Boni Hargens: Jokowi-JK Perlu Diperkuat Intelijen yang Loyal


Wakil Ketua MPR-RI Oesman Sapta bersama Direktur Lembaga Pemilih Indonesia Boni Hargens, Tokoh NU As'ad Said Ali (kedua kiri) dan pengamat sosial Karyono Wibowo (Antara/Vitalis Yogi Trisna)
MerahPutih Nasional - Pengamat politik Boni Hargens menilai pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla perlu diperkuat oleh adanya intelijen yang loyal. Hal ini dinilai bisa mendorong serta mendukung gagasan Nawacita.
Boni Hargens juga mengungkapkan bahwa kepala badan intelijen tersebut harus berasal dari masyarakat sipil, bukan dari seorang anggota tentara. (Baca: Boni Hargens: Kinerja Jokowi-JK Baru Seumur Jagung)
"Intelijen yang loyal terhadap negara harus berasal dari masyarakat sipil," kata Boni Hargens melalui merahputih usai acara Seminar Nasional di Jalan Cikini Raya Jakarta Pusat, Minggu (22/3).
Selain dari masyarakat sipil, Boni menyarankan kepala badan intelejen ini harus mengerti tentang gejolak yang terjadi di masa pemerintahan Jokowi, yang saat ini terancam oleh garis keras radikal ISIS. Menurutnya, ini bisa sejalan dengan supermasi sipil yang menegakkan Jokowi dan jajaran pejabat tinggi negara.
Boni juga menambahkan bahwa pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla ini harus diperkuat dengan seorang intelijen yang mengerti akan pola-pola dan idelogi. (Baca: Boni Hargens: Budi Gunawan Figur Pilihan Bandit di Sekitar Jokowi)
"Kita juga perlu kekuatan tentara dalam gangguan terhadap negara berupa fisik, di mana masuknya barang-barang ilegal melalui poros maritim seperti masuknya tenaga kerja asing yang bekerja di perusahaan asing dan juga intelijen asing yang bertujuan ke Indonesia yang akan memecah belah NKRI dengan cara separatisme, menyebarkan keyakinan kita terhadap Pancasila," tutur Boni.
"Ini kan memang sistematis, maka tentara juga perlu diperkuat, tapi di dalam wilayahnya, pertahanan dan keamanan," tutupnya. (gms)
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Rawat Optimisme Indonesia Cerah, Boni Hargens Gelar Doa Bersama Anak Yatim

Pemuda Papua Apresiasi Kinerja Kepala BIN

Politik Identitas Masih jadi Ancaman Jelang Pemilu 2024

Boni Hargens: Semua Harus Bertanggung Jawab atas Tragedi Kanjuruhan
