BI Turunkan Suku Bunga Acuan Menjadi 7,50%, IHSG Menguat

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 18 Februari 2015
BI Turunkan Suku Bunga Acuan Menjadi 7,50%, IHSG Menguat

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan anggota Dewan Gubernur BI usai mengumumkan penurunan BI Rate Februari 2015. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Keuangan - Bank Indonesia (BI) meyakini pemerintah mampu mengendalikan inflasi sesuai target sehingga mereka menurunkan suku bunga BI. Imbas dari sentimen penurunan suku bunga acuan ini membuat pasar bursa bergairah dalam beberap hari ke depan.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa (17/2) akhirnya memutuskan untuk menurunkan suku bunga BI (BI Rate) sebesar 25 bps dari 7,75% menjadi 7,50%.

Adapun dengan suku bunga Deposit Facility turun 25 bps menjadi 5,50% dan Lending Facility tetap pada level 8,00%. Suku bunga acuan ini berlaku efektif sejak Rabu (18/2). Sebelumnya, suku bunga acuan BI 7,75% diberlakukan pada November 2014.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Selasa (17/2) menyebutkan, kebijakan penurunan BI Rate itu diambil dengan keyakinan Bank Indonesia bahwa inflasi akan tetap terkendali dan rendah, sehingga berada di kisaran bawah sasaran pada 2015 dan 2016.

“Kebijakan ini masih sejalan dengan upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan pada tingkat yang lebih sehat,” jelas Tirta.

Menurut Gubernur BI, terjaganya stabilitas makroekonomi tersebut tidak terlepas dari hasil koordinasi erat antara Bank Indonesia dan Pemerintah baik pusat maupun daerah.

Bank Indonesia, lanjut Agus, menyambut baik kebijakan reformasi subsidi energi, rencana percepatan pembangunan infrastuktur, serta langkah-langkah perbaikan iklim investasi termasuk pelayanan terpadu perijinan satu pintu (PTSP).

“Bank Indonesia berpandangan bahwa dengan disetujuinya APBN-P 2015, paket stimulus fiskal dan langkah-langkah kebijakan reformasi struktural yang ditempuh pemerintah akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas,” ujar Gubernur BI.

BACA JUGA: Gubernur BI: Proyeksi Ekonomi 2015, Diprediksi 5,4-5,8 Persen

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang kembali menguat dipicu sentimen Bank Indonesia (BI) menurunkan BI Rate/suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,5 persen. Rabu pagi ini IHSG dibuka sudah melaju ke level 5.400.

IHSG mampu ditutup menguat 12 poin ke level 5.337,40 pada perdagangan saham Selasa (17 Fe/2). Hal ini diikuti indeks saham LQ45 yang menguat ke level 929,68. Penguatan indeks saham ini dinilai seiring pelaku pasar mengantisipasi pengumuman BI Rate.

Mengutip laman Bloomberg, Ekonom Barclays Plc, Wai Ho Leong menuturkan, BI Rate dipangkas ini menunjukkan prediksi inflasi untuk merespons kebijakan pemerintah soal subsidi energi. Indonesia mencatatkan deflasi sekitar 0,24 persen pada Januari 2015.

Sementara itu, dalam riset PT Bahana Securities menyebutkan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah di kisaran 5.300-5.350. (bro)

 

#BI Rate #Bank Indonesia #Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Indonesia
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
BI menilai posisi cadangan devisa tetap berada pada level yang aman dan memadai.
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Anggota Komisi XI DPR RI, Amin Ak, meminta perbankan untuk lebih giat lagi dalam menyalurkan kredit usaha.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 masih berpotensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yaitu sekitar 3 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Indonesia
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Sementara, suku bunga lending facility diputuskan untuk turun sebesar 25 bps menjadi pada level 5,5 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Indonesia
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Purbaya menyampaikan bahwa proses pencairan dana akan dilakukan segera setelah penandatanganan dilakukan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Indonesia
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Langkah Bank Indonesia (BI)- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melakukan burden sharing dengan membeli surat berharga negara (SBN) mendapatkan sorotan tajam
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Ekonom mengungkapkan arah kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate) periode Agustus 2025, antara bertahan di level 5,25 persen atau turun, yang menunjukkan sinyalemen kebijakan moneter lebih longgar.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Indonesia
Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
Sementara itu, ULN swasta mengalami kontraksi
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
Indonesia
Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut, Payment ID tunduk kepada aturan mengenai perlindungan data pribadi (PDP)
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga
Bagikan