Bulog Kembali Menjadi Penyangga Harga Sembako

Luhung SaptoLuhung Sapto - Senin, 08 Juni 2015
Bulog Kembali Menjadi Penyangga Harga Sembako

Presiden Joko Widodo (Foto: MerahPutih/Novriadi Sitompul)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih, Bisnis-Pemerintah akan meningkatkan peran Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) menjadi lebih strategis. Ke depan, Bulog akan difungsikan kembali mengelola sembilan bahan pokok sehingga ketahanan pangan semakin kuat.

“Bulog ini posisi strategis dalam mengelola ketahanan pangan kita, dan sesuai undang-undang memang segera akan di Perum kan (fungsi dan tanggungjawabnya), ke depan memang kita siapkan agar Bulog tidak hanya urus beras tapi urus sembilan bahan pokok lainnya,” kata Presiden Joko Widodo kepada wartawan di Jakarta, Senin (8/6).

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi menegaskan penggantian Direktur Utama Perum Bulog terkait dengan upaya mempersiapkan Bulog menghadapi tugas tersebut.

“Dalam rangka persiapan itu dirut diganti,” kata Presiden.

Presiden menegaskan, sebagai Perum, maka nantinya Bulog akan lebih berorientasi pada penyangga ketahanan pangan. Sementara PT Pangan yang selama ini juga melakukan pengelolaan sembilan bahan pokok akan lebih berorientasi komersial.

Sekedar diketahui, pada tahun 1990-an peran Bulog tak hanya menjadi penyangga pasokan beras tapi juga komoditas pangan lainnya. Saat itu dikenal istilah "Sembako" atau sembilan bahan pokok. Tapi, saat krisis moneter pada 1997-1998 peran Bulog dibatasi hanya mengendalikan persediaan beras. Ini sesuai kesepakatan Pemerintah RI dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mendukung rencana Pemerintah mengembalikan peran Bulog. Namun, fungsi Bulog harus dipertegas, apakah sebagai Public Service Obligation (PSO) atau lembaga yang profit oriented.

"Malah bagus kalau benar kembali seperti dulu karena saat ini belum ada lembaga yang secara khusus mengatur masalah pangan," kata Khudori.

Khudori menambahkan Bulog harus didukung oleh kebijakan-kebijakan, yakni menjadikan Bulog lembaga pangan yang memiliki fungsi monopoli, memiliki pendanaan untuk menyerap kelebihan produksi dari petani berapapun jumlahnya, baik dengan menetapkan single price (kebijakan satu harga) ataupun batas bawah, dan tidak tumpang tindih dengan lembaga yang lain. 

Baca Juga:

Dirut Bulog Dicopot karena Tak Capai Target?

Menko Perekonomian: Wajar Bulog Cari Keuntungan

Harga Beras Terus Naik, Kodam Jaya Jalin MoU dengan Bulog

 

#Presiden Jokowi #Bulog
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
300 Ribu Ton Beras SPHP Sudah Terdistribusi, Pemerintah Terapkan 5 Strategi Buat Mempercepat
Berdasarkan Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025, produksi beras selama setahun diproyeksikan mencapai 31,37 juta ton, sehingga total ketersediaan komoditas tersebut dapat mencapai 40,31 juta ton.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 September 2025
300 Ribu Ton Beras SPHP Sudah Terdistribusi, Pemerintah Terapkan 5 Strategi Buat Mempercepat
Indonesia
Beras Premium Langka di Toko Ritel, Bulog Solo Pastikan Stok Masih Aman
Beras premium kini masih langka di toko ritel. Bulog Solo pun memastikan, bahwa stok beras masih aman. Warga Soloraya masih bisa mendapatkan beras dengan mudah.
Soffi Amira - Kamis, 21 Agustus 2025
Beras Premium Langka di Toko Ritel, Bulog Solo Pastikan Stok Masih Aman
Indonesia
10 Ribu Beras Buat Dikirim ke Palestina Sudah Siap Dikirim, Pakai Stok Hasil Pembelian Dari Petani
Langkah ini menjadi bagian dari kelanjutan diplomasi pangan dan solidaritas Indonesia pasca kunjungan Menteri Pertanian Palestina Rezq Basheer S ke Indonesia pada 15-17 Juni 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
10 Ribu Beras Buat Dikirim ke Palestina Sudah Siap Dikirim, Pakai Stok Hasil Pembelian Dari Petani
Indonesia
Bulog Jamin Kualitas Beras Bantuan 10 Ribu Ton ke Palestina Tak Akan Jatuhkan Nama Baik Bangsa
Perum Bulog memastikan bantuan 10 ribu ton beras ke Palestina telah melalui proses ketat untuk menjamin mutu kualitasnya.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
 Bulog Jamin Kualitas Beras Bantuan 10 Ribu Ton ke Palestina Tak Akan Jatuhkan Nama Baik Bangsa
Indonesia
Dirut Bulog Ahmad Rizal Ajukan Pensiun dari TNI, Belum Ada Putusan dari Panglima
"Sudah (diproses). Saya sudah purna tugas, sudah mengajukan pensiun per 1 Juni 2025 lalu ke panglima TNI.," katanya.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 Juli 2025
Dirut Bulog Ahmad Rizal Ajukan Pensiun dari TNI, Belum Ada Putusan dari Panglima
Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Indonesia
Dalam 6 Bulan Bulog Akan Gelontorkan 1,3 Juta Ton Beras Stabilitas Pasokan, Harga Melebihi HET Bakal Ditindak Polisi
Harga penjualan beras SPHP dari gudang Bulog ke mitra penyalur ditetapkan Rp 11.000/kg untuk Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Dalam 6 Bulan Bulog Akan Gelontorkan 1,3 Juta Ton Beras Stabilitas Pasokan, Harga Melebihi HET Bakal Ditindak Polisi
Indonesia
Panglima TNI Pastikan Dirut Baru Bulog Mayjen Ahmad Rizal dalam Proses Pensiun Dini
Saat ini Mayjen Ahmad Rizal Ramdhani sedang dalam proses pensiun dini
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Juli 2025
Panglima TNI Pastikan Dirut Baru Bulog Mayjen Ahmad Rizal dalam Proses Pensiun Dini
Indonesia
Menhan: Mayjen Ahmad Rizal Harus Pensiun dari TNI Sebelum Menjabat Jadi Dirut Bulog
Mayor Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani menjadi Direktur Utama Perum Bulog menggantikan Letnan Jenderal TNI Novi Helmy.
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Juli 2025
Menhan: Mayjen Ahmad Rizal Harus Pensiun dari TNI Sebelum Menjabat Jadi Dirut Bulog
Indonesia
Indonesia Tinggal Kurang 0,2 Juta Ton Lagi Capai Swasembada Beras
Bukti nyata bahwa swasembada beras bukan lagi sekadar mimpi.
Wisnu Cipto - Senin, 19 Mei 2025
Indonesia Tinggal Kurang 0,2 Juta Ton Lagi Capai Swasembada Beras
Bagikan