Gelar Pahlawan Nasional untuk Moehammad Jasin

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Senin, 09 November 2015
Gelar Pahlawan Nasional untuk Moehammad Jasin

Komjen Pol (Purn) Moehammad Jasin (Foto/akun facebook Divisi Humas Mabes Polri)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Peristiwa - Komisaris Jenderal Polisi (purn) Dr, H. Moehammad Jasin mendapat gelar sebagai pahlawan nasional. Pemberian gelar tersebut sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 116/TK/Tahun 2015 tanggal 4 November 2015.

Dilansir dari akun facebook resmi Divisi Humas Polri, seseorang bisa menyadang gelar pahlawan nasional jika memenuhi syarat. Berdasarkan pasal 25 UU Nomor 20 tahun 2009, syarat untuk memperoleh gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan terdiri atas Warga Negara Indonesia (WNI) yang berjuang dan tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kemudian memiliki integritas moral, memiliki etika baik, setia kepada bangsa dan negara dan tidak pernah dipidana berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah memperoleh kekuatan hukum tetap atau pidana penjara paling singkat 5 tahun.

Syarat lain yang harus dipenuhi sesuai dengan pasal 26 Undang-Undang No.20 tahun 2009 gelar pahlawanan nasional pantas disematkan kepada mereka atau seorang yang sudah meninggal dunia atau semasa hidupnya pernah memimpin perjuangan bersenjata atau perjuangan politik untuk meraih, merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan bangsa.

Kemudian orang tersebut tidak pernah menyerah pada musuh dalam perjuangan. Selanjutnya melakukan pengabdian dan perjuangan sepanjang hidupnya, pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara. Kemudia pernah melahirkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas.

Semua ketentuan dan syarat tersebut sudah dipenuhi oleh Purnawiranan polisi bintang tiga tersebut. Komjen Pol Moehammad Jasin lahir di Bau-Bau, Buton, Sulawes Tenggara pada tanggal 9 Juni 1920 dan meninggal pada tanggal 3 Mei 2012. Ia meninggalkan seorang istri Almarhum Siti Aliyah Kessing dan 4 orang putra. Mereka adalah Rubyanti Jasin, Djauhar Jasin, Djuanda Jasin (almarhum) dan Djuwaita Jasin.

Lantas apa yang sudah diperbuat Jasin untuk negara hingga ia mendapat gelar pahlawan nasional?

Jasin dikenal sebagai salah satu polisi yang aktif dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 21 Agustus 1945 ia mengeluarkan pernyataan bersejarah yaitu memproklamirkan polisi istimewa menjadi Polisi Indonesia. Proklamasi tersebut juga menegaskan bahwa kedudukan polisi istimewa menjadi polisi merdeka. Polisi miik Republik Indonesia, bukan polisi milik kolonial Jepang.

Maksud lain dari proklamasi tersebut adalah sebagai antisipasi terhadap kemungkinan Jepang melucuti senjata Polisi Istimewa seperti yang dilakukan Jepang terhadap tentara Pembela Tanah Air (Peta).

Hermawan Sulistyo dalam bukunya berjudul "Derap Langkah Polri" membeberkan sepak terjang Jasin dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Begitu masuk dan bergabung dalam Polisi Indonesia, polisi istimewa kemudian berubah namanya menjadi Mobile Brigade (Mobrig) yang kemudian disesuaikan dengan tata bahasa Indonesia menjadi Brigade Mobil (Brimob).

Hermawan menambahkan dalam sejarah pertempuran di Surabaya, Kepolisian Indonesia adalah satuan bersenjata pertama yang terorganisis dengan baik dan satu-satunya satuan bersenjata yang relatif lebih lengkap peralatan persenjataanya pada saat kemerdekaan.

"Hal ini merupakan fakta Sejarah yang jarang di ungkap," tulis Hermawan dalam bukunya.

Mantan peneliti utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melanjutkan, saat itu Jasin masih berpangkat Inspektur Satu atau setara denga Letnan Satu dalam dunia militer. Bersama dengan anak buahnya ia mulai membagi-bagikan senjata rampasan Jepang kepada pejuang Republik Indonesia.

Selama pertemuran di Surabaya yang mencapai puncaknya pada tanggal 10 November 1945, pasukan Mobrig di bawah komando Jasin juga berjuang gigih mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Jasin mengumumkan lewat radio bahwa polisi istimewa atau Mobrig atau Brimob sudah dimiliterisasi, karena itu tidak ada alasan baginya untuk tidak ikut dalam perang melawan Belanda yang membonceng sekutu.

Saat agresi militer pertama dan kedua terjadi, Jasin bersama dengan anggotanya juga bergerilya masuk ke hutan-hutan. Meski menggunakan peratan sederhana dan dalam kondisi terbatas ia tetap berjuang. Jasin sendiri bergerilya di sekitar Gunung Wilis dan ia menjadi Komandan Militer Sektor Madiun Timur.

"Pada periode 1945-1949 itu, banyak sekali anggota polisi yang meninggalkan tugas dan ikut bergerilya di hutan-hutan," demikian Hermawan.

