BI: Neraca Pembayaran Indonesia Akhir 2014 Membaik, Cadangan Devisa Meningkat


Ilustrasi kinerja ekspor impor Indonesia (Foto: Antara)
MerahPutih Keuangan - Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) membaik pada triwulan IV 2014, terutama didukung oleh defisit transaksi berjalan yang menurun.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara menyampaikan, defisit transaksi berjalan pada triwulan IV 2014 mencapai US$6,2 miliar (2,81% dari PDB), menurun dari defisit pada triwulan III 2014 sebesar US$7 miliar (2,99% dari PDB).
Perbaikan kinerja transaksi berjalan tersebut, jelas Tirta, terutama didukung oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan nonmigas dan menurunnya defisit neraca perdagangan migas.
“Surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat terutama didukung oleh membaiknya kinerja ekspor produk manufaktur. Sementara itu, transaksi modal dan finansial mencatat surplus yang cukup besar, terutama ditopang oleh investasi langsung (FDI),” terang Tirta seperti dilansir dari laman bi.go.id, Rabu (18/2).
Seiring dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi Indonesia, pada Januari 2015, neraca perdagangan mencatat surplus sebesar US$0,7 miliar, lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Dengan perkembangan tersebut, cadangan devisa Indonesia pada Januari 2015 meningkat menjadi US$114,2 miliar, setara 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. (bro)
BACA JUGA: BI Turunkan Suku Bunga Acuan Menjadi 7,50%, IHSG Menguat
Bagikan
Berita Terkait
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya

Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan

BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah

Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah

Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS

Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat

Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga
