Kasus Angeline, Nawacita Jokowi Dipertanyakan

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Sabtu, 13 Juni 2015
Kasus Angeline, Nawacita Jokowi Dipertanyakan

Angeline, 8, bocah yang tewas mengenaskan bersama keluarga angkatnya di Bali (Foto: Facebook Find Angeline - Bali's Missing Child )

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Terkuaknya kasus kekarasan terhadap Angeline, memunculkan pertanyaan serius, mengenai keseriusan pemerintahan Jokowi-JK dalam menyelesaikan kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di Indonesia.

Menurut Sekjen KPAI Erlinda, dengan adanya kasus pembunuhan dan pelecehan terhadap Angeline, justru kredibilitas pemerintah untuk mengimplentasikan Nawacita Jokowi di daerah, khusunya Gubernur Bali dalam memberikan perlindungan terhadap anak di Bali, yang mana terkenal sebagai sarang pedofilia Internasional

"kita selalu, Apakah dengan Nawacita Jokowi, Gubernur Bali mampu melakukan perlindungan Terhadap Anak" ujar Sekjen KPAI Erlinda, Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/06).

Terlebih memang didalam program nawacita jokowi memang terdapat salah satu poin yang mengatur mengenai pelindungan anak.

Senada dengan Erlinda, menurut Anggota DPR RI Komisi VIII Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Maman Imanul Haq dengan ada kasus Angeline dan kasus-kasus kekerasan terhadap anak lainnya, justru menunjukan kegagalan Jokowi dalam memberikan perlindungan terhadap anak.

"Mana Komitmen Nawacita Presiden Jokowi terhadap Perlindungan anak?" ujar Maman.

Kasus pembunuhan Angeline diharapkan dapat menjadi Triger terhadap kasus-kasus kekerasan anak yang berawal dari Adopsi di Indonesia, permasalahan adopsi memang sudah dilegalkan melalui UU No 35 2014 perubahan UU No 23 tahun 2002. (ab)

Baca Juga:

Cegah Kasus Angeline Terulang, Berikut Himbauan Mabes Polri

Kicauan Artis terkait Kasus Angeline

Ini Kata Farhat Abbas soal Kasus Angeline

Kapolri: Ibu Angkat Angeline Masih Terus Diperiksa

#Presiden Jokowi #Pembunuhan #Bocah Angeline #Angeline
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Kuasai Duit Rp 70 Miliar di Rekening Dormant, Motivasi para Pelaku Nekat Bunuh Kepala Cabang BRI
Para pelaku membutuhkan otorisasi pihak bank agar dana bisa dipindahkan ke rekening penampungan yang telah disiapkan.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
Kuasai Duit Rp 70 Miliar di Rekening Dormant, Motivasi para Pelaku Nekat Bunuh Kepala Cabang BRI
Indonesia
Suami Tega Bakar Istri di Cakung Gara-Gara Main Ponsel saat Diminta Bikin Mi Instan
Tersangka menganggap sang istri tidak langsung menuruti permintaannya dan sibuk dengan ponselnya.
Wisnu Cipto - Selasa, 23 September 2025
Suami Tega Bakar Istri di Cakung Gara-Gara Main Ponsel saat Diminta Bikin Mi Instan
Indonesia
Ada Gerombolan Orang Ingin Temui Kacab BRI sebelum Pembunuhan, Pengacara Duga Bagian Sindikat Pembobolan Bank
Mereka mengaku ingin mengurus ATM, tapi tak membawa KTP dan memiliki rekening.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
Ada Gerombolan Orang Ingin Temui Kacab BRI sebelum Pembunuhan, Pengacara Duga Bagian Sindikat Pembobolan Bank
Indonesia
Prajurit Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kepala KCP Bank, KSAD: Aksi Keji Bertolak Belakang Dengan Misi TNI
Pomdam Jaya menetapkan Kopda FH sebagai tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan terhadap kepala cabang (kacab) sebuah bank di Jakarta berinisial MIP (37).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Prajurit Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kepala KCP Bank, KSAD: Aksi Keji Bertolak Belakang Dengan Misi TNI
Indonesia
Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor
Kedua tersangka dari unsur TNI itu yakni Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH. Keduanya tercatat sebagai anggota dari korps pasukan Kopassus.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor
Berita Foto
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Ade Ary Syam Indradi (ketiga kiri) bersama Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra (tengah) dan Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus (kedua kanan) saat menunjukkan barang bukti usai keterangan pers kasus pembunuhan kacab bank BRI di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 16 September 2025
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI
Indonesia
Banyak Luka Janggal di Tubuh Mahasiswi Tewas di Kos-kosan Ciracas, Diduga Bekas KDRT
"Luka lebam bagian mata sebelah kiri, bagian mulut korban mengeluarkan darah dan dagu luka lebam dan tangan sebelah kiri luka lebam."
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
Banyak Luka Janggal di Tubuh Mahasiswi Tewas di Kos-kosan Ciracas, Diduga Bekas KDRT
Berita Foto
Ditreskrimum Ungkap 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab Bank BRI di Jakarta
Tersangka Pembunuhan Kacab Bank BRI berjalan usai konferensi pers di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 16 September 2025
Ditreskrimum Ungkap 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab Bank BRI di Jakarta
Indonesia
Kacab BRI Dianiaya di Dalam Mobil, Berkeras Tolak Buka Rekening Dormant Milik Otak Pembunuhan
Korban sempat dianiaya di dalam mobil setelah diculik agar mau menyetujui permintaan pelaku.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Kacab BRI Dianiaya di Dalam Mobil, Berkeras Tolak Buka Rekening Dormant Milik Otak Pembunuhan
Indonesia
Motif Pembunuhan dan Penculikan Belum Terkuak, Keluarga KCP Bank Bakal Datangi Polda Metro Jaya
Pihak keluarga dalam waktu dekat berencana meminta keterangan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya, dan Pomdam Jaya terkait kasus ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Motif Pembunuhan dan Penculikan Belum Terkuak, Keluarga KCP Bank Bakal Datangi Polda Metro Jaya
Bagikan