Impor Bahan Baku Penyebab Harga Jual Obat Mahal


Ketua KPPU mensinyalir bahan impor jadi pemicu mahalnya obat di Indonesia (Foto: www.kppu.go.id)
MerahPutih Bisnis - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KKPU) Syarkawi Rauf, mengatakan selain adanya indikasi adanya praktek kartel memainkan harga obat di Industris farmasi. Ia menilai selama ini bahan baku untuk pembuatan obat masih mengandalkan dari produk impor.
"Kalau saya melihat selama ini produsen obat di Indonesia banyak menggunakan bahan baku dari luar negeri, hal ini membuat harga jual obat ke konsumen menjadi lebih mahal," ujar Syarkawi saat memberikan keterangan pers di Gedung KPPU, Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (19/11).
Menurut Syarkawi, sebenarnya mereka bisa lebih jeli lagi dalam memanfaatkan bahan baku pembuatan obat-obatan. Karena semua bahan baku yang digunakan untuk pembuatan obat tersebut banyak ditemukan di sejumlah daerah di Indonesia.
"Selama ini Indonesia masih bergantung pada dua sumber negara penghasil bahan baku obat yakni dari India dan China. Hal ini bisa membawa dampak cost produski menjadi tinggi, nantinya harga jual ke masyarakat juga ikut tinggi pula," tutunya.
Syarkawi menjelaskan saat ini yang ditakutkan adalah adanya permainan harga yang dilakukan oleh kedua produsen bahan baku obat tersebut.
"Kami berharap jangan sampai hal-hal seperti itu terjadi yang membawa dampak buruk di sektor farmasi Indonesia. Jauh lebih baik apabila perusahaan farmasi Indonesia memanfaatkan kekayaan alam di Indonesia, yang bisa menghemat ongkos produksi obat," tuturnya.
Oleh karena itu, Lanjutnya, dengan adanya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 87 tahun 2015 tentang ketentuan impor produk tertentu, diharapkan bisa menekan harga bahan baku obat dengan diubahnya importir terdaftar menjadi importir umum.
"Apakah kebijakan ini akan membuat harga barang input menjadi murah karena dibebaskan impornya. Dengan dibuatnya importir umum bisa saja mendorong harga bahan baku jadi lebih murah dengan harga input yang lebih rendah. Karena kebijakan itu memberangus dugaan kartel di importasi bahan baku obat," pungkas dia.(abi)
Baca Juga:
- KPPU Selidiki Adanya Kasus Kartel Obat
- KPPU Janji Tidak Akan Tebang Pilih Tangani Pelindo II
- KPPU Ungkap 32 Feedloter Sapi Nakal
- KPPU Monitor Adanya Kartel Sapi sejak 2013
- KPPU Sebut Ada Kesamaan Antara Kelangkaan Ayam dan Sapi
Bagikan
Berita Terkait
KPPU Selidiki Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Panggil Pertamina Hingga SPBU Swasta

KCIC Hormati KPPU Investigasi Dugaan Persekongkolan Pengadaan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Respons Pj Heru soal Kasus Persekongkolan Revitalisasi TIM

KPPU Siap Hadapi Banding PT JakPro yang Terbukti Sekongkol Revitalisasi TIM
