Final di Jakarta, Jakmania Tak Ingin Tragedi 2005 Terulang


Keributan antara suporter Persija dan Persipura di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Februari 2012, lalu. (Foto: Youtube)
MerahPutih Sepak Bola - Suporter pendukung setia Persija Jakarta, The Jakmania menolak secara tegas pagelaran Final Piala Presiden 2015 diselenggarakan di Jakarta.
Menurut ketua umum The Jakmania, Richard Achmad penolakan itu lantaran tidak menginginkan tragedi di tahun 2005 terulang. Dimana pada tahun tersebut terjadi keributan antar suporter yang menewaskan satu pendukung Persija dalam pertandingan final Liga Indonesia.
Seperti diketahui, Mahaka Sports and Entertainment selakau penyelenggara yang dikabarkan telah diberi restu oleh Kapolri Jendral Pol Badrodin Haiti diperkirakan bakal tetap menggelar partai puncak yang mempertemukan Persib Bandung menghadapi Sriwijaya FC itu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, 18 Oktober 2015, mendatang.
Dalam laga final itu, sudah bisa dipastikan kedua pendukung klub terutama suporter Persib yang dikenal dengan sebutan Bobotoh atau Viking bakal menyambangi SUGBK untuk mendukung klub kesayanganya bertanding.
Nah, disinilah yang ditakutkan. Dimana Bobotoh akan bentrok dengan Jakmania jika laga final itu tetap digelar di Jakarta. Meski pada kenyataannya Persija tidak ada dalam pertandingan itu namun, Jakarta adalah markas utama dari Jakmania. Sudah menjadi rahasia umum, hubungan antara Jakmania dan bobotoh tidak harmonis sejak dulu.
“Kita berkaca saja pada final Liga Indonesia 2005 saat Persija bertemu dengan Persipura. Ada korban saat itu. Korban dari pihak kami. Satu suporter meninggal. Kami fokus pada masalah keamanan. Kami sengaja menghindari kejadian pada 2005 terulang lagi di Jakarta. Itu saja,” ujar Richard.
Keributan antara suporter Persija dengan pendukung Persipura juga terjadi di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Februari 2012, lalu. Dalam kejadian itu sejumlah anggota The Jak mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Namun Richard mengaskan bahwa pihaknya bakal angkat tangan jika pihak penyelenggara tetap bersikeras untuk tetap menyelenggarakan final Piala Presiden itu di Jakarta.
“Sikap kami jelas. Pertama, final jangan dimainkan di Jakarta. Tapi kalau final mau tetap di Jakarta kami kembalikan ke pihak Kepolisian,” pungkas Richard.
Berikut rekaman video keributan antara suporter Persija dan Persipura di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Februari 2012, lalu.
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Super League 2025/2026 Berhenti demi Beri Ruang bagi Timnas Indonesia, Simak Klasemen hingga Pekan Ketujuh

2 Kali Kalah Beruntun, Transisi Permainan Persija Dapat Sorotan Tajam

Bola Itu Bundar, Gelandang Persib Adam Alis Yakin Kemenangan Diraih Melawan Bangkok United

Kembali Mengeluh soal Lapangan JIS, Mauricio Souza Singgung Liga di Eropa

Carlos Eduardo Dibela Mauricio Souza, Belum Tentu ‘Diparkir’ saat Persija Dijamu Borneo FC

Mauricio Souza Hanya Bisa Pasrah jika Rizky Ridho Pilih Cabut dari Persija untuk Berkarier di Luar Indonesia

Persija Jakarta Jalani 4 Laga Tandang Berturut-turut, Mauricio Souza: Tidak Masuk Akal

Persija Tidak Minder Bentrok dengan Borneo FC, Tim yang Sapu Bersih Kemenangan

Mauricio Souza Evaluasi Kekalahan dari PSM, Berharap Hasil Positif Kontra Borneo FC
