Ibu dari Nur Angga Ardiansyah Maafkan Penganiaya Sang Anak

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Minggu, 20 September 2015
Ibu dari Nur Angga Ardiansyah Maafkan Penganiaya Sang Anak

Karisa, ibu Nur Angga, korban kekerasan di sekolah saat ditemui MerahPutih.com di kediamannya, Minggu (20/9). (Foto: MerahPutih/Fadhli)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Peristiwa - Ny Karisa, ibu kandung Nur Angga Ardiansyah, korban penangaiayaan oleh teman sekelasnya R (8), mengaku sudah iklas dan memaafkan R  yang diduga penyebab Angga meninggal dunia. Angga meninggal dunia setelah terjadi perkelahian dengan R, di sekolah SDN 07 Pagi, Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan, pada Jumat (19/9) lalu.

Karisa mengatakan, peristiwa tersebut adalah musibah yang tidak diduga-duga dan tidak disangka. Meski pada awalnya sangat terpukul, tapi saat ini ia dan keluarga mengaku ikhlas dan memaafkan.

"Keluarga sudah memaafkan pelaku, karena ini adalah musibah, tidak diduga dan tidak disangka," kata Karisa kepada merahputih.com di rumah kediamannya, Kebayoran Lama Utara, Minggu (20/9).

Karisa mengatakan, kejadian yang menimpa sang anak adalah peristiwa yang tidak disengaja atau tidak direncanakan. Keluarga korban memaafkan R. Pihak keluarga Angga menilai, kejadian tersebut adalah kecelakaan.

"Siapa sih yang tahu kalau akan terjadi seperti ini, namanya juga anak-anak. Keduanya adalah korban, karena mereka masih anak-anak," ujarnya.

Sejak mengetahui teman bermainnya, Angga, terbaring di rumah sakit, R terlihat sangat terpukul. Ia menjadi pendiam karena merasa sangat bersalah. Saat di rumah sakit itu, R selalu ingin dipeluk orang tuanya.

"Saat Angga terbaring di RS, keluarga R juga ikut menemani Angga. R merasa bersalah, tapi namanya anak-anak belum mengerti apa-apa," ujarnya.

Sebelumnya diketahui, Nur Angga Ardiansyah meninggal dunia. Ia diduga meninggal  setelah dianiaya teman sekelasnya R. Angga sempat dilarikan ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan, untuk mendapatkan perawatan medis tapi tak tertolong sehari setelah kejadian.

Berdasarkan data yang dihimpun merahputih.com, kejadian bermula saat sekolah SDN 07 Pagi, Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan, menggelar lomba melukis, Jumat (19/9). Tak tahu apa yang terjadi, tiba-tiba kedua anak kelas 2 SD itu adu mulut dan bertengkar. Angga yang bertubuh mungil itu terdorong oleh pelaku yang memiliki berbadan besar, kemudian Angga terjatuh. (fdi)

 

Baca Juga:

 

Netizen Geram Ancam Bunuh Siswi SMA Penganiaya Rekannya

Warga Temukan Mayat Diduga Korban Penganiayaan

Disebut Cewe Cabe-cabean, Alasan Pelaku Aniaya Kakak Kelasnya

Kapolda: Penganiaya Pengemudi Go-Jek Bakal Ditindak

Aniaya Nona Choi Hingga Keguguran, Kim Hyun Joong Bayar Rp8 M

#Perkelahian #Tindak Kekerasan #Kekerasan Anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Pemprov DKI Luncurkan Kanal Aduan Lengkap untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Pemprov DKI Jakarta menyediakan hotline 24 jam, call center 112, Pos SAPA, dan layanan PUSPA untuk memperkuat perlindungan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 27 November 2025
Pemprov DKI Luncurkan Kanal Aduan Lengkap untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Indonesia
Korban Kekerasan Anak Meningkat, Komisi XIII DPR Minta Pendampingan Psikologis Diperkuat
Lemahnya langkah antisipatif membuat kasus kekerasan terhadap anak terus berulang.
Dwi Astarini - Rabu, 26 November 2025
Korban Kekerasan Anak Meningkat, Komisi XIII DPR Minta Pendampingan Psikologis Diperkuat
Indonesia
1 Dari 3 Perempuan Di Dunia Hadapi Kekerasan Seksual, Ini Yang Paling Rentan
Hampir satu dari tiga perempuan diperkirakan 840 juta di seluruh dunia pernah mengalami kekerasan oleh pasangan
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 20 November 2025
1 Dari 3 Perempuan Di Dunia Hadapi Kekerasan Seksual, Ini Yang Paling Rentan
Indonesia
Kemenag Tegaskan Tidak Ada Larangan Istirahat di Masjid, Tapi Pengelola Wajib Pasang CCTV Biar Aman
Ia mendorong optimalisasi fungsi sosial masjid yang luas, mencontoh fungsi di zaman Nabi, sambil tetap memperhatikan aspek keamanan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 05 November 2025
Kemenag Tegaskan Tidak Ada Larangan Istirahat di Masjid, Tapi Pengelola Wajib Pasang CCTV Biar Aman
Indonesia
Wabup Pidie Jaya Hasan Basri Minta Maaf Usai Diduga 'Gampar' Kepala SPPG Program MBG
Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri meminta maaf usai diduga memukul Kepala SPPG Muhammad Reza di lokasi Program Makan Bergizi Gratis, Kamis (30/10).
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
Wabup Pidie Jaya Hasan Basri Minta Maaf Usai Diduga 'Gampar' Kepala SPPG Program MBG
Indonesia
BGN Laporkan Wakil Bupati Pidie Jaya atas Dugaan Penganiayaan Petugas Program MBG
BGN melaporkan Wakil Bupati Pidie Jaya, Aceh, atas dugaan penganiayaan terhadap petugas Program MBG di Desa Sagoe. Tegaskan tidak menoleransi kekerasan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
BGN Laporkan Wakil Bupati Pidie Jaya atas Dugaan Penganiayaan Petugas Program MBG
Indonesia
Wakil Bupati Pidie Jaya Diduga Lakukan Kekeraan ke Pegawai Dapur MBG, BGN Tempuh Jalur Hukum
Badan Gizi Nasional (BGN) mengecam keras tindakan penganiayaan yang menimpa Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Muhammad Reza,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Wakil Bupati Pidie Jaya Diduga Lakukan Kekeraan ke Pegawai Dapur MBG, BGN Tempuh Jalur Hukum
Indonesia
Komisi I DPR Desak TNI Tindak Tegas Prajurit yang Memukul Driver Ojol di Pontianak
Penegakan disiplin dan pemberian sanksi yang jelas merupakan bentuk tanggung jawab institusi sekaligus cara untuk menjaga muruah TNI di mata rakyat.
Dwi Astarini - Senin, 22 September 2025
Komisi I DPR Desak TNI Tindak Tegas Prajurit yang Memukul Driver Ojol di Pontianak
Indonesia
Anggota TNI di Wonosobo Tewas Saat Melerai Pertikaian, Polisi Militer Tengah Menyelidiki
Serda SR yang terluka, mendapat pertolongan dari petugas dan pengunjung restoran untuk selanjutnya dilarikan ke rumah sakit.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Anggota TNI di Wonosobo Tewas Saat Melerai Pertikaian, Polisi Militer Tengah Menyelidiki
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Stasiun TV dilarang menayangkan aksi unjuk rasa, karena mengandung unsur kekerasan. Lalu, apakah informasi tersebut benar?
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Bagikan