#JokowiPakeMakelar Jadi Trending Topic


Presiden Joko Widodo dan Presiden Barac Obama saat bertemu di Gedung Putih (Antara Foto)
MeraPutih Internet - Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama kembali menjadi sorotan dan perhatian publik Tanah Air. Terlebih tersiar kabar santer bahwa pertemuan antar kedua pimpinan negara tersebut difasilitasi perusahaan konsultan asal Singapura, Pereira International PTE LTD.
Di jejaring sosial, khususnya di Twitter muncul tagar #JokowiPakeMakelar. Sejak Sabtu pagi (7/11) hingga kini pengguna jejaring sosial masih ramai membahas pertemuan kedua pimpinan negara.
Sejumlah pengguna jejaring sosial ikut berkomentar terkait hal tersebut. Ada yang mencaci, ada juga yang meminta kepada pihak istana negara untuk segera melakukan klarifikasi atas kabar tersebut.
"Presiden ketemu Presiden kok bayar 80.000 dollar Amerika Serikat... sebenarnya Jokowi beneran diundang atau izin menghadap Obama#JokowiPakeMakelar," kicau akun @Restyies.
"Istana harus mengklarifikasi segera apakah benar Jokowi pake Makelar untuk bertemu @BarackObama? @Jokowi diundang atau menghadap Obama?," tulis akun @nyakihmeutuah.
Selain itu ada juga netizen yang mengapresiasi pertemuan Jokowi dan Obama. seorang netizen bernama Dhaenk dengan akun twitternya @aenkkecil menilai sebagai kepala pemerintahan, Presiden Joko Widodo mengetahui apa yang dipilih, dilakukan dan direncanakan.
"Pak Presiden tahu apa yang apa yang dipilih, lakukan atau direncanakan. Kita hanya percaya dan saling bekerjasama untuk kesuksesan negara #JokowiPakeMakelar," tulisnya.
Seperti diberitakan Merahputih.com sebelumnya Dosen Ilmu Politik Asia Tenggara di School of Oriental and African Studies di London Dr. Michael Buehler mengungkap skandal diplomasi pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada akhir Oktober silam.
Dalam sebuah artikel berjudul "Waiting In The White House Lobby" yang dipublikasikan di situs New Mandala http://asiapacific.anu.edu.au pada Jumat (6/11) memaparkan bahwa pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Barack Obama difasilitasi oleh sebuah perusahaan konsultan asal Singapura.
Namun untuk bertemu dengan Presiden Barack Obama tidak gratis. Perusahaan konsultan asal Singapura itu membayar uang senilai US$80.000 atau setara dengan Rp1 miliar untuk membantu mantan Gubernur DKI Jakarta agar mendapatkan akses masuk ke Gedung Putih (White House).
Mengutip dokumen Kementerian Kehakiman Amerika Serikat yang dibuka luas ke publik pada tanggal 17 Juni 2015 ia menjelaskan, yang dimaksud perusahaan konsultan Singapura adalah Pereira International Pte LTD, sedangkan perusahaan asal Las Vegas, Amerika Serikat R&R Partner's Inc. Dalam dokumen tersebut keduanya sepakat menjajaki kerja sama dengan total nilai sebesar US$80.000. Adapun pembayaran dilakukan bertahap dengan 4 kali angsuran terhitung sejak tanggal 15 Juni hingga 1 September 2015.
Dalam dokumen tersebut juga tertuang tugas yang harus dikerjakan perusahaan pelobi asal Las Vegas R&R Partner's. Selain memberikan akses ke Gedung Putih, perusahaan tersebut juga berperan dalam menyampaikan informasi tentang pentingnya kerja sama antara Indonesia dengan Amerika Serikat.
Kerja sama yang dimaksud meliputi sektor perdagangan, keamanan, ekonomi dan diplomasi kepada pejabat-pejabat penting dan berpengaruh di Amerika Serikat.
BACA JUGA:
- Terkuak, Temui Obama Jokowi Gunakan Jasa Makelar
- Bayar US$ 80.000, Broker Singapura Sukses Pertemukan Jokowi dan Obama
- Jika Dipaksakan Gabung TPP, Jokowi Bikin BUMN Bangkrut
- Jokowi Minat Ikut TPP, Firmanzah Angkat Bicara
- Jokowi akan Kunjungi Lampung dan Sumsel Hari Ini
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Barack Obama dan Eminem Guncang Acara Kampanye Kamala Harris

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri

Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
