Derita Imigran di Perairan Libya


ANTARA FOTO/REUTERS/Darrin Zammit Lupi/djo/15
MerahPutih Internasional - Hingga saat ini ribuan imigran dari berbagai negara masih banyak yang terombang ambing di lautan. Para imigran ini kebanyakan terpaksa meninggalkan negaranya karena perang yang berkepanjangan, situasi politik dan sosial yang tidak stabil, dan bahkan diusir oleh negaranya sendiri.
Imigran anak yang berada di kapal Stasiun Bantuan Migran Lepas Pantai (MOAS) MV Phoenix menunggu dipindahkan menuju kapal Norwegia Siem Pilot di perairan Libya, Kamis (6/8).
Sebanyak 700-an imigran memadati perahu kayu yang diselamatkan pada 10,5 mil laut lepas pantai Libya.
Penyelamatan itu dilakukan oleh organisasi internasional non pemerintah Medecins san Frontiere (MSF) dan MOAS.
Beruntung karena tindakan yang cepat dan tanggap tidak ada nyawa yang hilang, sehari setelah lebih dari 200 imigran yang ditakutkan tenggelam dalam tragedi kapal Mediterania terbaru setelah menyelamatkan lebih dari 370 orang dari kapal terbalik yang diduga membawa 600 penumpang.
BACA JUGA:
PM Malaysia Dinyatakan Bersih dari Korupsi
Bagikan
Berita Terkait
Lemhanas Tegaskan Pemindahan Warga Gaza ke Pulau Galang untuk Dapat Pengobatan Murni Atas Dasar Kemanusiaan

Pemerintah Mau Evakuasi Warga Gaza, Legislator Malah Khawatir Indonesia Kena Getahnya

Lampu Hijau Muhammadiyah untuk Gaza, Evakuasi Sementara Jadi Solusi Kemanusiaan?

Indonesia Siaga Tampung Pengungsi Gaza, Rencana Evakuasi Kontroversial Tunggu Restu Palestina!

85 RT dan 2 Ruas Jalan di Jakarta Masih Terendam Banjir, Ribuan Warga Mengungsi

Korban Banjir di Pengungsian Kebon Pala Belum Dapat Bantuan, Pemprov Didesak Bergerak

Berteduh di Gereja Darurat, 13 Anak Tewas Disambar Petir di Kamp Pengungsian

88 Pengungsi di Afrika Terkonfirmasi Mpox

Asa 35 KK Pengungsi Kampung Bayam Bertahan di Hunian Sementara Pademangan

Pj Heru Pindahkan Pencari Suaka di Kantor UNHCR ke Tempat Layak
