Geliat Seni Reog Ponorogo di Tanah Urban

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 21 September 2016
Geliat Seni Reog Ponorogo di Tanah Urban

Salah satu grup seni reog Ponorogo yang dimainkan oleh para remaja putri di wilayah Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. (Foto: MerahPutih/Wid)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Megapolitan – Di tengah-tengah pesatnya perkembangan teknologi yang berdampak terhadap menurunnya nilai-nilai budaya, tidak menyurutkan semangat sekelompok remaja di wilayah Kabupaten Tangerang untuk tetap melestarikan seni dan budaya tradisional nusantara. Di wilayah Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang misalnya, anak-anak remaja putri penuh percaya diri membawakan tari jatil yang merupakan bagian dari seni reog Ponorogo.

Sesepuh sekaligus pembina seni reog Ponorogo di Tangerang Agoeng Djatmiko mengungkapkan, seni yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur ini tumbuh subur di Tangerang. Hampir di setiap kecamatan, baik di wilayah Kota Tangerang, Kota Tangsel, dan Kabupaten Tangerang ada kelompok kesenian reog Ponorogi ini.

“Bahkan se-Jabotabek-Banten ada,” ujar Agoeng yang juga sebagai pengurus di bidang hubungan antardepartemen pada Paguyuban Reog Ponorogo se-Jabotabek-Banten kepada merahputih.com, Selasa (20/9).

Pesertanya sendiri, kata Agoeng, terdiri dari berbagai profesi, mulai dari buruh pabrik, pedagang kaki lima, pejabat, bahkan anak-anak pelajar. “Untuk anak-anak pelajar ini, kita memang meregenerasi supaya seni reog Ponorogo ini tetap lestari dan estafet dari generasi ke generasi,” katanya.

Bahkan, dalam waktu dekat, grup reog Ponorogo binaannya akan dikirim ke New Zealand untuk mengikuti pagelaran budaya internasional. Dan, pada November 2016 mendatang juga akan mengikuti festival seni budaya tingkat nasional di Bali.

Ezy Aprillia Zaelani, salah seorang peserta seni reog Ponorogo di Kecamatan Solear mengatakan bangga bisa menarikan tari jatil reog Ponorogo. Ia juga mengaku tidak malu dan tidak takut dibilang oleh anak-anak seusianya sebagai remaja yang tidak kekinian. Saat ini, Ezy bergabung di Sanggar Reog Ponorogo Bimo Budoyo di Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.

“Kita harus bangga dong, ini kan seni tradisi nusantara. Jangan sampai diklaim lagi sama negara lain,” ucap Ezy yang saat ini duduk di bangku sekolah kelas III SMK Negeri 8 Kabupaten Tangerang. (Wid)

BACA JUGA:

  1. Pentas Reog Wayang dan Ketoprak Lesung Buka Pasar Kangen
  2. Reog Ponorogo Meriahkan Perayaan Cap Go Meh di Bogor
  3. Tarian Reog Kendang Massal Pecahkan Rekor Dunia
  4. Mengenal Sejarah Reog Ponorogo yang Kental Hal Mistik
  5. Kemeriahan Konser Slank "Reog N Roll"
#Budaya Banten #Reog Ponorogo
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Berita Foto
Reog Ponorogo Unjuk Gigi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Aksi kesenian Reog Ponorogo di Terminal 3 Ulimate, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (04/12/2024).
Didik Setiawan - Rabu, 04 Desember 2024
Reog Ponorogo Unjuk Gigi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Tradisi
Reog Ponogoro Resmi Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Reog Ponorogo ditetapkan dalam Sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage Sesi ke-19 di Paraguay.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 04 Desember 2024
Reog Ponogoro Resmi Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Tradisi
Pertunjukan Seni Akbar Reog Ponorogo yang Dahulu Ditakuti Penjajah
Reog Ponorogo mulanya disebut dengan nama 'Barongan', dibawa oleh Ki Ageng Suryongalam yang berasal dari Bali.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 03 Oktober 2024
Pertunjukan Seni Akbar Reog Ponorogo yang Dahulu Ditakuti Penjajah
Tradisi
Mengenal Wayang Garing, Kesenian asal Banten yang Terancam Punah
Wayang Garing merupakan kesenian asal Banten yang jarang diketahui. Sayangnya, kesenian ini terancam punah karena tak ada regenerasi.
Soffi Amira - Kamis, 25 Juli 2024
Mengenal Wayang Garing, Kesenian asal Banten yang Terancam Punah
Bagikan