Disebut Cewe Cabe-cabean, Alasan Pelaku Aniaya Kakak Kelasnya
Ilustrasi Kekerasan (MerahPutih/Alfi Rahmadhani)
MerahPutih Nasional - Hingga kini kemunculan video amatir berdurasi 5 menit 47 detik yang memuat tayangan kekerasan di Sumatera Utara masih ramai dibicarakan netizen.
Video tersebut berisi adegan kekerasan yang dilakukan seorang siswi kelas VIII SMPN 4 berinisial RK (14) Kota Binjai, Sumatera Utara kepada kakak kelasnya berinisial SR Dalam video tersebut RK yang mengenakan seragam pramuka nampak memukul, mencaci dan mengeluarkan kata-kata kotor kepada kakak kelasnya.
Korban berulang kali dipukul, ditampar, ditendang hingga akhirnya menangis. Informasi yang dihimpun pelaku memukuli korban lantaran kesal dengan korban yang menuding dirinya pernah menjual diri.
Korban juga menyebarkan kabar yang berisi bahwa pelaku adalah perempuan cabe-cabean. Kesal dengan kabar tersebut pelaku lantas memukuli dan memaki korban. Belakangan diketahui aksi kekerasan dilakukan di sebuah taman bermain di kawasan Kancil Mas, jalan Bejo Buna, Kelurahan Tmbang Langkat, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara pada Sabtu (5/9).
Sebelum melakukan aksi kekerasan pelaku tertawa dan melihat ke arah teman-temannya yang sedang merekam video tersebut. Sejumlah rekan korban yang merekam kejadian kekerasan itu juga memanas-manasi pelaku. Karena didukung rekannya, pelaku semakin beringas memukul, menendang, menjambak dan menendang korban.
Sejumlah siswa yang melihat kejadian kekerasan tersebut juga tidak melakukan apa-apa. Mereka seolah-olah membenarkan aksi kekerasan yang dilakukan pelaku.
Hingga berita ini diturunkan Polres Binjai, Sumatera Utara masih melakukan penyelidikan terkait beredarnya video kekerasan di jejaring sosial.
BACA JUGA:
Heboh, Video Bullying Sesama Siswi SMP di Binjai Dikecam Netizen
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Pemprov DKI Luncurkan Kanal Aduan Lengkap untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan Anak Meningkat, Komisi XIII DPR Minta Pendampingan Psikologis Diperkuat
Aturan Antiperundungan di Sekolah Terbit Tahun Depan, Peran Guru dan BK bakal Dimaksimalkan untuk Pencegahan
Pramono Anung Lantik 673 Kepala Sekolah, Minta Sekolah Bebas Perundungan
Marak Kasus Bullying, Sekolah Harus Punya Ahli Psikolog
Siswa SMPN di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, DPR RI: Sekolah Wajib Memastikan Keamanan Pelajar
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Bully dan Viral, Polisi Lakukan Investigasi Cari Bukti Pidana
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan