Jatuh dari Kapal, Jasad Pemuda Kangean Belum Ditemukan


Situasi penumpang di dalam kapal laut Bahari Sumekar 1, rute Kangean-Kalianget. (Foto: MerahPutih/Hurri Rauf)
MerahPutih Nasional - Jenazah seorang pemuda bernama Hairul dari kampung Nyaplong Mundung, Desa Duko, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, belum juga ditemukan. Padahal, Hairul dinyatakan jatuh dari kapal laut Bahari Sumekar 1, rute Kangean-Kalianget, pada Minggu (16/3).
Ketua Gerakan Pemuda Kepulauan Moh Hasan mengatakan bahwa jenazah sempat dicari oleh petugas kapal selama satu jam dan sampai sekarang belum lagi dilakukan pencarian. Kata Hasan, Hairul diduga tergelincir dan jatuh ke tengah laut ketika naik ke atas untuk mencari tempat duduk. (Baca: Susi Pudjiastuti: Modernisasi Kapal Nelayan itu Penting)
"Kapalnya kan (jelek) gitu tidak layak pakai. Dugaan kita, dia mencari tempat waktu naik ke atas dan tergelincir. Jenazahnya sudah dicari tapi belum ditemukan karena kapalnya melanjutkan perjalanan ke Kalianget," kata Hasan saat dihubungi merahputih.com, Rabu (18/3).
Menurut Hasan, pemerintah Daerah Sumenep dan Dinas Perhubungannya harus bertanggung jawab atas peristiwa nahas yang menyebabkan seorang pemuda meninggal dunia. Sebab, kata Hasan, warga dan pemuda Kepulauan Kangean sudah seringkali menyampaikan aspirasi tentang ketidaklayakan kapal yang beroperasi mengangkut penumpang rute Kalianget-Kangean.
"Karena kita sudah dari dulu menyampaikan dan audiensi. Masa barang dan manusia dijadikan satu padahal kapalnya sudah tua gitu," katanya. (Baca: Pemerintah akan Audit Izin Kapal Eks Asing)
Hasan juga memastikan akan melakukan aksi demonstrasi. Saat ini, pemuda Kepulauan Kangean sedang melakukan konsolidasi untuk menuntut pertanggungjawaban dari Pemda. Bukan hanya soal meninggalnya Hairul yang jatuh tergelincir dari kapal, tapi juga bagaimana Pemda Sumenep memberikan pelayanan transportasi laut yang layak kepada warga Kangean.
"Dulu pintu gerbangnya pecah dan jatuh ke laut. Kapalnya mampir ke Pulau Sepudi waktu itu. Jadi, ini kapalnya sudah tidak layak tapi masih beroperasi. Makanya teman-teman mau demo sama Pemda," katanya. (hur)
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
KMP Tunu Pratama Kelebihan Muatan 3 Kali Lipat, Komisi V DPR: Bawa ke Ranah Pidana

DPR RI Bongkar Borok Pelabuhan Ketapang Pasca Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya

KM Barcelona V Terbakar, Pemerintah Diminta Tak Membiarkan Laut Indonesia Menjadi Ladang Tragedi

Bukan Sekadar Angka Statistik! Tragedi KM Barcelona 5 Bongkar Borok Sistem Keselamatan Laut Indonesia

Kecelakaan Kapal Terus Berulang, DPR Desak Evaluasi SOP Pelayaran di Indonesia

Nakhoda KM Barcelona Ditetapkan sebagai Tersangka

Proses Pendinginan, Bangkai Kapal Barcelona Terapung di Laut Dikawal Patroli PLP Bitung

Mengenal Kapal Motor Barcelona yang Terbakar di Perairan Minahasa hingga Tewaskan Sejumlah Penumpang

Kemenhub: Seluruh Korban Selamat dan Meninggal Kapal Barcelona Sudah Ditemukan

Bangkai Kapal Barcelona V Masih Ngebul Belum Aman Diakses Tim SAR
