Kenapa Perayaan Tahun Baru Tionghoa Selalu Hujan dan Angin?

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 24 Januari 2016
Kenapa Perayaan Tahun Baru Tionghoa Selalu Hujan dan  Angin?

Vihara Dhanagun tempat komunitas Tionghoa berkumpul dan berdoa (Foto: MP/Noer Ardiansyah)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya - Lazimnya sebelum Hari Raya Tahun Baru Tionghoa, seluruh Indonesia akan rata diguyur hujan dan angin. Dan anehnya, setelah hari tersebut hujan pun hilang begitu saja.

Menurut pemaparan Ko Ayung selaku Pengelola Vihara Dhanagun, ihwal tersebut terjadi karena ketepatan perhitungan leluhur Tionghoa dengan musim. Bahkan, sejak 2566 tahun yang lalu, mereka yang memang ahlinya sudah melakukan penelitian terkait masalah musim.

Adapun perhitungan mereka, jelas Ko Ayung dikarenakan penggabungan antara perhitungan bulan dan juga matahari, sehingga timbul keakuratan dalam masalah musim.

"Sebelum tahun baru Tionghoa biasanya hujan deras, namun setelah itu tidak karena perhitungannya mereka dengan musim, kebanyakan tepatnya. Itulah salah satu kepintaran mereka. Jadi, bukan karena mau tahun baru, pasti hujan. Bukan," jelas Ko Ayung di Vihara Dhanagun Jalan Suryakencana, Bogor, Kamis (21/1).

Dalam hal ini, Ko Ayung juga mengatakan bahwa dalam bahasa kepenulisan Imlek sudah keliru. Menurutnya yang tepat adalah Imyanglek. "Kalau im itu melambangkan bulan. Kemudian lek adalah almanak (penanggalan). Sedangkan, kalender yang orang-orang Tiongkok gunakan bukan hanya berdasarkan kalender bulan," ujarnya.

Lebih dalam ia menjelaskan bahwa sebelum ada Masehi, masyarakat Tionghoa sudah menghitung kalender matahari yang usianya sudah 4.713. Dan merupakan kalender yang pertama. Itu yang disebut Yanglek (kalender matahari). Namun, setelah sudah mengalami 2.000 tahun lebih, kenyataan dengan iklim di sana tidak cocok sehingga mereka belajar mengamati bulan. Setelah bulan diamati, tidak ada 30 hari. Hanya 29,3.

Jadi, dikarenakan kekurangan tersebut akhirnya mereka menggabungkan antara perhitungan bulan dan matahari, Im dengan Yang sehingga namanya menjadi Imyanglek. "Jadi, yang lebih tepat adalah Imyanglek, bukan Imlek. Tapi, karena kepanjangan orang menyingkatnya menjadi Imlek. Karena ini sudah menjadi kesalahan umum, ya dibiarkan saja," jelasnya.(ard)

BACA JUGA:

  1. Imlek 2016, Ini Rencana Keluarga Susi Susanti dan Alan Budikusuma
  2. Ketua JSI, Jerry Hermawan Lo Rayakan Imlek Bersama Warga Serpong
  3. Kemeriahan Tahun Baru Imlek 2015 di Indonesia
  4. Maya Septha Anggap Tahun Baru Imlek Biasa Saja
  5. Anton Medan: Siapa Bilang Imlek itu Haram?
#Tionghoa #Imlek #Tahun Baru Imlek
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Berita Foto
Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti
Umat membagikan makanan untuk buka puasa bagi umat muslim di Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 Maret 2025
Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti
Tradisi
Menelusuri Asal Usul Perayaan Cap Go Meh
Di Indonesia Cap Go Meh menjadi seremonial besar-besaran yang dirayakan bersama-sama.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 Februari 2025
Menelusuri Asal Usul Perayaan Cap Go Meh
Indonesia
Perayaan Imlek Jadi Simbol Akulturasi Berbagai Budaya di Jakarta
Perayaan Imlek sekaligus merupakan simbol harapan masyarakat akan keselamatan, kemakmuran, dan kesejahteraan pada tahun yang baru.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Januari 2025
Perayaan Imlek Jadi Simbol Akulturasi Berbagai Budaya di Jakarta
Indonesia
Fang Teh, Tradisinya Pagi Hari Pertama Tahun Baru Imlek Simbolkan Harapan Keberuntungan
Banyak orang minum teh pu-erh karena tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga manfaat makanan fermentasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Januari 2025
Fang Teh, Tradisinya Pagi Hari Pertama Tahun Baru Imlek Simbolkan Harapan Keberuntungan
Indonesia
Ekspresi Kebebasan Barongsai di Perayaan Imlek, Makin Eksis di Ruang Publik Sejak Dibebaskan Presiden Gus Dur
Saat kepemimpinan Presiden Soeharto ekpresi keagamaan dan kebudayaan etnis Tionghoa terbatas di Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Januari 2025
Ekspresi Kebebasan Barongsai di Perayaan Imlek, Makin Eksis di Ruang Publik Sejak Dibebaskan Presiden Gus Dur
Indonesia
Arus Balik Long Weekand Padati Stasiun, 37.579 Penumpang Tiba di Jakarta
Meski long weekend sudah berakhir, penumpang yang pergi ke luar kota masih banyak.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Januari 2025
Arus Balik Long Weekand Padati Stasiun, 37.579 Penumpang Tiba di Jakarta
Indonesia
Prabowo Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025, Imlek Bagian Rayakan Keberagaman
Pentingnya momen perayaan Imlek ini untuk mempererat persaudaraan, menjaga kerukunan, dan merayakan keberagaman, sebagai kekuatan bangsa.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Januari 2025
Prabowo Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025, Imlek Bagian Rayakan Keberagaman
Indonesia
Makna Makan Menu Vegetarian di Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi
Makanan vegetarian yang disediakan tidak hanya diperuntukkan pada warga Tionghoa, tetapi juga untuk masyarakat umum.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Januari 2025
Makna Makan Menu Vegetarian di Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi
Tradisi
Jadi Tradisi dalam Imlek, Ini 6 Ketentuan Pemberian Angpao
Pemberian angpao telah menjadi tradisi turun-temurun dalam perayaan Imlek.
Frengky Aruan - Rabu, 29 Januari 2025
Jadi Tradisi dalam Imlek, Ini 6 Ketentuan Pemberian Angpao
Lifestyle
Kisah Legenda Tiongkok di Balik Warna Merah dalam Perayaan Imlek
Warna merah yang menghiasi perayaan Imlek punya sejumlah makna.
Frengky Aruan - Rabu, 29 Januari 2025
Kisah Legenda Tiongkok di Balik Warna Merah dalam Perayaan Imlek
Bagikan