Kaderisasi Gemura Merupakan Wujud Bela Negara


Gemura (Sumber: MP/aka)
Merahputih Peristiwa - Kaderisasi terhadap generasi muda yang dilakukan oleh Gemura, (Gerakan Hati Nurani Rakyat) sejak dini, merupakan pengejawantahan dari Bela Negara. Yakni membetuk karakter-karakter muda yang adiluhung dan berbudi pekerti serta menjadi seorang yang pancasila dan nasionalis sejati.
Karenanya, kaderisasi yang dilakukan Gemura terhadap generasi muda partai adalah pengejawantahan dari falsafah bela negara yang sesungguhnya. Hal tersebut diungkapkan Oktasari Sabil. Ketua Umum Gemura, saat dihubungi merahputih.com via telpon pada Sabtu (24/10).
"Karena Gemura ini Afiliasi Hanura, artinya kita memiliki platform yang sama dengan Partai, dan pelatihan dasar kepemimpinan ini diselenggarakan agar kader memiliki integritas, buat apa militan, revolusioner tapi tidak memiliki integritas, pemimpin yang memiliki integritas itu yang kita butuhkan saat ini, sehingga meskipun dia nanti memiliki kesempatan tapi karena integritasnya dia tidak akan melakukan tindak pidana korupsi, dia memiliki karakter sendiri, intinya membentuk pemimpin yang memiliki Nurani," ujar Oktasari.
Lebih lanjut Oktasari Sabil memaparkan, Nilai-nilai doktrin yang ditanamkan kepada kader generasi muda hati nurani rakyat. Adalah nilai-nilai yang akan menjadi gerakan anak-anak muda yang memiliki jiwa Pancasilais, karena menurutnya Azas Pancasila yang dimiliki bangsa ini sudah merupakan sebuah ideologi yang sempurna.
"Kalau sudah membangun gerakan yang Pancasilais, sudah pasti Gemura akan berada di Barisan terdepan ketika kita bicara Bela Negara, selama partai kami tetap konsisten terhadap Pancasila dan NKRI, kita juga akan konsisten terhadap partai. Namun gerakan yang dibangun Gemura ini harap digaris bawahi, tidak ada afiliasi dengan program pemerintah, atau kementerian pertahanan dalam hal Bela Negara, karena sebelum Menhan bicara bela Negara, kita sudah lebih dulu bicara Pancasila dan NKRI harga mati," sambungnya.
Namun Oktasari meyayangkan sikap arogan dari kementerian pertahanan yang tidak mau membuka ruang audiensi dengan publik, khususnya dengan anak-anak muda, terkait bela negara itu sendiri. "dan anehnya hingga detik ini menteri pertahanan belum mau membuka ruang audiensi dengan kita terkait bela negara, saya nggak ngerti, apa Menteri Pertahanan (Menhan) alergi dengan anak-anak muda," pungkasnya. (aka)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
19 Desember Diperingati Sebagai Hari Bela Negara, Ini Tema dan Logonya di 2024

Langkah 3 Negara Barat Akui Kedaulatan Palestina Tuai Pujian

Wapres Ma'ruf Sebut Santri Berperan dalam Kemajuan Bangsa

Kronologi CPNS Bakamla Alumnus STAN Meninggal Saat Latihan Bela Negara
