Ekonomi Melambat Akibat Kegagalan Diversifikasi


Petugas melakukan aktivitas bongkar muat sapi impor yang baru saja tiba dari Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (2/9). (FOTO ANTARA/Sigid Kurniawan)
MerahPutih Bisnis - Kondisi perlambatan ekonomi global yang dirasakan pengaruhnya oleh Indonesia sekarang sudah dirasakan sejak beberapa tahun lalu. Indikasinya, fluktuasi harga komoditas menjadi menyebab terjadinya perlambatan ekonomi.
"Fluktuasi ekonomi Indonesia mengikuti harga komoditas, boom di 2003 hingga 2008, lalu menukik tajam ke bawah setelah 2011 bersamaan dengan perlambatan ekonomi Tiongkok," kata Guru Besar Cornell University, Iwan Jaya Azis di sela Seminar "Mendalami Krisis Global dan Kebijakan Ekonomi Nasional" di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (20/10).
Tidak menentunya harga komoditas berdampak pada ekspor sektor primer yang ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan. Di sisi lain, ekspor manufaktur semakin menurun dan ketergantungan impor justru tetap tinggi.
Hal itu mengakibatkan ketidakwajaran pola pengembangan, di mana kontribusi sektor primer dalam ekspor membesar sementara manufaktur mengecil, termasuk kontribusinya dalam PDB.
"Ini menandai kegagalan diversifikasi sehingga ketergantungan pada impor tetap tinggi," jelas Iwan.
Sementara itu, neraca berjalan menunjukkan defisit, pengunaan sumber alam berlebihan, unsustainable, dan tidak efisien. Daya saing juga cenderung turun meskipun pertumbuhan ekonomi tinggi.
Dikatakan Iwan, pertumbuhan ekonomi tinggi sebelum 2011 yang bergantung pada pertumbuhan Tiongkok menimbulkan premature deindustralization, unsustainable, dan memperkuat ketergantungan pada impor. (rfd)
BACA JUGA:
- Ekonom Senior UI Ingin BI Rate Turun Bertahap
- Emil Salim Sebut Jokowi Ketiban Sial
- Setahun Jokowi-JK, Rupiah Dekati Rp13.700 per Dolar AS
- Rupiah Ditutup Stabil di Rp13.600 per Dolar AS
- Pagi Ini, Rupiah Dibuka Langsung Melemah