Buru Penyerang Dua Tentara di Gowa, TNI-Polri Bentuk Tim Gabungan
MerahPutih Nasional - Hingga kini tim gabungan TNI-Polri masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan dan penikaman terharap dua orang personel Kostrad di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dalam insiden penyerangan pada Minggu (12/7) seorang prajurit TNI tewas ditikam puluhan orang tidak dikenal.
Menanggapi hal tersebut, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menjelaskan bahwa pihaknya bersama dengan TNI sudah membentuk tim dan masih terus melakukan penyelidikan. Tim tersebut akan di back-up oleh Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso.
"Saat ini tim sedang bekerja, kita tidak bisa menduga-duga siapa pelakuknya," kata Jenderal Badrodin Haiti disela-sela acara serah terima jabatan Panglima TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/7).
Kapolri menjelaskan tim gabungan dipimpin oleh Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar dan Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat Irjen Pol Anton Setiadji. Kapolri juga tidak mau menduga-duga siapa pelaku penyerangan yang menewaskan seorang prajurit TNI.
"Saya belum dapat laporan, silahkan secara teknis tanya kepada Kabareskrim," tandas Badrodin.
Seperti diketahui, dua anggota Kostrad yaitu Pratu Aspin Mallobasang dari Yonif L 433/JS dan Pratu Fatku Rahma dari Brigif L-3/K diserang oleh puluhan orang yang tak dikenal di tempat parkir lapangan Syekh Yusuf, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (12/7) kemarin. Namun Pratu Aspin telah tewas meski sudah dievakuasi ke rumah sakit.
Menurut saksi mata di lokasi pelaku pengeroyokan berjumlah puluhan orang, berbadan tegap, berkopiah hitam dan mengendarai sepeda motor Scorpio berwarna Silver dengan variasi hitam.
Sementara itu Pangkostrad Letjen TNI Mulyono menghimbau kepada segenap prajurit Kostrad agar dapat menahan diri dan menjauhi segala bentuk provokasi yang dapat mengadu domba antara TNI dan Polri. Pangkostrad menyerahkan sepenuhnya kasus pengeroyokan yang berujung tewasnya seorang prajurit TNI kepada pihak polisi.
"Seluruh prajurit Kostrad tidak boleh begerak sendiri-sendiri. Waspadai oknum-oknum yang membenturkan dua institusi aparat keamanan negara," kata Jenderal bintang tiga dalam jumpa persnya di Makostrad, Senin (13/7). (bhd)
BACA JUGA:
Pelaku Penyerangan Dua Tentara di Gowa Belum Tertangkap
Pangdam Jaya Minta Prajurit Jangan Emosional dan Arogan
Jenderal Gatot: Kita Akan Buat Tentara Profesional dan Militan
Jenderal Gatot Nurmantyo Resmi Terima Tongkat Komando Panglima TNI
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Presiden Prabowo Perintah 'All Out' Tangani Bencana Alam Sumatra, Kapolri: Semua Harus Serba Cepat dan Terkoordinasi
Kapolri Kerahkan Personil Dari Mabes, Percepat Penanganan Banjir Sumatra
Kapolri Perintahkan Polda Terdekat Kerakan Kapal ke Titik Bencana di Sumatera
Panglima TNI Seleksi Jenderal Bintang Tiga Pimpin Pasukan Perdamaian ke Gaza
Patuhi Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono Dari Kementerian UMKM
'Agustus Kelabu' dan 'Black September’ bikin Polisi dalam Tekanan, Kapolri Sampai Minta ‘Bantuan’ Senior Polri
Ancaman Kejahatan Kian Kompleks, Kapolri Minta Brimob Perkuat Kemampuan Global
DPR Minta Polri Segera 'Move On', Putusan MK Wajib Dilaksanakan dan Polisi Aktif Harus Tentukan Sikap
MK Tolak Permintaan agar Jabatan Kapolri Ikut Periode Presiden, Setingkat Menteri dan Berpotensi Mereduksi Polri sebagai Alat Negara