Kemensos: Blokir Situs Porno, Peduli Amat dengan HAM
Ilustrasi Prostitusi Online (MerahPutih/Alfi Rahmadhani)
MerahPutih Nasional - Kementerian Sosial (Kemnsos) menginginkan semua situs porno diblokir. Pasalnya, masih banyaknya situs porno di dunia maya menjadi penyebab tingginya tingkat prostitusi. (Baca: Kemensos Jamin Tak Ada Lokalisasi di Jakarta)
"Yang penting masa depan bangsa terselamatkan," tegas Direktur Rehabilitasi Tuna Susila (RTS) Kemensos Sonny W Manalu di Jakarta, Kamis (16/4).
Membuat situs porno, Sonny menjelaskan, merupakan hak asasi manusia (HAM). Siapa pun berhak membuat situs porno. (Baca: Ketua RT Kos Janda Bohay Angkat Bicara Terkait Pembunuhan Deudeuh)
Kemensos berharap semua masyarakat berpartisipasi dalam pengawasan beredarnya situs-situs porno. Siapapun, kata Sonny, dapat mengusulkan untuk memblokir situs-situs yang dianggap berbahaya. "Tidak harus Kemsos, seluruh masyarakat bisa menggugat. MUI, PGI dan lain-lain," sambung dia.
Pornografi menjadi sorotan publik terkait wafatnya Deudeuh yang menjajakan diri melalui microblogging Twitter. Atas temuan jasad Deudeuh, para penjaja jasa prostitusi diketahui mulai marak di media sosial. (rfd)
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Penghasilan Pekerja Seks Komersial Kena Pajak dari Pemerintah
Napi Lapas Cipinang Bos Open BO Anak Bawah Umur Masuk ke Sel Isolasi Khusus
Komisi III DPR Minta Polisi Ungkap Jaringan Pengiriman PSK di Sekitar IKN
Satpol PP Grebek Lokasi Diduga Prostitusi di Balik Tembok Rel Jatinegara, 3 Wanita dan Miras Diamankan!
Buntut Kasus Prostitusi di Gunung Kemukus, Polisi Bekuk Pensiunan PNS Sragen
Mobil Dinas Viral Dipakai Transaksi dengan PSK, Kemenhan: Jangan Buru-Buru Ambil Kesimpulan
PSK Gang Royal Tambora Masih Aktif Saat Ramadan, Satpol PP Desak Kerja Sama KAI Selaku Pemilik Lahan
Puluhan PSK Gang Royal Berhasil Kabur dari Kejaran Satpol PP Jakbar, 14 Terciduk
2 Mucikari Jakut Raup Rp 1 Miliar Jual 60 Cewek ke Lelaki Hidung Belang
Modus Bagol Cs Jajakan 1 PSK Anak ke 26 Lelaki Hidung Belang di Mangga Besar