Honor Pemain Wayang Orang Bharata Seharga Nasi Bungkus


Honor para pemain berkisar sekitar Rp25-50 ribu sepekan. Angka yang masih jauh dari kata pantas (Foto: MP/Hadi)
MerahPutih Budaya - Dibalik ramainya pertunjukan Wayang Orang Bharata, ekonomi warga sekitar juga bergeliat. Kehadiran Wayang Orang Bharata memunculkan usaha kecil di sekitar gedung pertunjukan.
Hal tersebut dirasakan Murni (41), penjual yang biasa berjualan di depan gedung tersebut. Bahkan dalam beberapa jam saja dia mampu memperoleh penghasilan hingga Rp1 juta.
“Alhamdulillah kalau lagi rame, omzet saya bisa mendapatkan Rp 1 juta,”ujar Murni kepada merahputih.com, Senin, (3/8).
Wayang Orang Bharata mempunyai kebijakan yang cukup unik, yaitu memperbolehkan penontonnya membawa makanan pada saat menonton pementasan.
“Durasinya kan kandang sampai tiga jam, jadi kami memperbolehkan penonton membawa makanan ke dalam,kecuali merokok silahkan di luar, karena dapat mengganggu penonton yang lain,”kata M Yunus.
Yunus menilai dengan adanya pedagang, sangat membantu para penonton yang lapar. Selain Murni, biasanya juga ada pedagang ketoprak, nasi goreng dan lain-lain.
Menonton sebuah pertunjukan seni pementasan kolosal di Indonesia tidak berbeda jauh dengan pementasan Kabuki di Jepang. Jika tiket masuk Kabuki hanya 700 yen sekitar Rp70 ribu maka Wayang Orang Bharata cukup Rp60 ribu saja.
"Menonton pementasan Wayang Orang Bharata sekitar Rp60 ribu untuk kelas utama, sedangkan kelas 1 hanya Rp50 ribu dan balkon sekitar Rp40 ribu," ujar M Yunus selaku Humas dan kepala rumah tangga Wayang Orang Bharata.
Gerakan lincah para pemain diiringi Gending Jawa dan nyanyian sinden membuat pementasan ini sangat luar biasa, sehingga anda seakan dibawa ke masa itu.
Tapi apakah anda pernah berpikir bagaimana proses yang harus dilalui mereka?.
Kegiatan rutin yang dilakukan, sebelum pementasan biasanya mereka mengadakan bedah naskah untuk pementasan yang akan datang, serta evaluasi pementasan kemarin.
"Biasanya yang datang itu ada sutradara seperti Pak Sentot dan Pak Supono, dibantu penasehat sutradara, penata musik, penata tari, artistik, dekorasi, kostum, semuanya 14 orang, "imbuh Yunus.
Kemudian setelah selesai masuk pada sesi latihan, untuk para pemain. Semua dilakukam secara maksimal demi kepuasan penonton. Walaupun gaji yang mereka dapatkan tidak seberapa.
Yunus mengutarakan jika gaji setiap pemain berbeda, untuk utama sekitar Rp50 ribu, Pratama Rp30 ribu dan madya tidak kurang dari Rp25 ribu perminggu.
Jika tiket terjual habis pemain bisa mendapatkan gajinya, jika tiket tidak terjual habis terpaksa ambil uang kas untuk menutupi minusnya.
Sungguh sangat ironis, tak selamanya pekerja seni itu mendapatkan pendapatan yang layak setelah apa yang telah mereka lakukan. M Yunus mengungkapkan jika kesenian bukan semata soal materi tapi kecintaan yang mendalam.(hdi)
Baca Juga:
Nasib Miris Artis Wayang Orang Bharata
Sesajen Bubur Merah Putih Ritual Khas Wayang Orang Bharata
Fenomena Mistik di Gedung Wayang Orang Bharata
Bagikan
Berita Terkait
Film Pendek 'Kita Berkebaya' Segera Rilis 24 Juli 2025, Angkat Keresahan Tradisi Berkebaya Agar Tak Ditinggalkan

Makna Filosofi Tarian Anak Coki, yang Viral Mendunia Lewat Video Aura Farming

Indonesia Emas 2045 Tak Akan Tercapai Tanpa Perubahan Budaya Ilmiah

Rumah Atsiri Indonesia dan Kemenparekraf Luncurkan Koleksi Aromatik

Kampanye #IniIndonesiaku Ajak Rayakan Keindahan Budaya Indonesia
