Catat! Jokowi Tiga Kali Keliru Sebut Data

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Kamis, 04 Juni 2015
Catat! Jokowi Tiga Kali Keliru Sebut Data

Presiden Joko Widodo (kiri) Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin Rapat Terbatas bidang Pertahanan dan Keamanan, di Kantor Kepresidenan Jakarta, Selasa (17/3). (Foto: Antara/Yudhi Mahatma)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Presiden Joko Widodo kembali membuat geger publik tanah air. Kali ini jagad tanah air dihebohkan dengan pidato Presiden Joko Widodo yang mengatakan bahwa Presiden Sukarno lahir di Blitar, Jawa Timur. Pidato tersebut diucapkan bekas Gubernur DKI Jakarta di alun-alun kota Blitar, Jawa Timur dalam peringatan hari lahrirnya Pancasila.

Menanggapi hal tersebut peneliti Asosiasi Sarjana Hukum Tata Negara (HTN) Mei Susanto menilai bahwa kesalahan ucap yang dilakukan Presiden Jokowi bukan hanya kali ini, melainkan sudah terjadi berulang kali.

Setidaknya ada 3 kesalahan ucap yang dilakukan bekas Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah itu. Kesalahan pertama adalah Presiden Jokowi menyebut Bung Karno lahir di Blitar, padahal dalam literatur manapun ayah kandung Megawati Soekarnoputri itu lahir di Surabaya, Jawa Timur.

"Kesalahan kedua adalah Presiden Jokowi sebut Indonesia masih berhutang kepada IMF," katanya, Kamis (4/6).

Ucapan Presiden Jokowi yang mengatakan Indonesia masih berhutang kepada IMF langsung membuat Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhyoyono (SBY) geram. SBY menegaskan bahwa sejak tahun 2006 Indonesia sudah bebas hutang dari IMF.

Hal tersebut juga dikuatkan dengan pernyataan resmi IMF bahwa Indonesia tidak memiliki utang terhadap lembaga tersebut sebagaimana seperti yang sedang banyak dibicarakan belakangan ini.

"Telah ada beberapa pernyataan mengenai kewajiban Indonesia kepada IMF. Pada saat ini Indonesia tidak memiliki pinjaman dari IMF. Hutang yang dilaporkan di Statistik Hutang External BI terkait alokasi SDR Indonesia," kata Adviser IMF, Benedict Bingham, sebagaimana dikutip di Jakarta, Rabu (29/4).

"Kesalahan ketiga adalah Presiden mengaku tidak membaca Perpres No. 39 tahu 2015," sambung Mei.

Perpres tersebut berisi tentang Pemberian Fasilitas Uang Muka Bagi Pejabat Negara untuk Pembelian Kendaraan Perorangan, Presiden Jokowi menaikkan uang muka pembelian kendaraan menjadi Rp 210,890 Juta. Presiden Jokowi mengaku sama sekali tidak membaca Perpres yang akan ia tandatangai. Belakangan Presiden Jokowi mencabut Perpres tersebut.

"Kesalahan tersebut jelas mendegradasi wibawa Presiden. Karena itu, Presiden Jokowi harusnya melakukan koreksi dan evaluasi secara total terhadap supporting system lembaga kepresidenan yang ia pimpin," demikian Mei. (bhd)

BACA JUGA:

Sebut Bung Karno Lahir di Blitar, Netizen Sindir Presiden Jokowi 

Jokowi Sebut Bung Karno Lahir di Blitar, Ini Tanggapan Politikus PDIP

 

#Bung Karno #Joko Widodo #Presiden Jokowi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Dukungan Projo ke Prabowo Dinilai Langkah Terhormat Dalam Politik Kebangsaan
David Febrian Sandi tegaskan dukungan pada Prabowo-Gibran adalah langkah sah melanjutkan visi Jokowi
Angga Yudha Pratama - Senin, 03 November 2025
Dukungan Projo ke Prabowo Dinilai Langkah Terhormat Dalam Politik Kebangsaan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Beredar informasi yang menyebut Jokowi dan Gibran akan berkontestasi di Pilpres 2029.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Indonesia
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
Jokowi menegaskan proyek transportasi massal seperti Whoosh dibangun untuk layanan publik dan manfaat sosial, bukan demi keuntungan finansial.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 28 Oktober 2025
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Hasil penelusuran fakta menunjukkan tidak ditemukan pemberitaan kredibel yang dapat membenarkan klaim yang beredar tersebut
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Mantan Wali Kota Solo ini mendapatkan rumah pensiun hadiah dari negara di bangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Indonesia
Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!
Ia mendoakan agar penerusnya tersebut senantiasa diberikan kekuatan dan kesehatan dalam memimpin negara
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!
Indonesia
MPR Sebut Pertemuan Prabowo-Jokowi Bawa Kebaikan dan Hadirkan Situasi Politik yang Sejuk Serta Guyub
Eddy menambahkan bahwa Presiden Prabowo selama ini dikenal sebagai sosok yang terbuka dalam menerima
Angga Yudha Pratama - Selasa, 07 Oktober 2025
MPR Sebut Pertemuan Prabowo-Jokowi Bawa Kebaikan dan Hadirkan Situasi Politik yang Sejuk Serta Guyub
Indonesia
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengadakan pertemuan tertutup, Sabtu (4/10)
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Indonesia
PSI Sebut Prabowo dan Jokowi 'Bestie' yang Rutin Bahas Nasib Bangsa, Pikiran dan Hati Selalu untuk Rakyat
Andy menyebutkan bahwa keduanya rutin membicarakan nasib bangsa
Angga Yudha Pratama - Senin, 06 Oktober 2025
PSI Sebut Prabowo dan Jokowi 'Bestie' yang Rutin Bahas Nasib Bangsa, Pikiran dan Hati Selalu untuk Rakyat
Bagikan