Ekspor Nonmigas Indonesia Alami Peningkatan pada Oktober

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 16 November 2016
Ekspor Nonmigas Indonesia Alami Peningkatan pada Oktober

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto. (Foto : MerahPutih/John Abimanyu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Keuangan - Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan ekspor nonmigas Indonesia pada Oktober 2016 secara keseluruhan mengalami peningkatan dibandingkan dengan September 2016.

"Peningkatan ekspor nonmigas Oktober 2016 jika dibandingkan dengan September 2016 terjadi di sebagian negara utama yaitu Tiongkok US$332,3 juta (24,69 persen), Jepang US$39,0 atau (3,52 persen), Singapura US$27,1 juta (3,81 persen), Thailand US$23,5 (5,88 persen), Jepang US$39,0 juta (3,52 persen) serta Italia US$7,1 juta (6,14)," kata Suhariyanto saat ditemui di kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (15/11).

Sebaliknya, ekspor ke Australia turun US$118,9 juta (39,80 persen), Amerika Serikat US$63,4 juta (4,66 persen), Korea selatan US$43,9 juta (0,69 persen), dan Jerman US$2,7 juta (1,12 persen).

"Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) pada Oktober 2016 mencapai US$1.216 juta. Secara keseluruhan, total ekspor ketiga belas negara tujuan utama di atas naik 1,98 persen," tuturnya.

Pada periode Januari-Oktober 2016, Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$12.889,1 juta (12,12 persen), diikuti Tiongkok dengan nilai US$11.387,1 juta (10,70 persen), dan jepang nilai US$10.673,7 juta (10,03 persen). (Abi)

BACA JUGA:

  1. BPS: Indeks Kepuasaan Jemaah Haji Meningkat
  2. BPS Catat ITB Triwulan III-2016 Meningkat
  3. BPS Catat Harga Beras Tingkat Petani Naik 0,4 Persen
  4. BPS: Inflasi Oktober Capai 0,14 Persen
  5. BPS Catat Angka Pengangguran Menurun
#Badan Pusat Statistik (BPS) #Ekspor Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Terdapat bahan pangan yang memberikan andil inflasi pada Agustus 2025, yaitu bawang merah dan beras dengan kontribusi masing-masing 0,05 persen dan o,03 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Indonesia
Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen
Ekonomi Indonesia triwulan II-2025 terhadap triwulan II-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,12 persen (y-on-y).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen
Indonesia
Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit
Fenomena ini diartikan sebagai masyarakat yang hanya datang ke pusat perbelanjaan, tetapi jarang melakukan pembelian.
Frengky Aruan - Sabtu, 26 Juli 2025
Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit
Indonesia
Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia
Pada Maret 2025, persentase penduduk miskin ekstrem yang mengacu pada garis kemiskinan ekstrem Bank Dunia 2,15 dolar AS (PPP 2017) per kapita per hari, tercatat sebesar 0,85 persen atau 2,38 juta orang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia
Indonesia
Penduduk Miskin Ekstrem Sebanyak 2,38 Juta, Garis Kemiskinan Rp 609.160 Per Kapita Per Bulan
Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025 tercatat sebanyak 23,85 juta orang atau turun 0,2 juta orang dibandingkan dengan September 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Penduduk Miskin Ekstrem Sebanyak 2,38 Juta, Garis Kemiskinan Rp 609.160 Per Kapita Per Bulan
Indonesia
Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata pengeluaran penduduk miskin di perkotaan semakin kecil.
Frengky Aruan - Jumat, 25 Juli 2025
Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’
Indonesia
Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Naik Drastis
Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 0,36 persen poin dibandingkan September 2024 dan Maret 2024 yang masing-masing sebesar 21,39 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Naik Drastis
Indonesia
Prabowo Bilang Pengangguran dan Tingkat Kemiskinan Absolut Turun, BPS Sebut Masih Validasi
Angka kemiskinan absolut di Indonesia per September 2024 sebesar 8,57 persen. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2023 adalah 5,32 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 Juli 2025
Prabowo Bilang Pengangguran dan Tingkat Kemiskinan Absolut Turun, BPS Sebut Masih Validasi
Indonesia
Trump Tetapkan Tarif 19 Persen, Suku Bunga Bank Indonesia Didesak Turun
Pemangkasan BI-Rate sudah harus dilaksanakan mengingat adanya pergeseran urgensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Trump Tetapkan Tarif 19 Persen, Suku Bunga Bank Indonesia Didesak Turun
Indonesia
Siap-Siap Ekonomi Global Kembali Terguncang, Trump Tolak Perpanjang Penundaan Tarif Resiprokal AS
Indonesia sendiri termasuk yang terkena kebijakan resiprokal (tarif timbal balik) dengan kenaikan sebesar 32 persen.
Wisnu Cipto - Rabu, 02 Juli 2025
Siap-Siap Ekonomi Global Kembali Terguncang, Trump Tolak Perpanjang Penundaan Tarif Resiprokal AS
Bagikan