Kabut Asap Kepung Malaysia dan Singapura


Sebuah kapal melaju di tengah kabut asap yang menyelimuti pesisir Singapura. Jumat (28/8) (Antara Foto/FB Anggoro)
MerahPutih Nasional - Kebakaran yang melanda sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan belum kunjung surut. Bahkan asap yang timbul dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ini mulai mengepung negara singapura dan sebagian wilayah Malaysia.
Kepada merahputih.com, Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan angin yang mengarah ke timur laut menyebabkan asap dari Riau, Jambi dan Sumatera Selatan menutup wilayah Singapura. Begitupun asap dari Kalimantan Barat terbawa hingga bagian Barat Serawak.
"Sumber asap terbesar berasal dari Sumatera Selatan. Akibatnya kualitas udara di Singapura pada Jumat (11-9-2015) pukul 19.00 waktu setempat pada level tidak sehat dengan PSI 129-148," ucap Sutopo pada pesan tertulis yang diterima merahputih.com, Jumat (11/9).
Sutopo menambahkan pada Jumat (11/9) pukul 16.00 di Sumatera terdapat 665 titik hotspot yang tersebar di Sumatera Selatan 475, Bengkulu 10, Jambi 83, Babel 45, Lampung 25, Riau 12, Sumatera Barat 8, Kepulauan Riau 5, Sumatera Utara dan Aceh 1. Namun untuk bagian Kalimantan hotspot tidak terdeteksi oleh satelit Terra dan Aqua karena blank area.
Saat ini jarak pandang di Pekanbaru 700 m, Rengat dan Pelalawan 200 m, Dumai 400 m, Jambi 400-800 m dan Kalimantan Selatan kurang dari 500 m. Akibatnya, penerbangan dari bandara SSK II, Pekanbaru dibatalkan karena asap tebal. Selain itu, akibat kualitas udara yang masih sangat buruk, seluruh sekolah masih diliburkan.
Upaya pemadaman masih terus dilakukan di titik-titik karhutla. Namun, hal tersebut belum bisa meredahkan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan. "Ini terlihat dari jumlah hotspot yang meningkat, khususnya di Sumsel dan Kalimantan. Hanya hujan deras yang mampu meredahkannya," terang Sutopo yang juga dosen di Universitas Pertahanan. (yni)
Baca juga:
1.059 Personel TNI Bantu Pemadaman Kebakaran Hutan di Sumsel
Kasus Kabut Asap, Komnas HAM: Seharusnya Pemerintah Tindak Koorporasi
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Akibat Banjir Besar di Bali, Infrastruktur Jalan hingga Pasar Rusak Parah

Korban Tewas Banjir di Bali Capai 16 Orang, Terbanyak di Kota Denpasar

Bali Dilanda Banjir, Denpasar Terparah: 5 Korban Meninggal, 2 Orang Hilang Masih dalam Pencarian

Diharapkan Hujan Tidak seperti di Bali hingga Sebabkan Banjir, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca di Jawa Timur

254 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa Poso, Tersebar di 19 Desa

Tidak Ada Korban Jiwa, BNPB Minta Warga Tetap Waspada Efek Gempa Susulan di Bekasi

Korban Gempa Poso Dijanjikan Bantuan Rumah Rusak Rp 15-30 Juta, Plus Bansos Tunai Rp 600 Ribu 3 Bulan

Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara

Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius

Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta
