Jelang Ramadan, Keraton Solo Gelar Tradisi Nyadran
Wakil Pengaggeng Sasana Wilapa Kanjeng Pangeran (KP) Winarno Kusumo dari Keraton Solo (Foto: MP/Win)
MerahPutih Budaya - Bagi orang Jawa, tradisi Nyadran menjelang bulan suci Ramadan selalu dilakukan. Hal ini bukan hanya dilakukan oleh masyarakat, namun juga Keraton Kasunanan Solo.
Dimana menjelang bulan Ramadan Keraton juga melakukan tradisi Nyadran di beberapa makam leluhurnya, seperti Ponorogo, Purwodadi, Imogiri dan masih banyak lagi.
Wakil Pengaggeng Sasana Wilapa Kanjeng Pangeran (KP) Winarno Kusumo menerangkan, tradisi Nyadran yang dilakukan oleh Keraton itu pada tanggal 2 ruwah, yakni setelah Jumenengan Keraton.
“Jadi dalam tradisi itu, tidak semua rombongan menuju ke satu tempat pemakaman bersamaan, namun dibagi-bagi, tradisi ini sudah ada sejak dahulu, turun temurun,” jelasnya pria yang akrab disapa Kanjeng Win kepada wartawan kemarin, Rabu (1/6).
Dalam tradisi Nyadran, biasanya masyarakat datang membawa bunga dan juga memberishkan makam leluhurnya, baik orang tua, saudara dan masih banyak lagi. Bahkan, tak jarang pula dalam tradisi jawa dilengkapi dengan pembuatan ketan putih, apem, dan kolah untuk dibagikan kepada masyarakat.(Win)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Suksesi Sah PB XIII Belum Ada, DPRD Imbau Internal Keraton Solo Jangan Panas
Jokowi Melepas Jenazah PB XIII di Loji Gandrung, Diberangkatkan ke Makam Raja Imogiri
Purbaya Kukuhkan Diri sebagai Paku Buwono XIV di Hadapan Jenazah PB XIII
Tunggu 40 Hari, Tedjowulan Akan Kumpulkan Kerabat Keraton Bahas Suksesi Raja Solo
Keluarga Inti Patuhi Amanah PB XIII Dukung Gusti Purbaya Penerus Takhta Raja Solo
Gusti Moeng Pastikan PB XIII Akan Dimakamkan di Imogiri Yogyakarta
Raja Keraton Surakarta Pakubuwono XIII Wafat di Usia 77 Tahun
Ahmad Dhani Dapat Gelar Kanjeng Pangeran dari Keraton Surakarta
Abdi Dalem Keraton Solo Antre Paket Sembako Lebaran dari PB XIII, Total Ada 500 Orang
Cegah Lonjakan Harga saat Bulan Ramadan, Pelaku Penyelewengan Bahan Pokok Diancam Pidana