BACA JUGA: 

  1. Brimob Salat di Medan Tempur Tuai Pujian Netizen
  2. Dua Anggota Brimob Gugur Di Papua, Kompolnas Prihatin
  3. Panglima TNI: Tanpa Resolusi Jihad Tidak Ada Hari Pahlawan
  4. Ziarah Peringati Hari Pahlawan di Berbagai Kota

 

 

#Komjen Pol (Purn) Moehammad Jasin #Presiden Jokowi #Pahlawan Nasional #Hari Pahlawan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Gibran Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Dianggap Lebih Berjasa dari Soekarno dan Soeharto
Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka, diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya dianggap lebih besar dibanding Soekarno dan Soeharto.
Soffi Amira - Sabtu, 15 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Gibran Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Dianggap Lebih Berjasa dari Soekarno dan Soeharto
Indonesia
Marsinah Dijadikan Pahlawan Nasional, Bukti Negara Mulai Menghargai Kelompok Buruh
Marsinah mendapat gelar pahlawan nasional. Sekretaris Bidang Ketenagakerjaan DPP PKS, Muhammad Rusli menilai, negara mulai menghargai buruh.
Soffi Amira - Selasa, 11 November 2025
Marsinah Dijadikan Pahlawan Nasional, Bukti Negara Mulai Menghargai Kelompok Buruh
Indonesia
Dari Akademisi hingga Diplomat, Kiprah Prof. Mochtar Kusumaatmadja Kini Diabadikan sebagai Pahlawan Nasional
Prof. Mochtar Kusumaatmadja dianugerahi gelar Pahlawan Nasional atas perjuangannya memperjuangkan konsep Negara Kepulauan Indonesia di dunia internasional.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
Dari Akademisi hingga Diplomat, Kiprah Prof. Mochtar Kusumaatmadja Kini Diabadikan sebagai Pahlawan Nasional
Indonesia
Gus Dur dan Syaikhona Kholil Jadi Pahlawan Nasional, PKB: Bentuk Pengakuan Negara atas Jasa Besarnya
Gus Dur dan Syaikhona Kholil jadi pahlawan nasional. PKB pun mengapresiasi keputusan pemerintah yang memberikan gelar tersebut.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Gus Dur dan Syaikhona Kholil Jadi Pahlawan Nasional, PKB: Bentuk Pengakuan Negara atas Jasa Besarnya
Indonesia
Ubedilah Badrun Sebut Gelar Pahlawan untuk Soeharto Bukti Bangsa Kehilangan Moral dan Integritas
Tanda bahwa bangsa Indonesia tengah kehilangan ukuran moral dan integritas dalam bernegara. ?
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
Ubedilah Badrun Sebut Gelar Pahlawan untuk Soeharto Bukti Bangsa Kehilangan Moral dan Integritas
Indonesia
Soeharto & Marsinah Barengan Jadi Pahlawan Nasional, SETARA Institute Kritik Prabowo Manipulasi Sejarah
"Mana mungkin Marsinah dan Soeharto menjadi pahlawan pada saat yang bersamaan," kata Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi
Wisnu Cipto - Senin, 10 November 2025
Soeharto & Marsinah Barengan Jadi Pahlawan Nasional, SETARA Institute Kritik Prabowo Manipulasi Sejarah
Indonesia
Hari Pahlawan, Ketua Fraksi PKB Serukan Persatuan Bangsa
Peristiwa heroik di Surabaya pada 1945 menjadi bukti bahwa seluruh elemen masyarakat Indonesia mampu meraih kemenangan ketika bersatu menghadapi ancaman bersama. ?
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
Hari Pahlawan, Ketua Fraksi PKB Serukan Persatuan Bangsa
Indonesia
Ahli Waris 10 Pahlawan Nasional Baru Terima Rp 57 Juta dari Negara, Termasuk Keluarga Cendana
Uang Rp 57 juta itu diberikan negara kepada semua keluarga ahli waris Pahlawan Nasional tanpa terkecuali.
Wisnu Cipto - Senin, 10 November 2025
Ahli Waris 10 Pahlawan Nasional Baru Terima Rp 57 Juta dari Negara, Termasuk Keluarga Cendana
Berita Foto
Momen Presiden Prabowo Subianto Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Presiden Prabowo Subianto (kiri) memberikan selamat kepada putra presiden kedua RI Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto (kanan) Bambang Trihatmodjo (kiri) dan Siti Hardijanti Hastuti Rukmana usai upacara pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto dan sembilan tokoh lainnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 November 2025
Momen Presiden Prabowo Subianto Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Indonesia
Mensos Akui Nama BJ Habibie Telah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, tapi belum Disetujui Tahun Ini
Mensos Saifullah Yusuf menjelaskan usulan pengajuan nama BJ Habibie menjadi Pahlawan Nasional berasal dari masyarakat
Wisnu Cipto - Senin, 10 November 2025
Mensos Akui Nama BJ Habibie Telah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, tapi belum Disetujui Tahun Ini
Bagikan