Kenapa Perayaan Tahun Baru Tionghoa Selalu Hujan dan Angin?


Vihara Dhanagun tempat komunitas Tionghoa berkumpul dan berdoa (Foto: MP/Noer Ardiansyah)
MerahPutih Budaya - Lazimnya sebelum Hari Raya Tahun Baru Tionghoa, seluruh Indonesia akan rata diguyur hujan dan angin. Dan anehnya, setelah hari tersebut hujan pun hilang begitu saja.
Menurut pemaparan Ko Ayung selaku Pengelola Vihara Dhanagun, ihwal tersebut terjadi karena ketepatan perhitungan leluhur Tionghoa dengan musim. Bahkan, sejak 2566 tahun yang lalu, mereka yang memang ahlinya sudah melakukan penelitian terkait masalah musim.
Adapun perhitungan mereka, jelas Ko Ayung dikarenakan penggabungan antara perhitungan bulan dan juga matahari, sehingga timbul keakuratan dalam masalah musim.
"Sebelum tahun baru Tionghoa biasanya hujan deras, namun setelah itu tidak karena perhitungannya mereka dengan musim, kebanyakan tepatnya. Itulah salah satu kepintaran mereka. Jadi, bukan karena mau tahun baru, pasti hujan. Bukan," jelas Ko Ayung di Vihara Dhanagun Jalan Suryakencana, Bogor, Kamis (21/1).
Dalam hal ini, Ko Ayung juga mengatakan bahwa dalam bahasa kepenulisan Imlek sudah keliru. Menurutnya yang tepat adalah Imyanglek. "Kalau im itu melambangkan bulan. Kemudian lek adalah almanak (penanggalan). Sedangkan, kalender yang orang-orang Tiongkok gunakan bukan hanya berdasarkan kalender bulan," ujarnya.
Lebih dalam ia menjelaskan bahwa sebelum ada Masehi, masyarakat Tionghoa sudah menghitung kalender matahari yang usianya sudah 4.713. Dan merupakan kalender yang pertama. Itu yang disebut Yanglek (kalender matahari). Namun, setelah sudah mengalami 2.000 tahun lebih, kenyataan dengan iklim di sana tidak cocok sehingga mereka belajar mengamati bulan. Setelah bulan diamati, tidak ada 30 hari. Hanya 29,3.
Jadi, dikarenakan kekurangan tersebut akhirnya mereka menggabungkan antara perhitungan bulan dan matahari, Im dengan Yang sehingga namanya menjadi Imyanglek. "Jadi, yang lebih tepat adalah Imyanglek, bukan Imlek. Tapi, karena kepanjangan orang menyingkatnya menjadi Imlek. Karena ini sudah menjadi kesalahan umum, ya dibiarkan saja," jelasnya.(ard)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti

Menelusuri Asal Usul Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Imlek Jadi Simbol Akulturasi Berbagai Budaya di Jakarta

Fang Teh, Tradisinya Pagi Hari Pertama Tahun Baru Imlek Simbolkan Harapan Keberuntungan

Ekspresi Kebebasan Barongsai di Perayaan Imlek, Makin Eksis di Ruang Publik Sejak Dibebaskan Presiden Gus Dur

Arus Balik Long Weekand Padati Stasiun, 37.579 Penumpang Tiba di Jakarta

Prabowo Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025, Imlek Bagian Rayakan Keberagaman

Makna Makan Menu Vegetarian di Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi

Jadi Tradisi dalam Imlek, Ini 6 Ketentuan Pemberian Angpao

Kisah Legenda Tiongkok di Balik Warna Merah dalam Perayaan Imlek
