Ditanya Soal Pilpres 2019, Rhoma Irama Cengar-cengir


Rhoma Irama bersama pendukungnya mendeklarasikan Partai Idaman (Antara Foto)
MerahPutih Politik - Selain dikenal sebagai Raja Dangdut, Rhoma Irama juga dikenal sebagai seorang politikus. Pelantun lagu Begadang tersebut pernah berkiprah atau setidaknya menginjakkan kaki di beberapa partai politik. Sebut saja Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hingga Partai Bulan Bintang (PBB).
Dalam pemilu presiden (pilpres) 2014 silam, Satria Bergitar dijagokan oleh PKB sebagai calon Presiden. Namun demikian seiring dengan perubahan konstelasi politik PKB tidak mencalonkan Rhoma sebagai capres dan memilih mendukung pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sempat terjadi ketegangan antara Rhoma dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Bahkan ratusan pendukung Rhoma membakar dan merusak atribut Partai politik berlamang bola dunia dengan sembilan bintang.
Lepas dari PKB, Rhoma menjajal keberuntungan meraih jabatan Ketua Umum PBB. Namun demikian dalam Muktamar IV PBB pada akhir April 2015, harapan Rhoma menjadi ketua Umum PBB harus kandas. Satria bergitar tersebut tidak mampu melawan keperkasaan Yusril Ihza Mahendra.
Meski diwarnai banyak kekalahan dalam karier politiknya, bukan berarti Rhoma Irama menyerah. Bersama dengan para pendukungya Rhoma mendirikan Partai Politik bernama Partai Idaman (Partai Islam Damai Aman). Deklarasi dilakukan pada Minggu (11/7).
Lantas apakah Rhoma akan menggunakan Partai Idaman sebagai kendaraan politiknya?
Rhoma menjelaskan bahwa partainya adalah partai terbuka, setiap anak bangsa bisa masuk dan bergabung dalam partai politik yang ia komandani. Namun demikian setiap orang yang berminat gabung ke dalam Partai Idaman harus menjunjung dan mengedepankan etika.
"Tapi harus mengikuti etika politik Islam, partai Idaman terbuka untuk bangsa Indonesia," kata Rhoma, di Jakarta.
Partai Idaman, sambung Rhoma saat ini memiliki 5.000 orang kader di Kabupaten dan dalam waktu dekat akan segera di daftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM.
Saat dikonfirmasi apakah Rhoma akan menjadikan Partai Idaman sebagai kendaraan politiknya dalam pemilu presiden (pilpres) 2019, Rhoma tidak memberikan jawaban tegas.Tidak banyak kata yang terucap dari mulutnya. Gestur tubuh Rhoma juga tidak terlihat mengiyakan atau menolak, hanya senyum simpul yang terlihat dan nampak dari bibirnya.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Partai Idaman Abdurrahman Tarjo menjelaskan bahwa Partai Idaman tidak akan mengajukan calon kepala daerah pada pilkada tahun 2015. Tapi, kata dia, Partai Idaman dipastikan akan menempel ke partai-partai yang akan mengusung kepala daerahnya.
"Untuk 2019, insyaallah kita dapat suara signifikan," tandas Tarjo. (bhd/mad)
BACA JUGA:
Rhoma Irama Pimpin Partai Idaman
Rhoma Irama: Saya Tidak Pernah Kecewa dengan PBB
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Lirik Lagu 'Judi', Sebuah Kritik Sosial Rhoma Irama lewat Musik Dangdut

Lirik 'Lagi-Lagi Cinta' dari Rhoma Irama yang Cukup Istimewa

Kolaborasi Bareng KPK Kampanyekan Antikorupsi, Rhoma Irama Doakan Pejabat tak Pakai Rompi Oranye

Lirik Lagu Siapa Lala Widy, Karya yang Ditulis Rhoma Irama

'Raja Dangdut' Rhoma Irama Bertitah, Presiden Baru Harus Taat Konstitusi

Musik Dangdut Ikuti Sidang Penetapan Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO

Bawakan Lagu Tanpa Izin, Raja Dangdut Rhoma Irama Ditegur Deep Purple
