Ekspresi Seniman Pasar Baru Menilai Sosok Jokowi dan Ahok

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Senin, 07 Desember 2015
Ekspresi Seniman Pasar Baru Menilai Sosok Jokowi dan Ahok

Para seniman di Festival Pasar Baru, Jakarta, Minggu (6/12). (Foto: MerahPutih/Fachruddin Chalik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Megapolitan - Festival Passer Baroe 2015 bukan hanya ajang para pedagang dan sosialisasi pemerintah kota namun juga arena para seniman unjuk gigi.

Para seniman Pasar Baru yang biasa mangkal di pertigaan antara depan Pasar Baru dan Gedung Kesenian Jakarta maupun di area pasar Baru memamerkan karya-karya andalan mereka.

Salah satu seniman Pasar Baru, Sutrisno menerangkan hasil sapuan kuas dan cat di kanvasnya merupakan ekspresi dari kegelisahannya atas pemerintahan kota Jakarta.

"Ya apa yang kami pamerkan di galeri jalanan ini merupakan bentuk ekspresi kami sekaligus ekspektasi kita terhadap pemerintahan DKI Jakarta, atau malah pemerintah Indonesia. Ini seperti yang mas lihat sendiri di sini isinya ada sindirian, guyonan, harapan dan lucu-lucuan, terserah sama masyarakat saja menilainya seperti apa," ujar Sutrisno pada merahputih.com, di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (6/12).

Ia memamerkan beberapa karya lukisan dan karikatur seperti lukisan yang menggambarkan proses Joko Widodo dari mulai menjadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga menjadi Presiden RI. Sejumlah rekan Sutrisno juga membuat sketsa wajah para tokoh nasional seperti mantan presiden Soeharto maupun jika ada yang ingin dibuatkan sketsa wajah atau siluet wajah. 

Di sisi lain, ada sebuah lukisan yang berisi sindiran terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Karikatur Ahok ditambahkan dengan kalimat 'macan hidupnya sendiri' untuk menggambarkan sepak terjang dan kegarangan sang Gubernur dalam menyikapi persoalan Jakarta.

"Kami ini seniman mas, bebas berekpresi sesuai dengan persepsi kami terhadap sebuah realitas yang ada di hadapan kami. Setiap seniman memiliki ekspresi dan persepsinya sendiri-sendiri terhadap persoalan Jakarta ini," ulas Sutrisno.

Bak filosof ulung, Sutrisno menunjuk salah satu lukisannya yang menggambarkan ideologi Pancasila yang seharusnya membuat Indonesia menjadi negara Sosalisme Kerakyatan mulai tergerus dengan ideologi Kapitalisme.(aka)

BACA JUGA:

  1. Nikmati Diskon Besar-besaran di Festival Passer Baroe
  2. Festival Passer Baroe, Destinasi Wisata dan Kuliner Jakarta
  3. Kuliner Betawi Jajanan Favorit Pengunjung Festival Passer Baroe
  4. Silat Betawi ala Abang None Jakarta Dalam Lakon Jawara Dari Marunda

 

 

#Pasar Baru #Seniman #Wisata Jakarta #Festival Passer Baroe
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
DPRD DKI Soroti Harga Buggy Wisata Malam Lebih Mahal Ketimbang Tiket Masuk Ragunan
Nabilah menyoroti tarif shuttle bus atau buggy car sebesar Rp 250.000
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Soroti Harga Buggy Wisata Malam Lebih Mahal Ketimbang Tiket Masuk Ragunan
Lifestyle
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Galeri di Art Jakarta 2025 ini menarik perhatian pengunjung. Pameran seni itu sudah resmi ditutup pada Minggu (5/10) kemarin.
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Fun
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Seni rupa dapat menjadi jembatan para seniman lokal dengan panggung seni internasional.
Wisnu Cipto - Jumat, 03 Oktober 2025
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Indonesia
Pemprov Layanan Open Top Tour of Jakarta melintasi sejumlah titik bersejarah
Pengembangan layanan Open Top Tour of Jakarta ini merupakan inovasi yang memadukan mobilitas publik dengan sektor pariwisata, sehingga dapat dinikmati masyarakat maupun wisatawan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Pemprov Layanan Open Top Tour of Jakarta melintasi sejumlah titik bersejarah
Lifestyle
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
Art Jakarta 2025 menampilkan 75 galeri dari 16 negara. Nantinya, ada segmen unggulan di Art Jakarta 2025 yang tak boleh dilewatkan.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
Lifestyle
Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork
Heineken menghadirkan pengalaman seru lewat Ahhhterwork. Pengalaman ini mengubah rasa lelah menjadi momen santai.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork
Indonesia
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
Polemik royalti lagu kini masih ricuh. Pelaku usaha hingga seniman mendesak DPRD Solo untuk membubarkan LMKN.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
Fun
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
LQID Creative Space hadir sebagai ruang seni publik portabel pertama di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Indonesia
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 akan digelar pada 22-23 Agustus 2025. Seniman dari tujuh daerah akan ikut tampil.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Dunia
Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan
Di ‘Negeri Ginseng’ praktik tato oleh arti yang bukan dokter telah dilarang selama puluhan tahun, memicu perdebatan hukum.
Dwi Astarini - Selasa, 12 Agustus 2025
Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan
Bagikan