Cara Berwisata Murah ke Yogyakarta
Ilustrasi Tugu Yogyakarta kerap dijadikan destinasi turis maupun even sosial budaya. (Foto: Antara)
MerahPutih Wisata - Bagi kebanyakan orang, menjelang akhir tahun merupakan masa-masa penyedotan dana. Tak ayal, kewaspadaan terhadap pengeluaran sepele perlu diantisipasi. Kadang, akibat terlalu banyak pengeluaran, alokasi dana untuk wisata pun tak tersisihkan alias kering.
Tak perlu pusing, karena Kota Yogyakarta layak menjadi tujuan wisata murah. Di Kota Pelajar ini, tak butuh banyak dana untuk berwisata. Bayangkan, semisal berangkat dari Ibu Kota Jakarta, dana wisata cukup menghabiskan dana Rp400 ribu saja!
Bagaimana bisa? Berikut merahputih.com sajikan perkiraan dana kebutuhan selama wisata di Yogyakarta, tentu dengan perhitungan minimal:
Pertama, cari penginapan termurah. Penginapan murah di Yogayakarta terdapat di Jalan Sostrowijayan dan Jalan Sosrokusuman. Letaknya persis di kawasan Malioboro. Kedua jalan itu seperti gang. So, perhatikan dengan seksama sisi kiri dan kanan jalan apabila melintas di Jalan Malioboro.
Berdasarkan penelusuran merahputih.com, Sabtu (19/9), harga termurah di salah satu penginapan berupa losmen ala kadarnya hanya dikenai tarif Rp40 ribu per malam per kepala. Jika menggunakan satu kamar untuk dua orang dikenai tarif Rp50 ribu. Untuk penginapan berupa hotel, tarif termurah berkisar Rp75 ribu per malam per dua orang. Tipsnya, hindari calo saat mencari kamar. Dengan calo, tentu biaya semakin besar, karena pemilik penginapan akan membebankan biaya calo kepada penyewa kamar.
Kedua, hindari mencari makanan di spot-spot turis, seperti Malioboro, Tugu, Alun-Alun, dan Keraton. Untuk makan murah, angkringan dapat menghemat kocek. Bayangkan, dengan uang Rp5.000 saja sudah dapat makan nasi sayur teri plus teh manis. Tipsnya, carilah angkringan di luar spot-spot turis tadi. Misalnya, mencari angkringan di kawasan kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) atau Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga. Dengan jurus ini, sehari hanya mengeluarkan dana Rp15 ribu untuk tiga kali makan. Jika ada dana Rp50 ribu untuk makan, itu artinya sudah tergolong makan enak di angkringan.
Ketiga, hindari penyewaan sepeda atau motor di lokasi-lokasi elit, seperti Malioboro dan Tugu. Untuk menyewa sepeda atau motor, carilah kenalan mahasiswa. Tak sedikit mahasiswa di Yogyakarta menjajakan sepeda motornya untuk mencari tambahan. Biasanya, mereka memasang tarif jauh di bawah rata-rata. Misalnya, jika di penyewaan umum sepeda motor ditarif Rp50 ribu per 12 jam, maka mahasiswa penyedia sewa motor hanya memasang tarif Rp35 ribu per 12 jam.
Keempat, carilah spot-spot wisata tanpa biaya masuk. Jika ngebet ke spot bertarif, carilah informasi bagaimana supaya masuk murah. Misalnya, untuk masuk ke Parangtritis dengan kendaraan pribadi dikenai tarif Rp5 ribu per kepala, maka hindari masuk ke Parangtritis dengan kendaraan pribadi. Tipsnya, gunakan angkutan umum. Dengan angkutan umum, biaya yang keluar hanya untuk ongkos saja! Itu pun sekira Rp15 ribu dari kota ke Pantai Prangtritis.
![]()
(Foto: Twitter)
Kelima, ini yang utama, pilihlah transportasi massal murah dari tempat tinggal menuju Yogyakarta. Misalnya, dari Ibukota Jakarta, gunakanlah kereta api Progo atau Bengawan. Kereta Progo hanya dikenai tarif Rp75 ribu, sementara Bengawan hanya Rp80 ribu. Untuk pulang pergi (PP), dananya hanya Rp150 ribu.
Terakhir, mari berhitung biaya minimal seluruhnya. Penginapan Rp50 ribu, makan Rp50 ribu, sewa sepeda atau motor Rp35 ribu, transportasi Rp150 ribu, dan biaya lain-lain Rp100 ribu. Totalnya hanya Rp385 ribu.
Bagaimana, murah kan? So, tak perlu pusing berwisata jelang akhir tahun. Habiskan waktu di Yogyakarta saja! (fre)
Baca Juga:
- Malam Ini, Puncak Kemeriahan HUT Kota Yogyakarta
- Resep Ayam Geprek Sambal Bawang Kuliner Khas Yogyakarta
- Tempat Wisata Asyik di Yogyakarta
- Ragam Pesona Yogyakarta
- Arak-arakan 100 Tumpeng Warnai HUT Kota Yogyakarta ke-259
Bagikan
Berita Terkait
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Stop Manjakan Pariwisata dengan Uang Negara, DPR Desak Pemerintah Fokus Infrastruktur dan Sport Tourism ala Eropa
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Pengesahan UU Pariwisata Dinilai Bakal Jadi Angin Segar Target Ekonomi 8 Persen
DPR Resmikan RUU Kepariwisataan, Siap Beradaptasi dengan Revolusi Digital Global
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY