Cerita di Balik Porsi Nasi Padang Antara Makan di Restoran dan Dibungkus

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Sabtu, 29 Oktober 2016
Cerita di Balik Porsi Nasi Padang Antara Makan di Restoran dan Dibungkus

Satu Porsi Nasi Padang (Foto @Instagram noventyamalia)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Berita Tekno - Siapa tak kenal Nasi Padang? Kepopuleran masakan urang awak ini sudah terkenal seantero negeri, bahkan rendang khas Padang dinobatkan sebagai makanan paling enak di dunia menurut hasil survei CNN.

Bagi penikmat masakan Padang, sudah jadi kelaziman kalau membeli nasi padang untuk dimakan di tempat dengan dibungkus porsinya berbeda. Jika makan di restoran, porsi nasi adalah setangkup batok kelapa. Biasanya di restoran Padang, batok kelapa digunakan untuk menyendok nasi. 

Tapi, jika dibawa pulang porsi nasi bisa dua tangkup batokm kelapa. Ternyata, perihal porsi nasi ini ada kisahnya. 

Dikutip dari Facebook Humas dan Protokol Kota Padang kisah perbedaan porsi nasi padang dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Berdasarkan cerita Zal, salah seorang pemilik rumah makan di Kota Padang, konon, masakan Padang di rumah makan Padang hanya bisa dinikmati orang-orang kalangan elite, semisal saudagar kaya dan kolonial Belanda. Mereka inilah yang biasanya yang meramaikan rumah makan Padang kala itu.

 

'Porsi Jumbo Rendang + Kikil yg empuk hanya Rp 29.000,- ????????

A photo posted by Nasi Padang 'SABANA' Semarang (@warung_masakan_padang) on

"Pemilik rumah makan merasa iba melihat bangsanya sendiri tak bisa menikmati masakan Padang. Maka, timbul akal menyediakan masakan Padang untuk dinikmati di rumah dengan cara dibungkus."

Dengan cara ini, orang-orang pribumi dapat menikmati masakan daerah mereka sendiri dengan cara tidak makan di tempat. Porsi nasinya pun diperbanyak agar orang pribumi bisa berbagi dengan anggota keluarga lainnya. Maka itu, dulu rumah makan Padang juga dikenal dengan rumah makan Ampera, yang memiliki arti Amanat Penderitaan Rakyat.

"Sebenarnya ini semuanya hanya persoalan biaya pelayanan. Jika makan di tempat, orang-orang mendapat pelayanan lebih dari pada yang dibawa pulang atau di bungkus. Di kota Padang membeli makanan apapun kalau di bawa pulang memang jauh lebih banyak porsinya dibanding makan di tempat." (Luh)

BACA JUGA:

  1. Angkringan Gadjah Tantang Anda Makan Sepuasnya dengan Rp15.000
  2. Kuliner Angkringan Gadjah YogyakartaKuliner Angkringan Gadjah Yogyakarta
  3. Yuk Santap Nasi Gandul Pak Bo
  4. Inilah 3 Kawasan Tempat Penginapan Murah di Yogyakarta
  5. Tempat-tempat Ngopi Asyik di Yogyakarta

 

 

 

#Sumatera Barat #Nasi Padang
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Cegah Kecelakaan Maut Bus ALS Terulang, Polisi Usul Bangun Lanjur Penyelamat di Padang Panjang
Pembangunan lajur penyelamat penting agar kendaraan yang hilang kendali seperti rem blong dapat mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Wisnu Cipto - Selasa, 06 Mei 2025
Cegah Kecelakaan Maut Bus ALS Terulang, Polisi Usul Bangun Lanjur Penyelamat di Padang Panjang
Indonesia
Satelit Sentinel Deteksi Gunung Marapi Keluarkan Gas Beracun
"Aktivitas Gunung Marapi cenderung mengalami peningkatan namun laju emisi (fluks) gas SO2 dari satelit sentinel."
Wisnu Cipto - Senin, 18 November 2024
Satelit Sentinel Deteksi Gunung Marapi Keluarkan Gas Beracun
Bagikan