang Tewas, Polisi Beberkan Akibat dari Aksi Ugal Ugalan Sopir Kontainer

Polisi Sebut Tidak Ada Korban Meninggal dari Peristiwa Truk Ugal-ugalan di Tangerang

Wajah Pertumbuhan Tangerang Raya yang Bakal Jadi New Greater Jakarta

Cegah Pelecehan Seksual Anak Asuh, Panti Asuhan di Tangerang Didata Ulang

Seraung Dipilih Jadi Ikon Pameran Kriyanusa 2024
