BPK Keluarkan Hasil Investigasi RS Sumber Waras


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok sedang menjawab pertanyaan dari media sebelum masuk ke gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (12/4). (Foto: MerahPutih/Venansius Fortunatus)
Merahputih Megapolitan - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengatakan pihaknya sudah melakukan audit terkait pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras dilakukan Provinsi DKI pada 2014 secara profesional dan sesuai standar pedoman yang berlaku.
Kepala Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, dan Pengembangan Keuangan Negara BPK RI Bachtiar Arif menjelaskan saat ini pihak sudah dua kali melakukan audit, yaitu audit untuk pemeriksaan atas laporan hasil keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2014, dan pemeriksaan investigatif atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diajukan pada 6 Agustus 2015.
"Dari hasi pemeriksaan investigatif, Clear, kali kedua ini, menemukan ada penyimpangan yang berujung kerugian keuangan negara," ungkap Arif di kantornya BPK, Jakarta, Rabu (13/4).
Dari kedua hasil pemeriksaan yang dilakukan BPK, menemukan pengadaan tanah RS Sumber waras tidak sesuai dengan nilai Objek Pembelian (NJOP) dan tidak melalui proses yang memadai.
Dalam pengadaanya, Pemprov DKI mengeluarkan sekitar Rp880 miliar. Sedangkan dalam temuan BPK, pemerintah bisa menghemat Rp 191 miliar sehingga valuasi tanah tersebut seharusnya bisa sebesar Rp 689 miliar saja.
Hasil laporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2014 sudah diserahkan BPK ke DPRD DKI melalui sidang Paripurna pada Juli 2015 silam. Sedangkan hasil pemeriksaan investigasi diserahkan ke KPK pada 7 Desember 2015.
Arif menegaskan, bagi pihak merasa keberatan dengan hasil pemeriksaan diminta untuk mengajukan gugatan.
"Apabila ada pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil pemeriksaan BPK, silakan menempuh jalur sesuai ketentuan perundang-undangan," tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sempat geram menyebut hasil audit yang dikeluarkan BPK ngaco. Karena ia merasa tidak menyalahkan prosedur dalam pembelian lahan RS Sumber waras.
"Sekarang saya ingin tahu, KPK mau tanya apa. Orang jelas BPK-nya ngaco begitu, kok," ujar Ahok. (Abi)
BACA JUGA:
- Gedung Rumah Sakit Sumber Waras Tak Terurus
- 12 Jam Diperiksa KPK, Ahok Tampak Lelah
- Ahok Ancam Pecat Pejabat Jajaran Dinas Pertamanan dan Pemakaman
- Jelang Pilgub DKI 2017, Ahok Tetap Akan Lakukan Relokasi
- Hasnaeni alias Wanita Emas: Kalo Ahok Dipenjara, Saya Tak Ada Saingan
Bagikan
Berita Terkait
Sidang Paripurna DPR Bahas Penyampaian LKPP dan IHPS II Tahun 2024

Pemprov DKI Raih Opini WTP 8 Kali Beruntun, tapi Dapat Catatan Penting dari BPK

Bekas Napi Korupsi Achsanul Qosasi Bebas Bersyarat

Wagub Rano Serahkan Laporan Keuangan Tahun 2024 ke BPK

Dekopin Sambangi BPK Ajukan Audit Investigasi Aset dan Hibah

BPK Temukan 147 Aset Senilai Rp 3,32 Triliun Dicaplok, Komisi VI DPR Bakal Panggil Bos ID Food

BPK Dipercaya Jadi Auditor Eksternal Organisasi Penghapusan Senjata Kimia Dunia

Uang Negara Terselamatkan di Semester I 2024 Capai Rp 13,66 Triliun

BPK Serahkan IHPS I Tahun 2024 dalam Rapat Paripurna DPR

DPR Setujui 5 Calon Anggota BPK
