Berusia Ratusan Tahun, Wayang Kyai Intan Jadi 'Jagoan' di Museum Wayang


Wayang Kulit (Foto: Instagram)
MerahPutih Budaya - Wayang yang dulunya berfungsi sebagai media untuk berkomunikasi dengan arwah nenek moyang, hingga saat ini masih ada beberapa orang yang mengeramatkan benda tersebut.
Salah satu contohnya yakni, Wayang Kulit Kyai Intan yang berasal dari Yogyakarta. Wayang tersebut dibuat sejak tahun 1870 masehi, hal itu, tentunya membuat sebagian dalang dan masyarakat masih percaya akan hal gaib yang menyelimuti wayang tersebut sehingga menjadi “Jagoan” di Museum Wayang yang berada di Jalan Pintu Besar Utara No. 27, Jakarta Kota.
“Wayang yang paling tua adalah Wayang Kyai Intan. Wayang tersebut yang menjadi ‘Jagoan’ di museum ini. Banyak dari masyarakat umum yang penasaran,” jelas Wirto, Koordinator Museum Wayang kepada Merahputih.com, Sabtu (2/1).
Wirto juga menambahkan, bagi seorang Dalang jika tampil dengan menggunakan Wayang Kyai Intan, ada beberapa ritual yang harus dilakukan terlebih dahulu, sebelum dan sesudah tampil. “Sebelum tampil, biasanya ada ruwatan. Kalau sudah selesai, biasanya ngelarung atau buang sial. Tapi, tidak semua dalang yang melalukan itu. Hanya beberapa saja,” tambahnya.
Meski demikian, perawatan untuk wayang tersebut tidak terlalu dikhususkan. Hanya saja pihak museum memberikan penganginan agar wayang tersebut tetap terjaga warna keasliannya. “Tidak ada perlakuan khusus. Kami hanya mengisis (menganginkan) wayang tersebut, seminggu dua kali,” pungkasnya. (Ard)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Jakarta Heritage Open Top Tour, Cara Baru Nikmati Sejarah Jakarta Bersama Transjakarta

Mengenal Wayang Garing, Kesenian asal Banten yang Terancam Punah

Menikmati Sanggar Wayang Golek Gending Pusaka Putra Kota Bandung

Senarai Lonely Planet’s The Best in Travel 2024, Jakarta Peringkat Ketujuh

Peringatan 70 Tahun Srimulat: Dari Pameran Wayang Golek hingga Launching Buku

Liburan Tiba, Intip Rekomendasi Wisata di Jakarta

Jalan-jalan Murah di Jakarta? Bisa, Kok!

Temui Komunitas Dalang di Sukoharjo, Anies Ngaku Hanya Silaturahmi dan Tukar Pikiran

Mengenang Gregory Churchill, Ahli Hukum Asal Amerika Serikat Pencinta Wayang Nusantara
