Doctor Strange Mewabahi Dunia Dengan Seni Mistis


Benedict Cumberbatch melayani permintaan tanda tangan fansnya di Gala Premiere Doctor Strange di Hong Kong. (Dok.twitter.com/@MarvelStudios)
Diedarkan oleh penerbit komik yang sama dengan Iron Man dan Batman, Doctor Strange bisa jadi merupakan super hero yang sulit dicari tandingannya di dunia.
Tapi sebaliknya, adalah fakta bahwa untuk membuktikan bahwa dirinya hero, karakter Doctor Strange seringkali mengambil langkah berlebihan hingga membahayakan lingkungannya sendiri - salah satu gambarannya dirunut mundur saat dia mengalami kecelakaan akibat sms-an sambil mengemudi, berakibat tangannya cacat dan nyaris membuyarkan ambisinya.
Intro Doctor Strange itu menjadi adegan yang paling memuaskan sejak Spider-Man 2 dan film epik karya M. Night Shyamalan "Unbreakable," yang menampilkan ciri-ciri orang melakukan pencarian jati diri ditengah krisis identitas. Kedua film itu menjadi standar utama tentang gambaran film superhero yang diidolakan masyarakat. Kuat fisik dan unggul secara supranatural.
Film produksi Marvel yang digarap di New York, Nepal dan LA ini, menggambarkan sosok Doctor Strange yang menjadi super hero setelah belajar mistik. Hollywood tidak mengarahkan mistik ini ke aliran sihir namun justru memberikan jargon baru yang sok ilmiah dan berbudaya, yaitu seni mistik.
Kepala Kritik Film Variety.com Peter Debruge mengemukakan ciri khas film Marvel sebelumnya juga bisa ditemukan di Doctor Strange. Tampilan karakter sukses, bergelimang harta, Lamborghini Huracán simbol kesuksesan, perusahaan mewah, merupakan portofolio Marvel seperti yang dikembangkan di Avengers. Meski begitu tentu ada orisinalitas dari Doctor Strange yang berbeda.
Pada karakter ahli bedah saraf yang sukses ini, Marvel studio menciptakan dilema eksistensi yang mencekam, yaitu pencarian akan kepuasan hati dari pribadi super hero yang cacat, yang ternyata menuntunnya ke dalam era baru seni mistik yang memadukan sihir dan ilusi mata. Di sinilah Doctor Strange yang diperankan Benedict Cumberbatch terpanggil.
Sebagai catatan, sihir biasanya tidak terlihat oleh mata. Namun dalam konsep seni mistik, sihir menjadi ilusi yang menyenangkan mata.
Visual efek Doctor Strange digarap mirip ilusi yang dimunculkan dalam film Leonardo Di Caprio, Inception.
Acungan jempol boleh disampaikan pada sang produser Kevin Feige yang berhasil mewujudkan rencana induk Marvel ke layar besar, terutama dalam merekrut talen kelas A baik untuk awak maupun artisnya sehingga secara estetika standar kelas Hollywood proyeknya berhasil.
Namun ada keterbatasan dari parameter-parameter tersebut, terutama secara hitungan fisika dunia nyatanya tidak menggambarkan Doctor Strange sebagai satu film super.
Tak jauh dari komik pulp aslinya, yang dicetak dengan empat warna standar dengan palet terbatas, film produksi Marvel ini terlihat dan terasa hampir sama, meskipun dilengkapi dengan segala hingar bingar warna, efek cahaya bahkan skoring orkestra yang bombastis.
Secara umum, sutradara hanya diberi sedikit ruang untuk mengembangkan karakter sang pahlawan baru. Namun sebenarnya secara profesional pihak Marvel telah memberikan kebebasan dalam pengembangan karakter maupun cerita Dokter Strange. Dan kepercayaan itu dimanfaatkan sang sutradara Scott Derrickson dengan sedikit melanggar pakem.
Seperti sutradara "Spider-Man" Sam Raimi, Derrickson sebelumnya menggarap film-film horor yang mengguncangkan dunia seperti "The Exorcism of Emily Rose" dan "Sinister."
Di Doctor Strange, Derrickson lebih jauh lagi mengajak audiens terpaku di layar yang lebih lebar lagi. Begitu besar sehingga penonton Imax akan benar-benar puas dengan film yang dibuat dengan format besar kamera digital itu.
Selain Benedict Cumberbatch pemeran Doctor Strange yang karakter dan aksennya sangat Inggris, tampilnya Rachel McAdams, yang berperan sebagai dokter Christine Palmer, memberi pengaruh besar terhadap pengembangan karakter Doctor Strange.
Jangan lupa saksikan Doctor Strange, yang akan membukakan mata tentang Seni Mistik. Bahkan Deddy Corbuzier pun sang Mentalist belum lulus ilmunya. (dsyamil)
BACA JUGA
- Ini Fakta Film Jack Reacher: Never Go Back
- Missing You Film Horor Indonesia Bergaya Korea-Jepang
- Kontroversi Film Bilal di Timur Tengah
Bagikan
Berita Terkait
Quentin Tarantino Pilih 1 Film Terbaik Versinya, itu bukan ‘Kill Bill’

Paramount Pictures Siapkan 'Quiet Place Part III', Dijadwalkan Tayang Juli 2027

'Dune: Part Three' Dijadwalkan Rilis 18 Desember 2026, Timothee Chalamet dan Zendaya Kembali Ulangi Perannya

Film 'Infinite' Siap Tayang di Netflix, Ceritakan Perjalanan Menjaga Kehidupan Manusia lewat Kekuatan Reinkarnasi

'28 Years Later' Tayang 20 Juni 2025, Film Horor Ini Ternyata Syuting Pakai Kamera iphone, Drone, dan Kambing

'The Devil Wears Prada 2' Siap Tayang 1 Mei 2026, Ceritakan Persaingan Perempuan di Dunia Fashion

'Final Destination: Bloodlines' Raup Keuntungan Rp 1,6 Triliun dari Pemutaran Global dalam Sepekan

Sutradara Ethan Coen Satukan Chris Evans dan Margaret Qualley dalam Film Satir 'Honey Don't'

Sinopsis Film Horor 'Weapons': Ketika Anak-Anak Menghilang Secara Misterius di Sekolah

'Now You See Me: Now You Don't' Tayang November 2025, The Four Horsemen Rekrut Pesulap Muda Baru
