Imbas Eksekusi Mati Terpidana Narkoba, SBY Batalkan Kunjungan ke Australia
Presiden SBY saat berziarah ke TMP Santa Cruz di Dili, Timor Lesta pada 9 April 2005. (Facebook: Susilo Bambang Yudhoyono)
MerahPutih Nasional - Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara resmi membatalkan kunjungannya ke Australia.
Dalam akun twitternya @SBYudhoyono, bekas Kasospol di era Orde Baru itu menjelaskan pada mulanya ia akan menyambangi Perth sebagai Visiting Professor di University of Western Australia dan Senior Fellow di US-Asia Center.
Menantu Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dijadwalkan akan berada selama 5 hari di Australia, Dalam kunjungannnya selama 5 hari, SBY juga dijadwalkan untuk memberikan Pidato Kunci di International Forum In The Zone tentang kerjasama Asia Pasifik.

Namun demikian rencana SBY bertandang ke Australia resmi dibatalkan, lantaran aksi demonstrasi di Australia terus mengemuka. Aksi unjuk rasa dipicu dari eksekusi mati terhadap 2 orang terpidana mati kasus narkotika asal Australia.
"Setelah berkonsultasi dgn Duta Besar RI utk Australia & pejaba utama di Jakarta, saya putuskan utk membatalkan kunjungan saya. *SBY*," cuit SBY dalam akun twitternya seperti dikutip merahputih.com, Rabu (29/4).
Lebih lanjut Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu menambahkan, selama 10 tahun menjadi pucuk pimpinan di Indonesia, ia selalu berusaha keras menjalin hubungan diplomatik antara Australia dan Indonesia. Segala isu sensitif yang mengganggu hubungan bilateral kedua negara selalu dicarikan solusi menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Namun demikian, terkait hukuman mati yang dijatuhkan pemerintah Indonesia kepada gembong narkotika asal Australia, SBY menilai isu tersebut terlalu sensitif. SBY juga menjelaskan saat berhadapan dengan gempuran media massa, ia tidak mungkin berseberangan dengan pemerintah Indonesia. Berkaca dari kenyataan itulah ia memilih menunda kunjungannya ke Australia.
"Daripada kontra produktif, saya putuskan utk menunda kunjungan saya ke Australia," tandas SBY. (bhd)
BACA JUGA:
Polemik Indonesia Australia, Pengamat: Kalau Perang Kita Harus Siap!
Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia dan Australia
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Senator Australia Diskors Setelah Aksi Burka di Parlemen, Dicela dan Disebut Rasis
Menggerepe Ariana Grande di Pemutaran Perdana ‘Wicked: For Good’, Seorang Pria Australia Dilarang Masuk Singapura Selamanya
Eminem Gugat Jenama Pakaian Pantai Australia, Swim Shady, Terdengar Seperti ‘Slim Shady’
Ganda Putra Fajar/Fikri Buka Langkah Kemenangan Pertama di Australian Open 2025
Indonesia - Australia Sepakati Penguatan Kerja Sama Pertahanan, Prabowo: Tetangga yang Baik Itu Penting
Presiden Prabowo Sebut Indonesia dan Australia Ditakdirkan Jadi Tetangga Baik dan Saling Tolong
Prabowo-Albanese Teken Kesepakatan Jaga Stabilitas Indo-Pasifik, Era Baru Hubungan 2 Negara
Albo Panggilan Akrab Prabowo untuk PM Australia, Ternyata Ini Artinya!
Presiden Prabowo Sambangi Mahasiswa Doktoral di Australia, Bawa Harapan Baru bagi Pendidikan dan Diplomasi
Bertemu PM Australia, Prabowo Berbagi Falsafah Indonesia Tentang Tetangga yang Baik