Dugaan Suap PHPU MK, KPK Tetapkan Bupati Morotai Sebagai Tersangka
Plt Pimpinan KPK Johan Budi Sapto Prabowo (Antara Foto)
MerahPutih Nasional - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Morotai, Maluku Utara Rusli Sibua sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK). Penetapan orang nomor satu di Morotai adalah tindak lanjut kasus suap yang menjerat bekas Ketua MK Akil Mochtar.
"Penyidik menemukan dua alat bukti permulaan yang cukup kuat untuk menetapkan RS sebagai tersangka," kata Plt Pimpinan KPK, Johan Budi di gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/6).
Bekas juru bicara KPK itu melanjutkan, Rusli Sibua diduga kuat menyuap bekas politikus Partai Golkar dalam sidang PHPU di MK pada tahun 2011. Dugaan suap tersebut untuk memuluskan sidang PHPU di MK.
"Kami masih terus melakukan pengembangan lebih lanjut terkait sengketa pilkada di tempat lain," tandas Johan.
Sekedar informasi, pada tahun 2011 pasangan Rusli Sibua dan Weni R Paraisu mengajukan gugatan PHPU ke MK. Sebagai kuasa hukum pasangan tersebut adalah Bambang Widjojanto yang kini menjadi pimpinan KPK non aktif. Permohonan tersebut dikabulkan oleh lembaga penegak peradilan tertinggi di tanah air.
Dalam kasus ini, Rusli disangka melanggar Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana. (bhd)
BACA JUGA:
Indriyanto Seno Adji: Bukan Hanya KPK yang Dapat Menyadap
KPK Soroti Panjangnya Rantai Distribusi Komoditas Pangan
KPK Bantah Isu Pelarangan Ibadah
KPK Ingatkan DPR Dana Aspirasi Rawan Korupsi
Korupsi Tak Tertangani, Abdullah Hehamahua Dorong Pembentukan KPK Daerah
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
MK Tolak Gugatan Rakyat Bisa Pecat DPR, Pilihannya Jangan Dipilih Lagi di Pemilu
MK Tolak Rakyat Berhentikan Anggota DPR yang Nyeleneh, PAW Tetap Jadi Monopoli Partai Politik
HGU 190 Tahun Dibatalkan, Basuki Hadimuljono Tegaskan Putusan MK tak Ganggu Kepastian Investasi di IKN
Iwakum Nilai Kesaksian Pemerintah Justru Ungkap Kelemahan Pasal 8 UU Pers
MK Batalkan HGU 190 Tahun, Nusron Wahid: Kita Ikuti Keputusan Hukum
Masa HGU di IKN Dipangkas, Komisi II DPR Dorong Kajian Regulasi Tanpa Ganggu Investasi
Mahasiswa Uji Materi UU MD3, Ketua Baleg DPR: Bagian dari Dinamika Demokrasi
Patuhi Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono Dari Kementerian UMKM
Kemenaker Tunda Pengumuman Upah Minimum 2026, Aturan Baru Masih Dibahas
PDIP Ingatkan Risiko Konflik Horizontal jika Wewenang Pemecatan Anggota DPR Diberikan kepada Publik