Dari Padepokan untuk Para Seniman di Tanah Air

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 04 Maret 2016
Dari Padepokan untuk Para Seniman di Tanah Air

Padepokan Seni Bagong, Bantul, Yogyakarta. (Foto: MP/Fredy Wansyah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Budaya - Sepi. Pepohonan begitu rapat. Ditambah udara sejuk membuat suasana pas untuk menenangkan pikiran. Tak ubahnya orang-orang hebat terdahulu, meninggalkan keramaian demi mencari ketenangan dan keteduhan.

Begitulah gambaran bagian depan beberapa bangunan di atas tanah sekira 2.000 meter persegi. Bangunan yang terletak di Dusun Kembaran, Tirtomartani, Bantul ini memiliki banyak cerita. Terlebih cerita mereka yang cukup terkenal di Tanah Air. Di antaranya mantan Wakil Presiden Boediono dan pelakon monolog kondang Butet Kertaredjasa.

Memasuki ke salah satu ruangan di bangunan ini, tiga orang menyapa dengan hangat. Dua laki-laki dan satu perempuan, yakni Wisnu Yudha, Tita Dian Wulansari, dan Teguh Hari. Tidak hanya sambutannya yang hangat, ketiganya juga cukup terbuka. Mereka adalah Tim Kurasi sekaligus pengurus sehari-hari di tempat ini.

Ketiganya merupakan seniman, yang juga menjadi kurator. Mereka bergumul bersama-sama dengan para seniman lainnya untuk mengasah, mencipta karya, dan mengolah rasa dalam berbagai segi kehidupan. Mereka bagian dari kehidupan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK).

PSBK merupakan peninggalan seorang seniman asal Yogyakarta Bagong Kussuadiardja. Ia adalah seniman yang menggeluti dunia koreografer dan seni lukis. Awalnya, Bagong mendirikan Pusat Latihan Tari pada 1958. Selanjutnya, ia mendirikan PSBK pada 1978.

"Ceritanya dulu, Pak Bagong langsung jatuh cinta sama tempat ini. Meski dulu belum bagus jalan ke sini, tapi Pak Bagong udah punya rasa-rasa, tempat ini pas untuk mengembangkan pikirannya," cerita Tita Dian kepada merahputih.com, Kamis (3/3).

Bagong meninggal pada 2004. Namun, wafatnya Bagong meninggalkan banyak karya seni rupa dan lainnya. Tak hanya itu, ia juga meninggalkan dua anak seniman Tanah Air, yakni Butet Kertaredjasa dan Djaduk Ferianto. Selain itu, ia memiliki lima buah hati lainnya.

Kini, PSBK menaungi karya seni dan buah pikiran Bagong. Seakan sang seniman itu tak pernah meninggalkan dunia ini. "Di sini, yang berasal dari pikiran Pak Bagong, kami ditanamkan bahwa seni berkontribusi untuk semua bidang. Untuk melihat semua kenyataan hidup," tutur Teguh Hari.

Di kompleks PSBK kini berdiri satu panggung tempat berapresiasi seni peran maupun seni musik, satu gedung untuk kesekretariatan, satu ruangan tempat khusus menyimpan alat-alat musik tradisional, satu ruangan pameran karya seni lukis dan seni rupa, dan satu gedung untuk perpustakaan.

"Perpustakaannya banyak diisi karya-karya Pak Bagong. Di sini siapa saja boleh baca," kata Wisnu Yudha.

Setelah apa yang Bagong cita-citakan terwujud dalam sebuah padepokan seni, tak berapa lama usai kepergiannya, dua anaknya pun mendirikan Yayasan Bagong Kussudiardja. Seakan menjawab keresahan siapa dan bagaimana PSBK sepeninggalan sang empu.

Yayasan ini bertujuan untuk memelihara warisan fisik dan non-fisik. Apa yang ditinggalkan Bagong dianggap perlu dijaga keutuhannya demi menjaga buah pikiran sang seniman yang dikenal sangat dekat dengan masyarakat. Kini yayasan ini dipimpin oleh kurator handal dari telah makan asam garam dunia kurasi di Amerika Serikat. Ia adalah Jeannie Park, perempuan berdarah Korea yang lahir dan besar di Amerika Serikat. Jeannie bersama Butet sepakat membawa PSBK melalui Yayasan Bagong Kussudiardja untuk mewadahi seniman-seniman muda di Tanah Air, seperti ketiga kurator PSBK tadi. (fre)


BACA JUGA:

  1. Ini Acara Seni Terdekat di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja
  2. Padepokan Seni Bagong Kumpulkan Seniman Se-Indonesia melalui Talirasa Nusantara
  3. Padepokan Seni Bagong Kussudiardja Kembali Adakan Beasiswa Seniman
  4. Refleksi Human Trafficking dan Buruh Migran Melalui Karya Seni
  5. Lestarikan Sandiwara Sunda, Seniman Miss Tjitjih Hidup Prihatin
#Seniman #Yogyakarta #Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK)
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Prabowo memerintahkan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyurati para bupati dan wali kota terkait dengan arahan tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Indonesia
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Teramati 4 kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Tradisi
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Makam Raja Imogiri atau Pajimatan Imogiri dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada 1554 Saka atau 1632 Masehi.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Tradisi
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Hingga kini, tradisi memakamkan raja keturunan Mataram di kompleks permakaman ini masih dilakukan.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Indonesia
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Siap memberangkatkan jemaah calon haji mulai 2026.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Lifestyle
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Galeri di Art Jakarta 2025 ini menarik perhatian pengunjung. Pameran seni itu sudah resmi ditutup pada Minggu (5/10) kemarin.
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Fun
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Seni rupa dapat menjadi jembatan para seniman lokal dengan panggung seni internasional.
Wisnu Cipto - Jumat, 03 Oktober 2025
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Lifestyle
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
Art Jakarta 2025 menampilkan 75 galeri dari 16 negara. Nantinya, ada segmen unggulan di Art Jakarta 2025 yang tak boleh dilewatkan.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
Lifestyle
Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork
Heineken menghadirkan pengalaman seru lewat Ahhhterwork. Pengalaman ini mengubah rasa lelah menjadi momen santai.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork
Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Bagikan