Ibu Sebastian: Malam Itu Wajah Dia Bersih tapi Pucat


Samah, kedua orang tua sebastian, ibu mertua Sebastian dan adik Sebastian di kediaman, Pekayon, Bekasi, Minggu (3/4). (Foto: MP/Achmad)
MerahPutih Megapolitan - Dua karangan bunga masih berjajar di depan rumah Jalan Pulo Sirih Utara Dalam, Blok DC nomor 93, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Diiringi rintik hujan, kedua orangtua Sebastian Manuputty dan istrinya, Samah Fitriyanti, dengan ramah menerima kedatangan tim Merahputih.com sambil menghidangkan teh dan makanan ala kadarnya di beranda rumah.
Ibu kandung Sebastian Manuputty, Sughiroti, tak mengira, Jumat dini hari (1/5) lalu menjadi pertemuan terakhirnya dengan putra sulungnya, Sebastian. Saat itu ia tak mempunyai pikiran yang aneh saat Sebastian menciumi tangannya serta mengusap-usap badannya.
Malam itu, Sughiroti bertandang ke rumah anaknya yang paling kecil. Jelang tengah malam, Sebastian menghampiri untuk mengambil sebuah paketan. Sekira pukul 01.00, Sebastian berpamitan untuk pulang ke rumah istrinya, di Cikarang Barat. Namun, entah kenapa Sebastian ngotot ingin mengantar pulang terlebih dahulu sang ibunda.
"Jam 1.00 malam dia datang. Barangnya saya kasih dia. Dia cium tangan saya terus bilang 'mama mau pulang?' Enggak nanti aja biar bapak jemput pulang Subuh," tutur perempuan asal Kendal Jawa Tengah itu.
"Sepanjang jalan, motor distang satu, yang satu buat elus, sambil bilang 'mama', terus tengok ke belakang," sambung Sughiroti.
Hingga menjelang rumah, Sebastian yang tak biasa melakukan itu tak membuat Sughiroti aneh. Namun, setelah masuk rumah hingga pagi baru terpikirkan apa yang dilakukan Sebastian tersebut. Saat berpisah dari rumah Sughiroti, Sebastian lagi-lagi melakukan hal tak pernah dilakukannya, yaitu melambaian tangan hingga berlama-lama.
"Apa dia minta maaf gitu enggak, mukanya bersih tapi kelihatan pucat. Saya enggak nanya, begitu turun, sesudah masuk mama mikir, kok mama dielus-elus kayak bayi, sayangnya itu kayak dalam banget," tandasnya.
Sementara ayah Sebastian, George Pieter Manuputty terakhir bertemu dua bulan yang lalu. Ia sama sekali tak mengira peristiwa tragis itu bakal menimpa anak lelaki satu-satunya.
"Emang dia sayang sekali sama mamanya. Mungkin dia ingin bertemu, ingin menyayangi mamanya, karena besok (Jumat, red) melakukan, ini terakhir kalinya menyayangi mamanya," tandas pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir taksi ini. (mad)
Baca Juga:
Buruh Tewas Terbakar di GBK Ternyata Aktivis FSPMI
Kaum Buruh akan Gelar Tahlilan dan 1000 Lilin untuk Sabastian Manuputi
Samah dan Sebastian, Bertemu dan Berpisah melalui Demonstrasi