Dana Sponsor Rio Haryanto di F1 Rentan Dikorupsi


Pembalap berkebangsaan Indonesia yang kini membalap di ajang GP2 Series, Rio Haryanto (Foto: Instagram @rharyantoracing)
MerahPutih F1 - Besarnya kebutuhan dana bagi pebalap Rio Haryanto untuk mengikuti Formula 1 (F1) pada tahun 2016, rentan terhadap tindak pidana korupsi. Hal tersebut, disuarakan Uchok Sky Khadafi, Direktur Centre For Budged Analysis (CBA).
Untuk dapat mengaspal bersama Manor Marussia F1 Team, Rio harus membayar 15 juta dolar (sekitar Rp250 miliar) alias sebagai pay driver.
Sejauh ini, untuk sponsor utama baru didapatkan PT Pertamina dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang telah memberikan garansi, karena 40 persen dari 15 juta Euro harus segera dicairkan.
Surat yang dialamatkan kepada pemilik Manor, Stephen Fitzpatrick tersebut, berisi jaminan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, bahwa uang sponsor Rio akan dibayarkan secara bertahap.
Sponsor Rio saat ini, Pertamina, sudah siap membantu sekitar 5 juta Euro. Sehingga diperlukan skema pencarian dari kekurangan sumber dana tersebut, ketika batas akhir kepastian Rio bergabung dengan Manor hanya tinggal dua minggu. Kemudian potensi dari BUMN, tengah diupayakan pihak Kemenpora dan Kementerian BUMN.
"Kalau dari sponsor, itu harus hati-hati. Sebab, rentan dimainkan (dikorupsi). Misalnya saja Pertamina yang sudah bersedia menjadi sponsor karena ini even bagus dan mendapatkan perhatian publik yang luar biasa. Tentunya, harus dicurigai jika Pertamina bersedia memberikan angkat segitu (Rp250) atau kurang," ujarnya.
"Sebab, angkanya itu bisa saja dipotong dan bukan hal yang mustahil Bayangkan saja, dana penanaman pohon saja bisa hilang," tegasnya.
Dalam penilainnya, Menpora Imam lebih baik bekerja sama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sebab, hal tersebut juga menjadi tanggungjawab Kemenkeu sebagai bendahara negara.
Sebalumnya, Rio Haryanto mengaku sudah mengenal teknis mobil Formula 1. Itu karena sudah tiga kali menjali tes, yakni 2010, 2012, dan awal Desember kemarin. Menurut Rio, Formula 1 sangat kompleks sekali karena menggunakan mesin kecil 1600 cc.
"Kecil tapi memberikan power yang dahsyat. Saat menginjak rem itu bisa mengubah energi kinetik menjadi energi power. Di tes kemarin saya sudah cukup familiar. Sebenarnya ada tiga tim yang menawari saya. Namun Manor yang menawari saya untuk dapat menjadi race driver," pungkasnya. (esa)
BACA JUGA:
- Bantu Rio Haryanto, Kemenpora Diarahkan Minta Dana ke Kemenkeu
- Pengamat Kritisi Kebijakan Pertamina Dukung Rio Haryanto Tampil di F1
- Menpora Ajak Pengusaha Bantu Kekurangan Dana Rio Haryanto
- Menpora Imam Ajak Pengusaha dan Bertemu Menteri BUMN
- Staf Presiden Minta Sponsor Segera Cairkan Dana Untuk Rio Haryanto
Bagikan
Rendy Nugroho
Berita Terkait
MotoGP dan Formula 1 Digelar Bersamaan Realistiskah? Berikut Fakta dan Analisanya

Hasil F1 GP Hungaria 2025: Duo McLaren Finis 1-2 di Hungaroring

Hasil Kualifikasi F1 GP Hungaria 2025: Charles Leclerc Berhasil Catatkan Waktu Tercepat

Jadwal Lengkap F1 GP Hungaria 2025: Persaingan Panas akan Tersaji antara Duo McLaren

Hasil Sprint Race F1 GP Belgia 2025: Max Verstappen 'Asapi' Duo McLaren

Jadwal F1 GP Belgia 2025: Ujian Berat Menanti Max Verstappen, Lando Norris dan Oscar Piastri Masih Dominan

Hampir Balik Modal, 'F1: The Movie' Jadi Film Produksi Apple Terlaris

Menilik Replika Mobil Balap F1 Terbuat dari 192.937 Keping LEGO di Jakarta

Hasil F1 GP Inggris 2025: Lando Norris dan Oscar Piastri Bawa McLaren Berjaya

'F1 The Movie' Langsung Melesat ke Posisi Puncak Box Office di Pekan Pertama Penayangannya
