Ini Dia 3 Takjil Tradisional Favorit Khas Yogyakarta


Kue lemper Yogyakarta. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Kuliner - Berburu kuliner dibulan Ramadan harus berbagi waktu. Pasalnya, tak selama seharian penuh Anda dapat memburu kuliner-kuliner tersebut. Tentu, waktu yang tepat ialah ketika saat santap berbuka puasa.
Di Yogyakarta, ada begitu banyak kudapan khas yang menjadi menu takjil. Biasanya takjil seperti ini dijual di pasar-pasar tradisional maupun pasar kaget Ramadan.
Dari banyaknya menu tradisional, ada beberapa menu yang hanya ditemui saat Ramadan. Kalau pun ada pedagang yang menjual menu tersebut di luar Ramadan, hanya terbilang langka karena hanya ada satu atau dua pedagang. Namun, saat Ramadan, khususnya di pasar-pasar kaget, menu itu tumpah ruah alias banyak pedagang yang menjualnya.
Lantas, apa saja dan di mana para pedagang takjil tradisional khas di Yogyakarta? Berikut merahputih.com sajikan ulasan singkat takjil tradisional, baik kudapan yang hanya ditemui saat Ramadan maupun di luar Bulan Ramadan.
1. Kicak
Kicak merupakan kuliner tradisional khas Ramadan. Kudapan khas Kampung Kauman ini terbuat dari nasi ketan yang telah ditumbuk halus menjadi jadah. Jadah ini kemudian dicampur dengan gula, parutan kelapa, pandan, serta irisan buah nangka.
Penyajiannya dipadukan dengan potongan nangka dan irisan daun pandan. Hm, membuat aroma kicak semerbak karena pandan dan nangkanya.
Kicak biasanya dibungkus daun atau wadah mini yang terbuat dari bahan plastik. Harganya ada yang menjual Rp2.500 dan ada pula yang menujual Rp3.000.
Kicak biasa ditemui di pasar tiban sekitar Kauman Yogyakarta. Hampir seluruh pedagang jenis kue-kue basah di sini menjual kicak. Namun, di sini kicak hanya ada saat Ramadan. Jangan harap menelusuri penjual kicak di luar bulan Ramadan ya.
2. Lemper Yogyakarta
Kue yang mudah ditemui di penjual kue basah ini merupakan salah satu kuliner khas Jawa yang masih lestari hingga kini. Kuliner bercitarasa gurih ini masih kerap menghiasi beragam acara adat Jawa. Lemper juga masih menjadi pilihan makanan favorit yang digunakan sebagai ulih-ulih (istilah yang digunakan orang Jawa sebagai ucapan terima kasih kepada kerabat yang datang dan ikut berbahagia dalam sebuah acara prosesi syukuran pernikahan keluarga Jawa).
Lemper merupakan makanan yang terbuat dari ketan yang dimasak dengan santan. Kedua bahan ini akan membuat citarasa gurih dan lezat. Lemper umumnya diisi dengan menggunakan daging ayam yang dimasak gurih dengan menggunakan air dan santan yang diberi bumbu berupa bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, daun salam, serai dan garam.
Lemper khas Yogyakarta ini cukup terasa manisnya, meski tak semanis gula atau kue berbahan gula lainnya. Rasa manisnya melekat di dalam isinya. So, wajar bila lemper menjadi salah satu menu saat bersantap buka puasa.
Di Yogyakarta, lemper khas ini bisa ditemui di Pasar Legi Kota Gede, DI Yogyakarta. Ada beragam rasa lemper di pasar ini. Mulai dari rasa ayam asli (original), pedas, manis, ayam, hingga daging. Harganya juga sangat murah. Satunya hanya Rp1.000.
3. Pisang Kencono
Rasanya manis gurih. Di lidah sangat menggigit cita rasa khas nusantaranya, terutama gurihnya santan. Nikmatnya mengingatkan pada makanan serupa tapi tak sama, yakni kolak pisang.
Bahan sajiannya juga sangat sederhana. Berbahan utama pisang. Pisang direbus terlebih dahulu, tanpa dikupas kulitnya. Disajikan dengan santan dan gula. Biasanya gula dan santan dimasak terlebih dahulu. Kemudian, pisang dibuka sedikit kulitnya agar dapat dibaluri santan seperlunya.
Pisang kencono biasanya disajikan masih bersama kulit untuk membuat sensasi khasnya. Di sinilah keunikan kudapan yang satu ini, dimakan di atas kulit.
Untuk dapat menikmati pisang kencono, Anda dapat mengunjungi Tembi Rumah Budaya di Jalan Parangtritis Km 8,5, Bantul, DI Yogyakarta. Satu porsinya, harga pisang kencono dibanderol Rp8.100. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
5 Rekomendasi Kuliner di Jogja yang Tak Boleh Dilewatkan
